20

497 51 15
                                    

" nah persiapannya sudah selesai, Hime - sama "

Temari melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin besar itu. Gaun tidur tipis selutut yang menunjukkan postur tubuhnya, wajah segar tanpa riasan sedikitpun, dan rambut indahnya yang sengaja dibiarkan terurai

" ini bagus kok, tapi apa baju tidur ini tidak terlalu tipis ? aku ini hanya bertunangan bukannya menikah " ujar Temari

" hee, justru gaun ini sudah yang paling tertutup " sangkal Yukata

" benar, gaun malam pernikahan itu lebih tipis dan lebih terbuka daripada ini " sambung Matsuri

" lagipula, ini adalah gaun yang dipilih sendiri oleh Yang Mulia Ratu "

Temari menghela napas pasrah " ya sudahlah, apa boleh buat, jika menggganti gaun itu akan memakan waktu dan sebentar lagi Shikamaru akan datang, arigatou untuk kerja kerasnya ya, Matsuri, Yukata " 

" sudah tugas kami, Hime - sama "

" kalian boleh istirahat, aku yakin kalian sudah tidak nyaman memakai gaun itu "

Matsuri dan Yukata memang belum mengganti pakaian mereka yang terbilang mewah itu, tidak aneh mengingat mereka adalah anggota keluarga bangsawan.

" Arigatou untuk perhatiannya Hime - sama "

Temari tersenyum dan mengangguk pelan, ia kembali menatap cermin sambil menata rambut pirangnya " sudah cepat kembali ke kamar kalian, aku tidak bisa menjamin jika kalian tidak akan bertemu keluarga kalian dan diseret pulang jika masih tetap ada disini "

" ha'ik ha'ik anda hanya ingin waktu pribadi dengan Oji - sama bukan ? " goda Matsuri

" saya ingin segera melihat Tuan Putri kecil, Temari - hime " sambung Yukata

" hee tapi lebih lucu pangeran kan ? "

" tidak tidak, lebih baik Putri "

" HEI AKU INI HANYA AKAN MALAM PERTUNANGAN BUKANNYA MALAM PERTAMA PERNIKAHAN TAHU, JADI CEPAT KELUAR " wajah Temari terlihat merona

Kedua gadis beda surai itu tersenyum puas " ha'ik Oyasuminasai Temari - Hime "

Temari memandang pintu besar yang baru saja ditutup itu dengan wajah kesal bercampur malu 

" bisa bisanya mereka menggodaku seperti itu, aku kan hanya akan malam pertunangan bukannya malam pertama pernikahan "

Wajah Tuan Putri Sabaku itu kembali memanas saat mengingat acara pertunangannya tadi. Ia sedikit mengangkat liontin tanda pertunangannya " tunangan dari... Nara Shikamaru.. ya ? tidak buruk "

Temari mencium liontin itu sambil tersenyum ' ahh kenapa rasanya hangat ya ? apa aku demam ? '

" Temari, apa kau didalam ? "

Gadis itu tersentak dan menoleh dengan sedikit gugup ke arah pintu kamar " ha'ik, masuk saja "

Shikamaru masuk dan melempar senyum kepada Temari yang berdiri di dekat ranjang " apa aku membuatmu terlalu lama menunggu ? "

" tidak kok, Matsuri dan Yukata juga baru kembali ke kamar mereka " Temari menggeleng sambil tersenyum. Ia sedikit merona saat melihat Shikamaru masuk dengan penampilan yang sedikit berantakan. Pemuda itu masih menggunakan pakaian pertunangan mereka tapi beberapa kacingnya sudah dilepas, rambutnya yang tadi terikat rapi kini sedikit kendor kebawah

" souka, aku lihat tadi mereka sedikit tidak menikamati pesta, ada apa ? "

" ah, itu mereka ada sedikit masalah dengan keluarga " Temari mulai membuka kancing baju Shikamaru dengan telaten. Di malam pertunangan, para perempuan memang diminta untuk berlatih menjadi istri yang baik meski mereka juga akan mengemban tugas sebagai bangsawan atau mungkin Ratu. Karena setelah mereka masuk ke kamar dan berdua bersama suaminya maka setinggi apapun statusnya, ia akan kembali menjadi seorang istri yang melayani suaminya. Itulah filosofi dari malam pertunangan, setidaknya filosofi itu sama di kedua negara

Be My Princess { Shikatema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang