14 彡

262 57 8
                                    

SEBULAN KEMUDIAN .

Jihyo melangkah masuk kedalam halaman sekolah . Niat mahu terus tuju ke kelas dibatalkan apabila perutnya merasa sakit . Tandas sekolah dia tuju .

Tatkala jihyo masuk kedalam tandas , datang Hye Soo dan dua orang gengnya . Senyuman jahat terukir di bibir masing-masing . Bersama sebaldi air , Hye Soo dan dua gengnya itu menanti di depan tandas yang jihyo masuk .













" jihyo ? "
Jungkook berlari naik tangga untuk keatas rooftop apabila melihat jihyo berdiri dibirai rooftop seperti mahu membunuh diri . " andwae , jihyo ! " jerit jungkook kuat dan lari laju kearah jihyo . Gadis itu ditarik kuat menjauh dari birai rooftop .

" Kau sudah gila ?
Kau dah hilang akal ke hah ?
Kau tak fikir ke perasaan orang yang sayangkan kau sebab tak dapat nak selamatkan kau kalau kau terjun ! " ujar Jungkook marah . Mujur sahaja dia sempat menghalang jihyo dari terjun . Jihyo tidak bersuara . Hanya suara tangisan yang kedengaran . Perlahan-lahan jihyo terduduk diatas lantai rooftop .

" hiks "
Jihyo teresak .
Jungkook tunduk memandang jihyo .
" memangnya apa salah aku ? "
Tanya Jihyo .
Baju sekolah yang tersarung ditubuh basah kerana tindakan Hye Soo .

" kenapa diorang jahat kepadaku ?
aku juga penat . Penat sampai aku rasa ingin mati . Kenapa diorang jahat hanya pada aku ? " tanya jihyo sekali dengan suara yang tersekat-sekat menangis . " hiks--- hati aku rasa sakit sangat "

Jungkook duduk di depan jihyo .
Pedih rasa hati apabila melihat perempuan yang dicintainya terseksa begini . " jihyo "

Jihyo angkat kepala .
Memandang jungkook di depannya .
" kau tahu apa kesalahan terbesarku ? " jihyo berhenti seketika menahan sesak di dada . "

" kesalahan terbesar aku ialah memiliki wajah yang hodoh " sambung jihyo .
Jungkook geleng dan terus menarik jihyo kedalam pelukannya . " itu bukan kesalahan kau , tapi anugerah paling istimewa yang tak ada pada orang lain . Kau special , jihyo "

Mendengarkan sahaja kata-kata jungkook , jihyo semakin kuat menangis hingga tersedu-sedu di dalam pelukan jungkook .

" jihyo "
Jungkook meleraikan pelukan apabila jihyo mulai melemah . Mata jihyo tertutup rapat . " jihyo--- " panggilan jungkook tidak dibalas . Jihyo longlai dipegangan jungkook .

Jungkook mencempung tubuh jihyo dan berlari turun .
Tanpa mempedulikan pandangan pelajar lain dia membawa jihyo ke hospital yang berhampiran . Tidak dipeduli diri yang kepenatan .

" tolong ! tolong ! "
Jerit jungkook meminta tolong tatkala masuk kedalam hospital . Beberapa orang jururawat pantas menghampiri jungkook yang sedang mencempung Jihyo .





.


.


.





SEOUL , AIRPORT .

Baru sahaja younghoon mahu menahan sebuah teksi , telefon bimbitnya berbunyi . Telefon di dalam poket seluar dia keluarkan . Ada satu mesej masuk . Tatkala baca mesej tersebut , raut wajah younghoon terus berubah terkejut . Mujur sahaja lalu sebuah lagi teksi dan terus ditahan .

Beberapa minit kemudian , teksi tersebut berhenti dihadapan sebuah hospital . " uncle , tunggu kejap ya " pesan younghoon kerana luggege nya ada di dalam bonet kereta teksi tersebut . Keluar sahaja dari dalam teksi , younghoon berlari masuk kedalam hospital tersebut .

" younghoon "
Panggilan jungkook menghentikan langkah younghoon yang mahu ke kaunter pertanyaan . Younghoon melangkah kearah jungkook . " mana dia ? " tanya younghoon dengan nada cemas .

" dekat dalam .
Doktor tengah rawat .
Aku rasa dia demam "
Jawapan jungkook melemahkan younghoon . Wajahnya diraup kasar .
" hye soo simbah dia dengan air .
Sepanjang kau dekat sana , diorang tak berhenti buli dia . Aku minta maaf sebab gagal jaga dia . Sebab aku tak selalu ada dengan dia " ujar jungkook dengan nada kesal .

Younghoon geleng .
" aniyo, ini bukan salah kau .
Ini salah diorang .
Diorang tak ada hak nak buli jihyo macam tu . Dalam hal ni aku pun salah sebab tinggalkan dia "

" kau dekat sini sampai bila-bila ke ? "

Younghoon anggukkan kepala .
" eomma aku dah tak ada , jungkook .
Tiga hari lalu .
Dan sekarang jihyo pula sakit " perlahan-lahan younghoon duduk diatas kerusi . " aku yang gagal sebenarnya jungkook "

Klek !

Keduanya menoleh .
Seorang doktor lelaki keluar dari dalam wad jihyo .
Younghoon dan jungkook menghampiri doktor tersebut .

" doktor macam mana dengan jihyo ? "
Tanya jungkook . " jangan risau dia baik-baik saja . Cuma terlalu penat dan demam sikit . Dia kena banyak berehat . Okaylah , saya pergi dulu " doktor tersebut melangkah pergi .

" pergilah masuk tengok dia "
Ujar jungkook kepada younghoon .
" okay " younghoon terus masuk kedalam wad jihyo . Jungkook berlalu dari situ . Tidak salahkah berkorban untuk orang yang kita cintai ? mencintai tidak semestinya memiliki .

Jihyo yang sudah sedar terkejut dengan kehadiran younghoon .
Airmata terus laju mengalir .
Begitu juga dengan younghoon .
Jihyo bangkit dari baring .

" jihyo , jihyo mianhe .
Saya tak berniat untuk tinggalkan awak . Saya kesana sebab eomma saya sakit dekat sana . Sekarang dia dah tak ada " jelas younghoon .
" kenapa awak tak bagitahu saya ? " tanya jihyo .

" mianhe "

" gwenchana "
Balas jihyo .
Dia faham akan situasi younghoon .
Younghoon duduk dibirai katil mengadap jihyo . Tangan naik mengelap airmata jihyo dipipi yang mempunyai tanda lahir . " saya tak peduli siapa pun awak . Saya hanya memerlukan awak , younghoon . Tolong jangan pergi . Tetaplah berada disamping saya " ujar jihyo seakan memohon kepada younghoon .

" saya juga memerlukan awak , jihyo .
Aniyo , saya tak boleh kata yang saya memerlukan awak . Tapi saya mahu jadi seseorang yang awak perlukan " ungkapan younghoon mengukir senyuman dibibir jihyo . Younghoon turut tersenyum dan membawa jihyo kedalam pelukannya . Jihyo membalas pelukan itu .

...

BERSAMBUNG .

𝘼 𝙋𝙡𝙖𝙘𝙚 𝙄𝙣 𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩 | 𝙔𝙊𝙐𝙉𝙂𝙃𝙊𝙊𝙉  ✔︎Where stories live. Discover now