Hembusan nafas berat tidak bisa aku tahan atas apa yang berhasil anak-anak itu lakukan. Kemampuan luar biasa mereka membuat nalar tidak berhasil menjangkau apapun. Kecerdikan mereka berhasil membuat beberapa penjaga terjebak dalam lelucon yang tak terduga.
Bahkan beberapa dari kalangan penjaga kelas atas, terkecuali teman-teman baik mereka.
Bayangkan saja mereka membuat salah satu penjaga tergantung di langit-langit seperti seekor kelelawar. Mereka bersama dengan Wendy melakukan hal ini. Itu sudah sangat jelas, dilihat dari hilangnya ketiga orang itu. Sepertinya ada dendam terselip di dalam semua skenario ini, tidak biasanya Wendy menjahili seseorang separah ini.
Suara tawa kencang membuat ku mengalihkan perhatian ku dari pemandangan itu. Mataku memicing curiga terhadap Clara, meskipun dia sangat dekat dengan vampir tergantung itu dia masih bisa masuk dalam jajaran tersangka.
"Aku tidak melakukan itu." Ucapnya masih dengan tawa yang tak tertahankan. Wajah Santiago terlihat terhianati olehnya, tubuhnya sedikit terayun karena mencoba melepaskan kakinya dari langit-langit kastil.
Sebelum bergerak membantunya, aku melontarkan pertanyaan ke pada Clara."Kalau begitu mengapa kau tertawa?" Tanyaku sambil bertolak pinggang ke arahnya.
"Karena siapapun yang melakukan itu freaking Genius!" Ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak.
Aku menggeleng kan kepalaku kearahnya dan menurunkan Santiago yang malang itu. Wajahnya benar-benar terlihat lega, dia tadi seperti ikan yang akan mati.
Mati untuk kedua kalinya.
Percakapan itu terjadi setengah jam yang lalu, sekarang aku berada di ruang yang sama dengan anak-anak ku. Mereka sedang duduk menunduk berusaha untuk menunduk dengan rasa bersalah yang aku yakin tidak mereka miliki. Suasana di iringi Wendy yang sudah cekikikan dan Adelphie yang tersenyum manis di kursi di sampingku, mengejek kelakuan saudaranya.
"Jadi berapa kali ibu menyuruh kalian untuk tidak mempermainkan penjaga seperti itu?" Aku bertanya-tanya apakah ini karma masa laluku pada Bella atau hanya sebatas pengaruh perilaku Wendy?
Tapi seingat ku aku tidak pernah sejahat itu pada Bella, dalam beberapa konteks aku memang sudah menjadi kakak yang sangat buruk. Contohnya adalah bagian membiarkan nya untuk menjalin hubungan hampir setahun dengan vampire obsesif.
Tapi aku tidak pernah menggantung siapapun di langit-langit.
"Maaf Bu, kami tidak akan melakukan hal itu—" Abercio tidak memiliki ego setinggi Aro tapi Achiles.....
"Mom, mereka baik-baik saja. Itu hanya bercanda," ucapnya dengan mata penuh kepolosan—aku pikir Caius akan bangga kepada anak ini.
"Benarkah itu? Santiago," tanyaku melirik nya dia terlihat frustasi, oh vampir yang malang. Kuakui melihat vampire tergantung seperti itu agak lucu. Tapi umm.... Tidak baik menertawainya.
Itu buruk jangan tertawa, jangan tertawa.
"Y-ya ratuku, i-itu hanya lolucon anak-anak biasa." Dengan gagap dan takut-takut, Clara menyenggol bahunya dengan tawa.
Aku bingung dari mana asalnya ketakutan itu, sampai aku berbalik karena Adelphie, dia mengulurkan tangannya ke pipiku. Sekilas wajah Abercio dan Achiles terlihat terluka karenanya. Semua nya sangat jelas sekarang.
Ingatan Adel memperlihatkan Achiles yang memolototi Santiago dengan ditambah gerakan bibir mengancam. Aura otoritas nya sudah terlihat sejak saat ini, dia masih terlalu muda untuk kekejaman seperti itu. Ini semakin membuat nya terlihat seperti Caius, tidak diragukan lagi siapa pemilik benih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓𝐑𝐄𝐈𝐍𝐂𝐀𝐑𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐈𝐍 𝐓𝐖𝐈𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓 [ⱽᴼᴸᵀᵁᴿᴵ ᴷᴵᴺᴳ]
Fanfictionૢ་༘࿐Rexanne tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berakhir di Twilight. Dia selalu berharap bahwa setelah kematian nya dia akan bertemu ibu dan ayahnya, Tapi sekarang dia berada di twilight dan menjadi kakak dari Isabella swan gadis canggung yan...