Sore ini, gue main ke rumah Malvin. Ya, dia minta gue datang lantaran dia di rumah sendirian. Jadi, cewek nih critanya yang apelin cowok?
"Tante sama om emangnya kemana, Vin?" tanya gue.
"Lagi pada ke Bandung, ada undangan syukuran di vila baru temen-nya papa" jawab Malvin sambil duduk di samping gue tepatnya di pinggir kolam renang rumahnya.
"Kenapa gak ikut? Seru kali, bisa liburan" tanya gue kepo.
"Enggak ah, kemanapun juga tetep enakan di rumah" kata malvin sambil mencopoti bajunya.
Gue pun langsung panik, melihat Malvin yang melucuti pakaiannya dan menyisakan celana kolornya.
"Lo mau ngapain?" tanya gue agak panik.
Malvin hanya diam dan menatap gue datar. Pikiran gue semakin kacau, gue pun menjadi panik. Melihat gue yang panik, Malvin justru semakin menjadi.
"Malvin, lo mau ngapain?" tanya gue agak keras.
"Gue mau..." jawab Malvin tidak lengkap.
"Lo mau ngapain, Vin? Jangan macem-macem ya" teriak gue.
Malvin justru semakin mendekatkan badannya ke gue. Tatapannya masih sama, dingin dan tajam.
"Gue mau berenang lah" jawab Malvin santai.
"Gila ya lo. Unfaedah banget" teriak gue kesal sambil mendorong tubuh Malvin agar menjauh.
"Santai kali, Mei" kata Malvin sebelum dia menceburkan diri ke air yang dingin.
Setelah Malvin menceburkan diri, handphone gue bergetar yang buru-buru gue buka.
Niko Ganteng
Sella,
Apaan?
Ada yg baru nichh..
Mau prank?
Yah, ketawan):
Ketebak gblg
Iya deh, gue g pintr ngeprnk
Lo dimana?Di depn rumh l:v
Gue seriusss
Iya, gue juga serius
Ngibul ya l. Di depan rmh gue adanya orang dagang bakpaoo
Hehe, iya gue d rumh Malvn kok ((:
Wagelaaasehh, di rmh calon suami
Masih kecil, belum mau nikah
Apanya yang kecil
Aaa, bodo amat.
Cieeee cieee
"Ehem, asik banget chat nya" ujar Malvin yang ngagetin gue. Sontak, gue pun buru-buru menutup layar ponsel sebelum membalas chat Niko.
"Iya, gabut sih" dalih gue.
"Iya, gue yang salah. Nyuruh lo dateng tapi malah nganggurin lo" ujar Malvin sambil meminum segelas orange juice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Novela Juvenilkarena kesempurnaan cinta gak melulu tentang kata-kata manis yang dilontarkan oleh mulut. mereka butuh pembuktian nyata bukan manis di bibir saja.