Di dalam sebuah bis wisata sekumpulan remaja tengah bernyanyi di pimpin Arkhan dan Abian yang kini tengah berjoget dengan semangat membara mengikuti musik dangdut yang tengah di putar.
"SAMBALA BALA SAMBALA LADO MULUT BERGETAR LIDAH BERGOYANG. MULUT TANGGA KAYA SAMBALA LADO AH AH AH." Suara sumbang mereka mengisi keheningan bis malam ini.
"Diem napa sih, ini tuh udah malem, berisik banget." Brian kesal bukan main dengan tingkah teman-temannya ini. Bayangkan saja ini malam dan mereka malah asik bernyanyi seperti itu, iya kalo bagus ini suaranya ... udahlah kalian bayangkan sendiri.
"GAK BISA!" Dengan kompak teman-temannya menyahuti membuat Brian memilih menghela napas dan diam.
Beberapa menit barulah keadaan di bis mulai tenang. Hanya beberapa dari mereka yang masih asik mengobrol dan bergosip ria, mungkin mereka lelah berteriak sambil bernyanyi seperti tadi.
Shasya melihat sekitar, jalanannya tampak aneh. Ia meragukan kalau ini jalan yang benar. Perasaan cemas mulai berkecambuk dalam dirinya.
"Pak ini jalannya bener gak sih? Kok hutan gini?" Barulah yang lain menyadari ketika Shasya bertanya. Mereka kompak mengamati jalan yang tiba-tiba di penuhi kabut tebal, bahkan sebelum sang supir sempat menjawab pertanyaan Shasya.
"Apa yang terjadi? Kenapa seluruh jalan di selimut kabut?"
"Bagaimana ini!"
"Ya tuhan, kita tidak bisa jalan terus!"
"PAK! HENTIKAN BISNYA! KITA AKAN CELAKA!"
"AKU TIDAK BISA MENGHENTIKANNYA! REMNYA TIBA-TIBA BLONG!"
"APAA!!!"
Semua panik. Orang-orang yang ada di bis berteriak histeris bahkan ada yang sudah menangis. Dan ... di sinilah akhirnya. Bis mereka oleng dan terjatuh entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Dunia Sebrang
FantasyPercayakah kalian dengan adanya dunia lain? Dunia luar yang mungkin tidak kita ketahui. Jika memang benar-benar ada, bukankah tidak mustahil bagi ciptaan Tuhan yang satu ini? Lalu, apa jadinya jika tiba-tiba kalian terjebak di dunia yang tidak kalia...