Jadian

92 3 0
                                    

Hari ini gue pulang sekolah pukul 4 sore. Seperri biasa, Niko nganter gue pulang. Tapi sebelum itu lagi-lagi gue diajak dia buat nongkrong di burjo bareng temen-temennya.

"Lo gapapa kan gue ajakin nongkrong mulu?" ujar Niko sambil fokus mengendarai motornya.

"HAHH?? APAA? NGGAK KEDENGERANN!" Teriak gue dari jok belakang. Buat yang sering naik motor taulah kalau jok belakang ngebuat kita jadi mendadak budek.

"LO NGGAKPAPA KAN GUE AJAK NONGKRONG MULUUUU??" balas Niko juga sambil teriak.

"OHH, IYAA GAPAPA KOK" jawab gue juga teriak.

Tak lama setelah itu kita pun sampai di burjo seperti biasanya. Di sana sudah ada temen-temen Niko yang nunggu.

"Ey, akhirnya dateng juga ni" sambut Rama dengan ramah.

"Eh Sel, mana ih temennya. Gue juga pengen punya cewek kaya Niko" ujar Fendi.

"Gue udah ajakain, Fen. Paling bentar lagi juga pada dateng" jawab gue. "serius lo? Demi apa pada mau kesini?" Cecar Raihan yang gue balas anggukan kepala.

Tak selang beberapa lama Tiara, Sarah, dan Kayla pun datang. Mereka masuk dengan malu-malu.

"Haii, nungguin ya. Maaf ya lama" ujar Kayla sambil menarik kursi di samping gue.

"Njirr, pd banget loo!" - gue.

"Nggakpapa kok, mau setaun dua taun kita tungguin kok" balas Fendi sambil senyam senyum tebar pesona.

"Lo, ajaa yang nungguin" - Niko.

"It's okay man. Gue kan free" jawab Fendi sambil cengar cengir.

Kita pun asik ngobrol hingga jam 6 sore. Kayla, Sarah, dan Tiara sudah mulai akrab dengan Niko dan teman-temannya. Niko pun mengantar gue pulang

"Maaf ya, lo pulang sore terus gini deh" ujar Niko sambil menyodorkan helm.

"Yaelahh, sanss aja" - gue.

Niko pun melempar senyum dan menaikki motrnya, gue juga buru-buru ikut naik.

Selama diperjalanan Niko nggak ngeluarin sepatah katapun. "Nik, kok diem aja?" Tanya gue. Tak ada jawaban dari Niko. "NIKOO" teriak gue sambil menoyor bahunya.

"Ehh ehh, iyaa kenapa Sel?" -Niko.

"Kenapa diem aja? Tumben" -gue.

"Enggapapa, lagi mikir" -Niko.

"Tumben mikirr" ledek gue "mikirin apaan?"

"Mikirin lo" -Niko.

"Allah taiik" jawab gue sambil sedikit memukul bahu Niko.

Tak terasa gue udah sampek rumah. "Makasih ya, Nik" ujar gue sambil turun dari motornya. "Ati-ati ya"

"Emmb, iya" jawab Niko, namun iya tak kunjung pergi.

"Kenapa, Ko? Lo mau masuk dulu? Atau apa?" Tanya gue yang bingung

"Gue mau ngomong" jawab Niko sambil turun "di sini aja"

"Sel, lo jadi pacar gue sekarang" kata Niko sambil menatap gue lekat-lekat.

"Hahhh? Gimana-gimana?" Tanya gue masih bingung.

"Ya lo jadi pacar gue sekarang" jelas Niko.

"Lo nggak tanya gitu, gue mau apa nggak?" -gue

"Enggak, ya gila aja lo nolak gue. Nggak mungkin kan lo nggak suka sama gue" ujar Niko dengan pd. Ya bener juga sih, gue juga demen ama Niko.  Gue cuman diem aja sambil degdegan. "Okee, mulai hari ini kita pacaran ya" tambah Niko.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang