FORTY-TWO

850 109 2
                                    

"Mulai dari bagaimana kau bertemu dengan kekasih vampir mu," Ia menatapku dengan wajah tenang, tapi entah mengapa kepalaku terasa sangat tertekan. Gumpalan memori terpecah dan mengalir dengan cepat, sangat cepat, membuat ku pusing seperti akan meledakkan segala ingatan itu.

Bagaimana aku harus menjelaskan nya? Apakah aku harus mengatakan bahwa aku ikut ke Italia untuk menemani  Bella menyelamatkan kekasih vampirnya yang mencoba menyalakan drama karena menganggap Bella mati, Padahal Bella hanya melompat tebing untuk bersenang-senang?

Ataukah mengatakan bahwa Alice menyeret adikku untuk ke Italia dalam rangka menyelamatkan Edward yang sedang depresi karena keputusan bodohnya sendiri?

Itu semua benar, hanya saja tidak begitu tepat. Alasan lebih tepat aku kesana adalah memastikan bahwa plotnya sesuai dengan yang ada dibuku, serta memastikan bahwa Edward mendapatkan beberapa hadiah yang menyenangkan, selain itu aku terang-terangan menyatakan bahwa aku tidak takut mati.

Mungkin, tapi hanya sedikit.

Hebat Bella dan Charlie akan membunuh ku Jika mereka tahu seberapa banyak hal yang aku tahu.

Tapi tunggu, bukankah seharusnya itu masih masuk dalam bagian Bella? Aku meliriknya sekilas, ini akan menyelamatkan ku dari bagian rumit itu. Selain itu, aku hanya perlu sedikit menambahkan keterangan dan penjelasan yang tidak begitu mencolok tentang kejadian itu.

"Maafkan aku Bella" Bisikku dalam frekuensi vampir.

Tatapanku dengan cepat kembali  kembali ke ayahku."—itu seharusnya masih masuk ke dalam bagian narasi Bella," gadis yang namanya disebutkan membulatkan matanya padaku dan menggeleng dengan kecepatan vampir.

"Tidak, itu bukan bagianku." Dia mencoba menyangkal nya.

Aku tidak ingin menjelaskan adegan itu, itu mengerikan dan aku masih mempertanyakan kewarasan ku saat melakukan hal itu. Pergi ke sarang vampir dengan kesiapan untuk mati hanya untuk menyelamatkan vampir remaja hormonal dari adegan dramatis bunuh dirinya.

Apakah dia pikir akan menciptakan kisah Romeo and Juliet yang lain?

Satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan ku adalah membiarkan Bella mengambil bagian itu, karena jika aku mengambil nya maka akan ada beberapa hal yang harus aku lewati.

Contohnya kepasrahan diriku untuk mati, serta segala hal yang aku lakukan kepada Demetri saat awal pertemuan.

Walaupun sekali lagi kejadian itu salahku karena yah, aku sedikit berempati terhadap Edward. Aku mungkin akan sedikit sedih jika dia benar-benar mati.

Aku menegakkan tubuhku berharap aura otoritas Caius tertinggal di sekitarku, menatap Bella tajam mengakibatkan dirinya menjadi gagap.

"Uh—Sebenarnya, aku agak-agak nya sedikit gila saat itu, jadi untuk menetralkan pikiran ku aku memutuskan untuk mencoba melompat ke tebing. Untuk um sebagai rekreasi," Bella menjelaskan dengan tidak yakin.

Wajah ayahku terkejut dengan saat dia mengatakan itu, jantung nya berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Tatapan tenangnya berubah menjadi lebih serius, ia sepertinya sedang menganalisa dengan hati-hati kata demi kata yang di ucapkan Bella.

Bella menarik nafas tidak diperlukan lagi untuk melanjutkan cerita dramatis itu."Wendy mencoba mencegah ku dan kami terlibat dalam percekcokan panas, tapi aku tetap mengabaikan nya dan berlari sebelum dia bisa menjangkauku." Dia mengatakannya dengan menundukkan kepala malu-malu, aku yakin jika di manusia dia akan memerah.

Aku memutar mataku, aku masih mengingat betapa khawatir nya aku saat itu. Dua kondisi mendesak memaksaku memilih salah-satu yang prioritas, aku memilih untuk menyelamatkan nyawa paman Harry dan mempercayakan Bella kepada Wendy. "Dan dia di selamatkan Jacob dan gadis itu melanjutkan petualangan nya setelah menyelam tebing  untuk menyelamatkan kekasih vampir nya yang bodoh." Tambahku.

✓𝐑𝐄𝐈𝐍𝐂𝐀𝐑𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐈𝐍 𝐓𝐖𝐈𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓 [ⱽᴼᴸᵀᵁᴿᴵ ᴷᴵᴺᴳ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang