Part 21: Kembali

5 4 0
                                    

1 bulan kemudian

Antara percaya dan tidak percayanya, mereka akhirnya bisa kembali, dan berhasil pulang ke dunia yang seharusnya mereka tempati. Setelah melewati derasnya arus air terjun yang membawa mereka sampai terdampar di bebatuan sungai. Di situlah, saat kesadaran masih terjaga, mereka mendengar suara teriakan yang menjerit dengan menyebut nama-nama mereka, terlebih nama Arkhan yang selalu dipanggil.

"Cari anakku! Arkhan anakku masih hidup! Kalian! Cepat cari anakku!"

"Kami sedang berusaha mencari, Bu. Tenanglah, tetap di tempat.

"ARKHAN!! ANAKKU!!"

"Bu Rike, tenanglah. Mereka pasti bisa di temukan." Ayah Zanna berusaha memegang bahu ibu Arkhan, mencoba untuk menenangkannya. Di sampingnya bunda Zanna juga menangis. Di tempat itu, sebagian dari keluarga yang kecelakaan hadir untuk melihat proses pencarian.

Ibu Arkhan terduduk, tak kuasa menahan tangis. Sampai sebuah suara teriakkan mengagetkan semuanya.

"ADA KORBAN SELAMAT!!"

Sampai akhirnya, sekelompok tim penyelamat menemukan 6 tubuh remaja terdampar tak berdaya di antara bebatuan kerikil. Namun, dengan kondisi yang sangat lemah, hanya Gama yang masih mampu bergerak dan membuka matanya. Dengan lirih seakan menahan sakit. Laki-laki itu bersuara ...

"T-tolong k-kami ..."

Setelah berhari-hari, berminggu-minggu terjebak di dunia iblis itu. Kini, di dunia nyata, manusia. Mereka terselamatkan di hari ketujuh setelah kecelakaan. Perbedaan waktu yang sangat ajaibnya.

Setelah mereka ditemukan, mereka berenam langsung dibawa ke rumah sakit. Kondisi mereka sangat memperhatikan. Bahkan sampai sebulan ini Zanna, Brian dan Arkhan masih dirawat. Arkhan yang sampai saat ini masih dibilang parah. Laki-laki itu baru saja melewati masa-masa kritis selama tiga minggu. Sedang Gama, Aziel dan Arumi sudah di pulangkan. Namun, tetap saja. Kondisi mereka masih terbilang tidak baik-baik saja. Gama dan Aziel lebih suka menyendiri, kepribadian mereka berubah drastis. Hanya Arumi yang saat ini belum ada kabarnya. Setelah dirawat selama 2 minggu, keluarganya memutuskan untuk membawa sang putri pergi dari rumah sakit. Dan sekarang, entah bagaimana kondisinya sampai saat ini.

Zanna, gadis itu mengalami trauma dan halusinasi yang sangat parah. Setiap beberapa jam ketika dia sadar, gadis itu akan berteriak histeris sambil menyebutkan kata 'Monster' dengan lantangnya. Tak lupa raungan dan tangisan yang begitu memilukan. Dia hanya akan tenang ketika diberi suntikan penenang oleh dokter. Bundanya yang melihat selalu merasa sakit melihat kondisi putrinya seperti itu.

Tak lupa dengan kondisi Brian, sang ketua. Sama seperti Zanna yang trauma. Namun, bedanya, laki-laki itu gemar menyakiti dirinya sendiri. Pernah waktu itu, seminggu setelah kembali, dia hampir saja ingin menghabisi dirinya sendiri dengan menyayat pergelangan tangannya. Dengan darah yang mengalir deras serta jeritan tangis sang Mama bersahutan kala itu. Dalam kondisi itu, dengan lirihnya Brian berucap, membuat sang Mama semakin tak tega melihatnya.

"Bagaimana bisa aku hidup seperti ini, sedang teman-temanku mati di hadapanku sendiri. Aku gagal menyelamatkan mereka. Aku sudah gagal!"

Dan inilah, permasalahannya sekarang. Tentang kecelakaan itu. Pihak kepolisian belum menemukan jalan keluarnya. 6 remaja yang selamat tidak bisa menjadi saksi. Setiap ingin mendapatkan informasi pada ke-enamnya, selalu tidak membuahkan hasil. Zanna yang akan berteriak ketika mereka bertanya, seolah trauma akan mengingatnya. Sama seperti Brian, laki-laki itu juga akan menangis, dengan gumanan-gumanan lirih tentang kesalahan pada teman-temannya. Arkhan yang masih tidak bisa  bicara karena kondisi lemahnya, serta Gama dan Aziel yang memilih bungkam seribu bahasa, dan Arumi yang kini sudah menghilang entah kemana.

Teror Dunia SebrangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang