Seohyun sedari tadi berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi Jaemin. Sesekali ia menyeka air matanya yang kembali terjatuh. Sejak kedatangannya di rumah sakit tak sedikitpun wanita itu bisa duduk dengan tenang. Perasaannya kacau memikirkan Jaemin yang sedang berjuang sendirian didalam menahan kesakitannya.
"Jaemin kuat. Jaemin pasti kuat. Anakku pasti bisa melewatinya kan eonni?" Seohyun menatap Yoona dengan wajah cemasnya.
Yoona meneguk ludah pelan. Belum pernah sebelumnya ia melihat raut wajah Seohyun sekacau ini. Ia berusaha tersenyum menenangkan. "Jaemin anak yang kuat Seohyun. Ia pasti bisa melewatinya. Lebih baik duduk dulu. Tenangkan dirimu."
Seohyun menggeleng pelan. Tatapannya masih tidak lepas dari pintu ruang operasi. Ini baru pertama kali anaknya masuk rumah sakit. Saat di Jepang, Seohyun benar-benar menjaga Jaemin agar jangan masuk rumah sakit, wajar saja jika dirinya sangat khawatir.
"Bagaimana keadaan Jaemin?" Donghae tiba-tiba muncul bersama Jeno. Pria itu langsung meluncur ke rumah sakit begitu mendengar kabar dari istrinya. Jeno, putranya itu juga memaksa ikut ingin melihat kondisi Jaemin. Di sekolah tadi ia hanya bisa menangis histeris melihat kondisi Jaemin yang mengerikan. Darah tidak henti-hentinya keluar dari kepalanya, membasahi seragam bocah itu.
Yoona menarik Jeno untuk duduk disebelahnya. "Dokter belum keluar dari ruang operasi. Kami sedang menunggu sedari tadi."
Tak lama setelah Yoona menyelesaikan kalimatnya, seorang dokter keluar dari ruang operasi diikuti seorang perawat. "Keluarga pasien, Cho Jaemin?" Tanya dokter itu memastikan.
Seohyun segera menghampirinya. "Saya ibunya dok. Bagaimana kondisi anak saya?" Tanyanya tidak sabaran.
Dokter itu menatap cemas Seohyun. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghentikan pendarahan dikepala anak Anda. Jaemin kehilangan banyak darah dan kondisinya sekarang kritis. Kami sudah mencoba melakukan transfusi darah tapi.." Dokter itu menjeda kalimatnya.
"Tapi apa dokter?" Sela Seohyun cepat.
" Tapi tubuh Jaemin menunjukkan penolakan dengan darah yang masuk ke tubuhnya. Apakah ada keluarga dari pasien yang memiliki golongan darah yang sama dengan Jaemin? Biasanya jika mendapat donor darah dari keluarga, tubuh pasien lebih bisa menerima." Dokter itu menatap Seohyun. "Apakah golongan darah Anda sama dengan Jaemin?"
Seohyun tersentak. Golongan darah Jaemin B, sementara golongan darahnya A. "Tidak dokter. Golongan darah kami tidak sama." Lirih Seohyun.
"Bagaimana dengan ayahnya? Atau kakek dan neneknya? Pasti salah satunya memiliki golongan darah yang sama dengan Jaemin."
Semua yang ada mendengengarkan penjelasan dokter itu terkesiap. Begitu juga dengan Yoona dan Donghae. Karena mungkin sebentar lagi rahasia tentang Jaemin akan terbongkar.
"Iya dokter. Jaemin punya golongan darah yang sama dengan ayahnya." Lirih Seohyun. Matanya terpejam pelan. Bingung dengan kondisi yang dialaminya. Jaemin sedang kritis dan ia tidak bisa berfikir jernih. Anaknya itu membutuhkan pertolongan segera.
"Kalau begitu dimana ayahnya? Tolong diminta segera datang nyonya. Jaemin tidak bisa menunggu lama. Takutnya terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Temui saya segera setelah pendonornya tiba." Dokter itu kemudian masuk kembali ke ruang operasi.
Seohyun masih terdiam mematung. Tangannya terkepal kuat. Jaemin sedang membutuhkan bantuannya dan ini adalah satu-satunya hal yang bisa ia lakukan. Tidak apa ia memohon bahkan bersujud dikaki pria itu asal putranya itu bisa selamat.
"Seohyun.." Lirih Yoona karena melihat Seohyun yang masih diam saja. Padahal waktu terus berjalan.
"Aku akan menemui Kyuhyun oppa eonni. Tidak ada pilihan lain." Tekadnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You
Fiksi PenggemarSekuat apapun rintangan menghadang... Selama apapun waktu memisahkan... Cinta sejati akan selalu menemukan jalan untuk kembali...