11

538 52 5
                                    

" Ohayou gozaimasu, Temari - Hime, bagaimana kalau kita lanjutkan latihan kita kemarin ? " ujar Fuuka sambil mengipas ngipaskan kipas yang ia bawa di depan wajahnya.

" tentu saja, Fuuka - san " ujar Temari sambil tersenyum

" baiklah, mari kita mulai, saya akan memanggil pas- "

" itu tindakan yang tidak perlu, Fuuka - san " Fukka menatap kaget sekaligus takut ke arah Shikamaru yang berdiri di pintu masuk

" O-ohayou Gozaimasu, Shikamaru - Oji " Fuuka mengangkat gaunnya sedikit dan membungkukkan badanny untuk memberi salam

" kebetulan hari ini aku sedang senggang, bagaimana kalau aku yang menjadi pasangan dansa calon tunanganku ini " Ujar Shikamaru sambil merangkul Temari

" mana mungkin saya bisa melarang anda, Shikamaru - Oji " Fuuka membungkuk hormat

" baiklah, ayo kita mulai " lagu dansa yang lembut mulai mengalun. Shikamaru dan Temari saling memberi salam. Shikamaru membawa tubuh Temari mendekat ke arahnya dan memeluk pinggang calon tunagannya itu dengan erat, ia menggenggam salah satu tangan Temari sedangkan tangan Temari yang lain bertumpu di pundaknya. Mereka berdansa mengikuti irama lagu dengan sangat indah.

" waah mereka romantis sekali " 

" mereka seperti sepasang rusa "

" waah langkah mereka seringan bulu "

" saat mereka sudah menikah nanti pasti kerajaan Nara akan selalu hangat dengan kisah cinta mereka "

" waah mereka sangat serasi "

Para pelayan dan pengawal yang ada di sana berbisik bisik sambil tersenyum saat melihat kedekatan Shikamaru dan Temari. Mereka berdansa seakan dunia milik berdua, mereka juga terlihat mengobrol dengan sangat akrab, bahkan tak jarang Shikamaru menggoda Temari dengan cara menggelitik tengkuknya atau menggesekkan hidung mereka berdua.

Fuuka terlihat terpesona dengan dansa mereka berdua, jujur saja ia sudah lama tidak melihat 2 orang yang berdansa seindah ini.

" bagaimana, Fuuka - san ? " tanya Temari sambil berdiri di depan Fuuka

" a-ah, i-itu tadi sangat indah, kalian berdua pasti akan menjadi bintang pada acara itu " ujar Fuuka jujur

" arigatou "

---------------------000-------------------

" kenapa kau menghampiriku tadi ? bukankah kau ada banyak pekerjaan ? " tanya Temari heran sambil melihat bunga bunga yang tumbuh di taman itu

" kemarin kan aku sudah bilang akan membantumu " jawab Shikamaru santai

" souka, arigatou ne " ujar Temari sambil tersenyum. Shikamaru membalas senyuman indah Temari

" maaf mengganggu waktu kalian " kedua sejoli itu menoleh ke belakang. Terlihat Shikaku dan Yoshino yang berdiri sambil tersenyum ke arah mereka

" eh, Tou - sama ? Kaa - sama ? Ada apa ? " tanya Shikamaru, ia nampak terkejut dengan kehadiran raja dan ratu Kerajaan Nara itu. Begitupula dengan Temari.

" ahh tidak apa apa kok, kami kebetulan melihat kalian sedang berjalan jalan di taman ini dan kalian terlihat sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan jadi kami merasa jadi pengganggu " ujar Yoshino

" tidak kok, Yoshino Kaa - sama jangan berpikiran seperti itu, kami tidak akan merasa terganggu kok " ujar Temari sambil tersenyum

" hahaha kau itu benar benar baik ya, tapi mungkin saja kami akan jadi penggangu di beberapa kesempatan, karena anak jaman sekarang kan suka sekali main di ranj- "

" hentikan itu anata " potong Yoshino. Wajah Shikamaru dan Temari sedikit memerah. Tanpa dijelaskan pun mereka sudah tau kelanjutan dari ucapan Shikaku tadi

" kalian sedang senggang kan ? Bagaimana kalau kita minum teh bersama di taman " ajak Yoshino. Mereka mengangguk dan berjalan bersama ke taman dan duduk di meja bundar putih yang ada disana. Para pelayan segera menyiapkan teh dan cangkir untuk mereka.

" apakah ada sesuatu yang ingin Kaa - sama bicarakan ? " ujar Temari setelah menyesap sedikit teh di cangkirnya

" kau itu benat benat peka ya, Temari " Yoshino terkekeh pelan. Temari tersenyum menanggapi ucapan Yoshino

" aku dengar, Fuuka - san sempat bertindak tidak sopan kepadamu. Apa itu benar ? " tanya Yoshini

" tidak juga " jawab Temari lirih

" haah padahal aku sangat mempercayainya, dia juga punya kemampuan yang paling unggul di seluruh kerajaan. Makadari itu aku pikir ia bisa mengajarimu dengan baik. Tapi tak kusangka, dia malah menghinamu, huft ini semua salahku, seharusnya aku lebih selektif dalam memilik guru untukmu, bukan hanya menilai dari kemampuannya saja, gomenne " ujar Yoshino tulus

" Daijoubu, Yoshino Kaa - sama, aku tahu Kaa - sama hanya ingin yang terbaik untukku, ini semua bukan salah Kaa - sama " ujar Temari sambil menggenggam tangan Yoshino lembut

" Temari benar, lagipula kami sudah membereskan wanita itu. Aku yakin dia tidak akan meremehkan Temari lagi " ujar Shikamaru sambil menatap Temari. Temari balas menatap Shikamaru sambil tersenyum.

" sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi " ujar Shikaku sambil menepuk pundak Yoshino pelan

" itu benar, kami sudah membereskan semuanya, jadi Kaa - sama tidak perlu khawatir " ujar Shikamaru

Yoshino menghela napas dan tersenyum " baiklah, lain kali aku sendiri yang akan mengajarimu ya , Temari "

" boleh " Mereka tertawa bersama dan membahas banyak hal lain seperti keadaan di luar istana, gosip hangat yang beredar, sampai masalah pekerjaan.

Temari menatap ketiga anggota keluarga Nara itu satu per satu. Senyum bahagia terbit di wajah ayu sang Putri Suna itu

" kenapa kau tersenyum sendiri seperti itu, hm ? " tanya Shikamaru

" tidak, hanya saja....." Temari menggantungkan kalimatnya. Ia ragu apakah ia boleh menceritakan isi hatinya kepada ketiga orang di dekatnya itu, karena sebagai seorang putri, ia harus bisa menyembunyikan semua perasaan yang tidak perlu dan tidak membeberkan isi hatinya kepada sembarang orang. Satu kesalahan darinya maka seluruh istana yang akan terkena imbasnya, itu adalah pedoman yang selalu Temari percaya.

" katakan saja, Temari. Kami ini adalah keluargamu bukan ? " bujuk Yoshino

Temari menghela napas, sepertinya kali ini tidak apa apa jika ia membicarakan isi hatinya, toh mereka juga akan menjadi keluarganya nanti. " sebenarnya, saya merindukan saat minun teh bersama keluarga. Setelah permintaan perdamaian, kami langsunv berangkat kemari meskipun Chichiue, Kankurou, dan Gaara baru pulang dari medan perang. Karena itu, kami tidak sempat menghabiskan waktu santai bersama, jadi....."

Mereka mengangguk. Mereka sudah tau kelanjutan dari perkataan Temari meskipun gadis itu tidak melanjutkannya

" tapi saya sudah sangat senang saat menghabiskan waktu bersama mereka sebelum mereka pulang kemarin " sambung Temari

" nah.. mulai sekarang jika kau ada masalah, kau bisa menceritakannya kepada kami " ujar Yoshino

" benar, apapun masalahmu kau bisa menceritakannya kepada kami. Entah itu masalah makanan, pelayan, kenyamanan, para bangsawan, atau apapun itu, jangan kau pendam sendiri ya " ujar Shikaku sambil menepuk kepala Temari pelan

Temari sedikit merona karena mendapatkan perhatian dan perlakuan seperti itu. Hatinya terasa hangat dan ia sangat bahagia. Rasanya seperti mendapatkan sebuah keluarga yang utuh lagi. Temari memandangi wajah Shikaku, Yoshino, dan Shikamaru satu per satu, ia tersenyum cerah

" Ha'ik "

Be My Princess { Shikatema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang