13 彡

233 57 15
                                    

" kau seriuslah nak pergi ? "
Soalan dari jungkook menarik perhatian Younghoon yang sedang berdiri memandang tasik . " aku terpaksa jungkook " balas Younghoon dan memandang depan kembali . Jungkook berdiri disebelah younghoon .

" tak boleh ke kau paksa diri kau untuk stay dengan jihyo ?
tak akanlah kau sanggup tinggalkan dia " walaupun jauh disudut hati jungkook yang dia juga mencintai jihyo . Tapi jika bahagia jihyo hanya dengan younghoon , dia rela melepaskan .

Younghoon pusing mengadap jungkook .

" eomma aku dekat sana tengah sakit jungkook . Kau rasa aku ada pilihan ke ? macam mana kalau aku tak pergi , apa-apa jadi dekat eomma aku . Nanti sampai bila-bila aku tak boleh jumpa dia. Dah lama aku berpisah dengan dia disebabkan perangai appa aku " younghoon diam seketika menahan perasaan .

" kali ni aku tak kisah dah appa aku marah ke apa . Yang penting aku nak jumpa eomma aku sebelum dia pergi .
Dia yang melahirkan aku jungkook .
Apa lagi pilihan yang aku ada ? " tambah younghoon dengan mata yang berkaca .

" tapi tak akanlah kau nak putus dengan jihyo ? "

" jungkook , setiap orang ada cara masing-masing untuk bertahan .
Aku pergi bukan bererti aku buang dia dalam hidup aku .
Sampai bila-bila dia ada dalam hati aku . Jika kami memang sudah ditentukan bersama , sampai saatnya nanti pasti aku dan dia bersama semula " balas Younghoon . Perginya dia untuk tanggungjawab yang lebih besar . Bukan bererti dia mahu buang jihyo dari hidupnya .

Younghoon pandang jungkook .
" aku tinggalkan dia bersama kau .
Jagakan dia .
Aku tahu aku boleh mengharapkan kau . Jangan bagitahu dia sebab aku ke America " ujar Younghoon dan melangkah pergi .

Jungkook mengeluh berat .
Baru sahaja dia mahu naik keatas motorsikal , dari jauh dia melihat jihyo berjalan untuk datang ke tasik ini .
Jungkook jalan kearah Jihyo dan berhenti dihadapan gadis itu .
Mata jihyo merah serupa baru lepas menangis .

" jihyo "

Airmata jihyo mengalir .
" jungkook awak tahu tak saya tak boleh rapat dengan seseorang .
Sebab sekali saya dah rapat pasti mereka membuang saya " tangisan jihyo kedengaran .

" mereka membuang saya begitu saja tanpa memikirkan perasaan saya .
Sedangkan saya dah cuba sehabis baik untuk berbuat baik kepada mereka " jihyo mengesat airmatanya yang terusan mengalir . " salah ke saya memiliki tanda lahir ? " jihyo teresak-esak . Lirih sahaja nada suaranya .

" sekarang younghoon turut membuang saya . Ianya membuatkan saya kesal kerana saya tidak mampu nak membenci dia . Wae sayang saya pada dia lebih tinggi ? wae ? " rintih jihyo dengan suara teresak-esak menangis .

Jungkook mendekat dan menarik jihyo kedalam pelukannya .
" kadang-kadang tak salah untuk kita menangis .
Kau tak perlu berpura-pura baik-baik saja " ujar jungkook sambil menepuk perlahan belakang bahu jihyo yang semakin kuat menangis .

Kau tak perlu berpura-pura baik-baik saja " ujar jungkook sambil menepuk perlahan belakang bahu jihyo yang semakin kuat menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dari jauh younghoon melihat keduanya .
Senyuman nipis terukir dibibir .
Dia yakin jungkook mampu jaga dan melindungi jihyo dengan baik .
Lebih baik dari dirinya . Topi yang dipakai dia betulkan dan mengambil langkah pergi dari situ .

Dia akan terus bertolak ke lapangan terbang dan terus berlepas ke America . Walau berat hati menangung peritnya meninggalkan orang yang dicintai , younghoon terpaksa berkorban untuk ibu tercinta .





.



.

.





Klek !

Jihyo masuk kedalam rumah .
Airmata sudah kering .
Tapi hati masih gundah gulana .
Masuk sahaja matanya bertembung dengan mata helang ibunya , Puan Song .

" kemana ?
siang sekolah .
Malam merayau .
Apa kamu ingat rumah ini hotel ?
Atau pergi jumpa dengan kekasih ?
Eomma sudah kata jangan bercinta sebelum unnie kamu " marah Puan Song tanpa mempedulikan keadaan jihyo yang nampak sedih .

" sekolah kamu macam mana ?
eomma dengar markah peperiksaan awal tahun kamu tidak bagus "

Jihyo tidak membalas .
Dia berjalan kearah bilik .

" yah ! SONG JIHYO !
Eomma bercakap dengan kamu ni ! " pekik Puan Song kuat . Jihyo terus pusing kebelakang .

" eomma langsung tidak menanyakan tentang aku . Apa yang jadi padaku hari ini , bahkan kenapa mataku merah . Yang eomma ungkitkan kemana aku pergi , berapa markah peperiksaan aku dan macam mana dengan sekolahku . Bahkan melarang aku dari buat apa yang aku inginkan seperti orang lain "

" eomma jelas sekali tidak tahu langsung tentang aku " balas jihyo kuat bersama airmata yang kembali mengalir . Puan Song terpaku . " eomma langsung tak tanya apa yang aku mahukan . Apa yang aku makan di sekolah . Eomma langsung tak tanya apakah aku punya kawan di sekolah . Bahkan eomma tak tahu aku diejek disebabkan tanda lahir ni . Eomma yang melahirkan aku begini , tapi aku yang diejek . Bunuh saja aku kalau eomma benci " jihyo berhenti seketika sambil memandang Puan Song dengan mata yang merah dan wajah yang basah dengan airmata .

" aku sebenarnya yang tersiksa .
Aku diejek , dihina , dipukul selama aku sekolah oleh orang-orang di sekolah kerana tanda lahir ini "

" eomma bahkan tidak tahu apa yang aku rasakan selama ini " sambung jihyo dan masuk kedalam bilik . Puan Song terduduk diatas kerusi . Sesak mendengarkan apa yang diperkatakan oleh Jihyo .

Di dalam bilik , Jihyo duduk dibirai katil . Tertunduk menangis .
" masa kecil aku selalu berangan mahu jadi orang hebat .
Tapi sekarang aku hanya ingin jadi orang yang bahagia " ujar jihyo teresak-esak .

" hiks--- aku tak nak apa-apa pun sekarang . Aku hanya mahu menghilang seolah-olah aku tidak pernah ada " rintih jihyo lirih .

...

BERSAMBUNG .

𝘼 𝙋𝙡𝙖𝙘𝙚 𝙄𝙣 𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩 | 𝙔𝙊𝙐𝙉𝙂𝙃𝙊𝙊𝙉  ✔︎Where stories live. Discover now