Chapter 16

4.4K 474 38
                                    

••••☸☸☸••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••☸☸☸••••

"Kamu harus kembali, jangan sampai mati, berjanji padaku!!"

Wanita itu menangis sembari memeluk putranya erat. Menatap sang suami lekat, sebelum akhirnya memeluk pria itu erat. Menyalurkan harapan, agar dirinya bisa bertahan sampai bala bantuan tiba.

"Hei dengarkan aku. Look at me!!" Pria itu menangkup wajah sang istri dengan tangan besarnya. Tersenyum hangat.

"Aku berjanji"akan kemabli dengan selamat. Aku perlu menepati janjiku untuk membesarkan anak kita bersama. Kamu tidak perlu takut.'

Cup!!

Hanzel mencium bibir Lorient lembut. Ia tersenyum dan mengangguk menyakinkan istrinya bahwa ia akan baik-baik saja.

"Lapor tuan, para Vampir liar sudah memasuki istina!!" ucap salah satu bawahan Hanzel.

Hanzel mengepalkan tangan kuat, sampai-sampai uratnya terlihat jelas. Ia segera membuka jubahnya lalu memakai jirah perang.

"Ambilkan pedang ku" perintah Hanzel datar dan berwibawa.

Sebelum ia benar-benar membasmi para Vampir liar itu, Hanzel mencium cincin pernikahannya dengan Lorient. Tanpa sadar air mata jatuh begitu saja.

'Maafkan aku, sepertinya aku tidak akan bisa bertahan. Tapi aku harap perjuangan ku tidak sia-sia. Jaga anak kita, sayang!!' batin Hanzel sebelum akhirnya benar-benar mengerahkan semua bawahannya untuk berperangai. Membasmi para Vampir yang berkhianat. Membunuh pemberontak juga Vampir liar.

"Hey, Shawn! Apa kau baik-baik saja? Shawn?" Samuel berusaha membangunkan Shawn yang tidur sembari menangis haru, dirinya juga gak henti-hentinya meneriaki nama seseorang.

"Tidak jangan pergi aku mohon, Ayah!!" teriak Shawn yang masih dalam keadaan tidur.

"Shawn bangun!!"

"Hah!!!" Hela Shawn terperanjat kaget. Shawn memijit keningnya pelan. Napasnya masih sedikit tersenggal-senggal. Mimpi buruk itu datang lagi pikirnya.

"Shawn, are you okay?!" Tanya Samuel berusaha memastikan keadaan Shawn.

Shawn membuang nafas pelan, ia tersenyum lalu mengangguk pelan ke arah Samuel.

"Aku baik-baik saja ketua, aku hanya mimpi buruk,"

"Jangan banyak tidur, pekerjaan kita masih banyak!!" Sindir Harry.

"Ah Maafkan saya,"

"Tak apa, kamu juga terlihat sudah terlalu lelah. Ayolah sejauh ini kamu adalah karyawan yang paling terhebat, mampu menyelesaikan tugas sebanyak itu tanpa istirahat sedari pagi."

The Last VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang