CCTV

6 3 0
                                    

Hari Kamis adalah hari amal. Setelah selesai apel pagi, setiap bendahara kelas biasanya langsung berdiri untuk mengumpulkan uang amal. Kebetulan Ana adalah bendahara kebanggaan kelas ini jadi dialah yang bertugas mengumpulkan amal tersebut.

"Lo ngumpul uang amal lo ngasih juga nggak?" Tanya Daniel setengah mengejek. Ini hanya bercanda ya.

"Ngasih lah!" Balas Ana nggak mau kalah.

"Duit gue 10 ribu ada kembalian gak?"

"Nanti aja deh pas udah banyak recehnya" ujar Ana. Tapi tiba-tiba radarnya menangkap sebuah sinyal asing. Ia merasa ada yang sedang memperhatikan setiap gerak-geriknya. Ia pun mengedarkan pandangannya dan mendapati seseorang tengah membuang pandangan kala sorot mata Ana menyorotinya.

Fahri?

Selesai sudah kegiatan mereka di lapangan tadi. Tapi jujur saja Masih ada pikiran mengganjal di dalam benaknya.

"Tri lo perhatiin nggak si Fahri?" Tanya Ana pada Tri.

"Fahri? Mang kenapa?" Tanya Tri balik.

"Dia kok kayak liatin gue terus gitu ya" ujar Ana membuat Tri meluruskan pandangannya di sudut kelas dimana tempat Fahri berada.

"Eeh" kaget Tri namun setelah itu dia tertawa terbahak-bahak.

"Lo kenapa sih?" Heran Ana melihat sahabatnya tiba-tiba terbahak-terbahak.

"Dia kok aneh sih? Masa pas gue pandangin dia malah nyembunyiin muka dia pake buku!" Tawa Tri masih terus berlanjut. Hingga suara seorang guru menginterupsi semua kegiatan itu.

⭐⭐⭐⭐

"Pulang sama siapa lagi lo?" Tanya Tri sambil membereskan alat tulis menulisnya yang berserakan.

"Bareng kalian deh"

"Ana!" Sentak Widya tiba-tiba membuat Ana sekaligus Tri terjengkit kaget.

"Apa! Biasa nggak sih kagak usah teriak-teriak" bentak Ana karena efek kagetnya.

"Emang beneran li sama Fahri?" Tanya Widya dengan raut yang serius.

"Enggak. Gue aja bingung kenapa mereka pada ceng-cengin gue sama si Fahri" jawab Ana sekenanya.

"Minggir, gue mau lewat!" Sentak Fatim tiba-tiba.

"Dihh kenapa tuh anak" heran Tri sambil menatap kedua temannya.

"Dahlah yokk" setelah itu mereka pun beranjak dari kelas itu sampai,

"Arabi! Pulang sama siapa?" Zidan datang menghampiri mereka yang sudah di ambang pintu.

"Aku bareng mereka. Kamu sendiri dulu, ya. Bye!" Ujar Ana lalau berlalu begitu saja.

Aku mau kamu, tapi kenapa se susah ini?

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

HAPPY READING DEARS!!

FRIENDZONE(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang