" kau seriuslah nak pergi ? " Soalan dari jungkook menarik perhatian Younghoon yang sedang berdiri memandang tasik . " aku terpaksa jungkook " balas Younghoon dan memandang depan kembali . Jungkook berdiri disebelah younghoon .
" tak boleh ke kau paksa diri kau untuk stay dengan jihyo ? tak akanlah kau sanggup tinggalkan dia " walaupun jauh disudut hati jungkook yang dia juga mencintai jihyo . Tapi jika bahagia jihyo hanya dengan younghoon , dia rela melepaskan .
Younghoon pusing mengadap jungkook .
" eomma aku dekat sana tengah sakit jungkook . Kau rasa aku ada pilihan ke ? macam mana kalau aku tak pergi , apa-apa jadi dekat eomma aku . Nanti sampai bila-bila aku tak boleh jumpa dia. Dah lama aku berpisah dengan dia disebabkan perangai appa aku " younghoon diam seketika menahan perasaan .
" kali ni aku tak kisah dah appa aku marah ke apa . Yang penting aku nak jumpa eomma aku sebelum dia pergi . Dia yang melahirkan aku jungkook . Apa lagi pilihan yang aku ada ? " tambah younghoon dengan mata yang berkaca .
" tapi tak akanlah kau nak putus dengan jihyo ? "
" jungkook , setiap orang ada cara masing-masing untuk bertahan . Aku pergi bukan bererti aku buang dia dalam hidup aku . Sampai bila-bila dia ada dalam hati aku . Jika kami memang sudah ditentukan bersama , sampai saatnya nanti pasti aku dan dia bersama semula " balas Younghoon . Perginya dia untuk tanggungjawab yang lebih besar . Bukan bererti dia mahu buang jihyo dari hidupnya .
Younghoon pandang jungkook . " aku tinggalkan dia bersama kau . Jagakan dia . Aku tahu aku boleh mengharapkan kau . Jangan bagitahu dia sebab aku ke America " ujar Younghoon dan melangkah pergi .
Jungkook mengeluh berat . Baru sahaja dia mahu naik keatas motorsikal , dari jauh dia melihat jihyo berjalan untuk datang ke tasik ini . Jungkook jalan kearah Jihyo dan berhenti dihadapan gadis itu . Mata jihyo merah serupa baru lepas menangis .
" jihyo "
Airmata jihyo mengalir . " jungkook awak tahu tak saya tak boleh rapat dengan seseorang . Sebab sekali saya dah rapat pasti mereka membuang saya " tangisan jihyo kedengaran .
" mereka membuang saya begitu saja tanpa memikirkan perasaan saya . Sedangkan saya dah cuba sehabis baik untuk berbuat baik kepada mereka " jihyo mengesat airmatanya yang terusan mengalir . " salah ke saya memiliki tanda lahir ? " jihyo teresak-esak . Lirih sahaja nada suaranya .
" sekarang younghoon turut membuang saya . Ianya membuatkan saya kesal kerana saya tidak mampu nak membenci dia . Wae sayang saya pada dia lebih tinggi ? wae ? " rintih jihyo dengan suara teresak-esak menangis .
Jungkook mendekat dan menarik jihyo kedalam pelukannya . " kadang-kadang tak salah untuk kita menangis . Kau tak perlu berpura-pura baik-baik saja " ujar jungkook sambil menepuk perlahan belakang bahu jihyo yang semakin kuat menangis .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dari jauh younghoon melihat keduanya . Senyuman nipis terukir dibibir . Dia yakin jungkook mampu jaga dan melindungi jihyo dengan baik . Lebih baik dari dirinya . Topi yang dipakai dia betulkan dan mengambil langkah pergi dari situ .
Dia akan terus bertolak ke lapangan terbang dan terus berlepas ke America . Walau berat hati menangung peritnya meninggalkan orang yang dicintai , younghoon terpaksa berkorban untuk ibu tercinta .
.
.
.
Klek !
Jihyo masuk kedalam rumah . Airmata sudah kering . Tapi hati masih gundah gulana . Masuk sahaja matanya bertembung dengan mata helang ibunya , Puan Song .
" kemana ? siang sekolah . Malam merayau . Apa kamu ingat rumah ini hotel ? Atau pergi jumpa dengan kekasih ? Eomma sudah kata jangan bercinta sebelum unnie kamu " marah Puan Song tanpa mempedulikan keadaan jihyo yang nampak sedih .
" sekolah kamu macam mana ? eomma dengar markah peperiksaan awal tahun kamu tidak bagus "
Jihyo tidak membalas . Dia berjalan kearah bilik .
" yah ! SONG JIHYO ! Eomma bercakap dengan kamu ni ! " pekik Puan Song kuat . Jihyo terus pusing kebelakang .
" eomma langsung tidak menanyakan tentang aku . Apa yang jadi padaku hari ini , bahkan kenapa mataku merah . Yang eomma ungkitkan kemana aku pergi , berapa markah peperiksaan aku dan macam mana dengan sekolahku . Bahkan melarang aku dari buat apa yang aku inginkan seperti orang lain "
" eomma jelas sekali tidak tahu langsung tentang aku " balas jihyo kuat bersama airmata yang kembali mengalir . Puan Song terpaku . " eomma langsung tak tanya apa yang aku mahukan . Apa yang aku makan di sekolah . Eomma langsung tak tanya apakah aku punya kawan di sekolah . Bahkan eomma tak tahu aku diejek disebabkan tanda lahir ni . Eomma yang melahirkan aku begini , tapi aku yang diejek . Bunuh saja aku kalau eomma benci " jihyo berhenti seketika sambil memandang Puan Song dengan mata yang merah dan wajah yang basah dengan airmata .
" aku sebenarnya yang tersiksa . Aku diejek , dihina , dipukul selama aku sekolah oleh orang-orang di sekolah kerana tanda lahir ini "
" eomma bahkan tidak tahu apa yang aku rasakan selama ini " sambung jihyo dan masuk kedalam bilik . Puan Song terduduk diatas kerusi . Sesak mendengarkan apa yang diperkatakan oleh Jihyo .
Di dalam bilik , Jihyo duduk dibirai katil . Tertunduk menangis . " masa kecil aku selalu berangan mahu jadi orang hebat . Tapi sekarang aku hanya ingin jadi orang yang bahagia " ujar jihyo teresak-esak .
" hiks--- aku tak nak apa-apa pun sekarang . Aku hanya mahu menghilang seolah-olah aku tidak pernah ada " rintih jihyo lirih .