Tidak lama kemudian aku sadar bahwa meskipun orang-orang sudah terbiasa denganku, tidak ada yang benar-benar mau menyentuhku. Awalnya aku tidak menyadari ini karena sepertinya anak-anak sekolah menengah tidak akan begitu sering saling menyentuh satu sama lain. Tapi Kamis lalu saat kelas tari, yang mana setidaknya adalah kelas favoritku, Mrs. Atanabi, guru tariku, mencoba membuat Ximena Chin menjadi partner dansa ku. Aku tidak pernah melihat orang lain mengalami serangan panik sebelumnya, tapi aku pernah dengar itu, dan aku yakin Ximena Chin mengalami serangan panik saat itu. Dia sangat gelisah dan pucat dan benar-benar berkeringat, dan kemudian dia beralasan konyol untuk izin ke toilet. Sebenarnya, Mrs. Atanabi mengizinkannya, karena dia membuat semua orang tidak bisa berdansa bersama.
Kemudian kemarin saat kelas sains, kami melakukan eksperimen keren yaitu menginvestigasi bubuk misterius dimana kami harus mengklasifikasi zat-nya apakah termasuk asam atau basa.
Semua orang harus memanaskan bubuk misterinya di atas piring pemanas dan melakukan observasi, jadi kami semua mengerumuni bubuknya dengan buku catatan kami. Sekarang, ada delapan anak di sana yang melakukan penelitian, dan tujuh diantaranya terjepit di satu sisi piring sedangkan satu dari mereka - yaitu aku - memiliki banyak ruang di sisi lain. Tentu saja aku mengetahui ini, tapi aku berharap Ms. Rubin tidak menyadarinya, karena aku tidak mau dia mengatakan sesuatu. Tapi tentu saja dia menyadarinya, dan tentu saja dia mengatakan sesuatu.
"Guys, masih ada banyak ruang di sisi sana. Tristan, Nino, pergi ke sana," katanya.
Tristan dan Nino selalu baik padaku. Aku ingin merekamnya saat mengatakan itu. Sebenarnya tidak begitu sangat baik sampai mereka mau nongkrong denganku, tapi ya biasa, seperti dia bilang hai padaku dan bicara padaku dengan normal. Mereka bahkan tidak bereaksi ketika Ms. Robin menyuruhnya untuk berdiri di sampingku, yang mana akan dilakukan oleh banyak orang ketika mereka pikir aku tidak tahu. Sebenarnya, semuanya baik-baik saja sampai bubuk misteri Tristan meleleh. Dia menyingkirkan foil dari piring, begitupun bubuk punyaku mulai meleleh juga, yang mana membuatku menyingkarkannya juga, dan kemudian tanganku tiba-tiba bertabrakan dengannya selama persekian detik.
Tristan menyentakkan tangannya dengan cepat, ia menjatuhkan foil miliknya ke lantai sementara ia juga menjatuhkan foil milik orang lain dari piring pemanas.
"Tristan!" teriak Ms. Rubin, tapi Tristan bahkan tidak peduli dengan menumpahkan bubuk ke lantai, atau dia mengacaukan eksperimen. Yang paling ia pedulikan adalah pergi ke westafel lab untuk membasuh tangannya secepat mungkin. Saat itulah aku tahu bahwa ada sesuatu mengenai menyentuhku di Beecher Prep.
Aku pikir itu seperti sentuhan keju di Diary of a Wimpy Kid. Anak-anak di cerita itu sangat takut terkena kutu jika mereka menyentuh keju tua berjamur di lapangan basket. Di Beecher Prep, akulah si keju tua berjamur itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/123474182-288-k764216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDER
Novela JuvenilAugust ingin menjadi anak 10 tahunan biasa. Dia melakukan hal-hal biasa seperti makan es krim, dan bermain Xbox-nya. Dari dalam dirinya dia merasa biasa, tapi seorang anak biasa tidak membuat anak-anak biasa lainnya lari menjerit di taman bermain. ...