Chapter 10-a-

6.5K 551 26
                                    

•••••☸☸☸•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••☸☸☸•••••

Sudah dua hari semenjak perjanjian yang aku buat dengan Aldrick, itu artinya hanya ada dua belas hari lagi bagiku untuk mengumpulkan uang agar segera bisa melunasinya, tapi aku baru saja mengumpulkan sepuluh ribu dolar dan itu masih jauh dari kata cukup itu pun aku menggunakan tabungan darurat ku. Hari ini Seperti nya aku harus lebih semangat lagi dalam bekerja.

"Makasih yah Jhon lo udah nganterin gue semalam" ucapku pada Jhony.

Kini kami berdua sedang berada di apartemen ku duduk di meja makan sambil menyantap roti isi yang Jhony bawa dari rumah nya. memang setiap pagi pasti Jhony akan datang kesini dan membawa sarapan juga mengantarkan aku pergi bekerja.

ia hanya mengangguk sebagai jawaban sambil sibuk menyantap roti isi yang ia bawa untuk sarapan bersama dengan ku.

"Oh iya Shawn apa lo besok ada waktu? " Tanyanya ketika sudah selesai sarapan.

"Kayaknya besok gue luang deh, emang kenapa? "

"Lo bisa temenin gue, gue ada acara besok malam"

Aku berpikir sejenak. jika aku menolaknya berarti aku salah satu orang yang tidak tau balas budi, oh ayolah jhony selalu ada di saat aku membutuhkan pertolongan, di saat aku kesusahan, akan terlihat jahat jika aku menolaknya. aku hanya mengangguk lalu tersenyum.

Jhony yang mendapatkan persetujuan dari ku tampak sangat senang, ia tersenyum manis lalu mengusap kepala ku pelan. ah dia memang perhatian seperti dulu.

"Makasih Shawn, "

Aku hanya mengangguk lalu bersiap-siapa berangkat bekerja.

"Udah yuk cabut, udah siang nih, tar gue kena marah" ucap ku yang kini sudah rapih.

sudah dua hari aku selalu di antarkan bekerja, kalo saja sedang tidak dalam posisi kelilit hutang dan memaksa ku harus beririt sebenarnya aku tidak mau merepotkan nya, pasti lelah mengantar dan menjemputku terlebih jarak perusahaan nya dan perusahaan tempatku bekerja cukup jauh hampir memakan waktu setengah jam.

"Gimana pekerjaan lo lancar kan? gak ada kendala?

" A-ahh lancar kok" jawabku dengan sedikit terbata-bata.

Aku memang tidak memberitahu jhony bahwa di saat hari pertama bekerja malah sudah mendapatkan masalah, jatuh pingsan dan juga memiliki konflik dengan atasan yang membuatku kini di bebani oleh hutang. Aku berusaha tersenyum menyakinkannya bahwa aku tidak mengalami apa-apa saat bekerja.

"Bagus deh shawn, kalo ada apa-apa bilang aja sama gue"
Kata Jhony sambil terus fokus mengendarai mobilnya, senyuman dari wajahnya pun tak pernah pudar terus mengembang membuat wajahnya itu terlihat lebih tampan.

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, ah untung saja jhony percaya padaku, tak pernah terpikir jika nanti dia tahu kalo diriku mempunyai utang sebanyak lima ratus juta dollar, bagaimana reaksinya nanti? ah mungkin aku akan membuat dia kerepotan lagi, maka dari itu aku memutuskan untuk tidak memberitahunya.

The Last VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang