29

304 31 2
                                    

Sudah beberapa bulan berlalu sejak kedatangan Shiho. Entah kenapa, sejak saat itu, tidak ada satupun surat dari Temari, bahkan surat Shikamaru kini tak pernah dibalas. Jika Shikamaru mengirimkan tanda untuk bertemu, tanda itu selalu dikembalikan tanda penolakan.

'ada apa ya disana ?' Shikamaru berusaha berpikir positif, pasti ada alasan dibalik putusnya komunikasi mereka sekarang ini.

Shikamaru menghela napas, dokumen di hadapannya ia biarkan begitu saja. Pikirannya sedang tidak bisa diajak berkompromi untuk mengerjakan tugas. Ia kembali menghela napas dan menatap langit langit.

"Shikamaru - Oji, anda dipanggil ke ruang rapat." seorang pengawal masuk sambil membungkuk hormat ke arah sang pangeran. Shikamaru mengangguk, ia mulai berdiri dari kursinya dan berjalan menuju ruang rapat.

---------------000-----------------

"Apa itu kau ?"

Sosok kecil itu mengangguk, melepas tudung yang menutupi kepalanya. Surai coklatnya sedikit berhembus lembut, manik hazelnya menatap sosok pangeran di hadapannya dengan tatapan campur aduk.

"Apa anda sudah menunggu lama, Gaara - sama ?"

Gaara menggeleng pelan "Tidak juga, bukankah aku sudah bilang untuk tidak terlalu formal saat kita hanya berdua saja, Matsuri ?"

Gadis itu terkekeh "Maaf, aku belum terbiasa."

"Jadi ? bagaimana keadaan Nee - san ?"

Senyuman di bibir Matsuri perlahan menghilang, gadis itu menggigit bibir bawahnya pelan lalu menghela napas berat "Tidak baik tapi juga tidak buruk."

"Maksudnya ?"

"Begini... semenjak dihukum oleh Rasa - sama, Temari - Hime jadi jarang makan, bahkan ia tak mau menghabiskan camilannya, saya benar benar khawatir."

Sejak 'hukuman' Temari berlangsung dan kejadian dimana Matsuri memohon untuk menjadi satu satunya dayang yang mengurus Temari, Gaara diam diam memberi perintah kepada gadis itu untuk melaporkan semua kegiatan Temari seharian tanpa terlewat satu pun, itu juga tanpa sepengetahuan Rasa dan Temari.

Gaara menghela napas, sedikit terkejut dengan penuturan Matsuri. Seingatnya, kakaknya bukanlah tipe orang yang akan merajuk untuk hal hal semacam ini, bahkan biasanya dia akan memberontak dan akhirnya melakukan apa yang diminta ayah mereka.

"Sepertinya..... Temari - Hime benar benar mencintai Shikamaru - Oji."

"Hah ?" Gaara kembali dibuat terkejut dengan ucapan dayang kakaknya yang satu itu.

"Apa maksudmu, Matsuri ?" 

"Uhm.... Aku sedikit tidak enak mengatakannya.... Tapi.... Temari - Hime aktif menanyakan kabar dari Shikamaru - Oji."

"Tapi Chichiue pasti sudah memblokir akses komunikasi mereka." Ujar Gaara.

"Benar, kemarin saya tidak sengaja melihat Rasa - sama membawa banyak sekali surat, dari tekstur kertasnya sih sepertinya dari Kerajaan Nara, saya juga diperintahkan untuk mengambilkan semua tanda yang dikirim Shikamaru - Oji, melihat hal itu, nampaknya Rasa - sama ingin memutus hubungan mereka secara halus."

"Ah.... Chichiue tetap membuat seolah-olah Nee - san menolaknya ya ? Seakan akan ada suatu kendala, Haah aku takut jika pangeran itu memutuskan hubungan... Akh aku tidak bisa membayangkannya."

"Aku juga, padahal Temari - sama sampai berani berbuat nekat seperti itu.... Aku takut perasaan yang besar itu akan menjadi boomerang yang buruk untuknya nanti."

Keduanya menghela napas, larut dalam pemikiran masing masing.

"Kita hanya bisa melihat jalannya takdir, Matsuri."

Be My Princess { Shikatema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang