Ana Pov
Istirahat kedua, kelas ini cukup ramai. Karena durasi yang diberikan cukup lama, maka mereka lebih leluasa menikmati waktu bebas mereka.
"Ehhh main ponti yookkk" Ajak Widya. Karena biasanya dia yang selalu membawa mainan itu.
"Gue ikut ya!" Seru ku sambil membawa kotak makan dan botol minumku.
Yang lain yang ingin bermain pun sudah mulai mengatur posisi melingkar di didepan. Sampai tiba-tiba kelas lebih ribut dari biasannya.
"Wadoohhh pak bos bawa pacar nih!" Ledek seseorang.
Aku pun mengikuti arah suara itu. Dan ya! Apa yang ku lihat? Zidan membawa pacarnya-Dela- ke kelas. Sebenarnya tidak apa-apa tapi kenapa ada rasa tidak terima dalam hatiku? Ah tidak! Tidak mungkin!
"Gue gak jadi ikut main deh. Mau makan aja laper soalnya. Fatim! Lo mau main nggak? Gantiin gue sini!" Seru ku. Entahlah tiba-tiba aku merasa tak nyaman.
Akhirnya aku kembali ke tempatku dan menyantap bekel ku dalam diam. Sambil ekor mataku menangkap pergerakan di sebarang sana. Aku cemburu? Tidak!
Selesai aku makan, untuk menutup rasa sesakku aku mencoba bercanda dengan pasangan itu.
"Eh baca peraturan kelas nggak sih! Nggak boleh pacaran dalam kelas!" Tegasku sebenarnya hanya bercanda. Tapi kenapa aku merasa ada setitik emosi disana?
"Aelah Na, skut-skut aja gimana sih. Kan teman baik kita!" Seru Dela.
"Hahaha" Ana tetawa garing dan memilih untuk beranjak menuju teman-temannya yang sedang bermain.
Ana pov off
Setelah bel pulang berbunyi, semuanya langsung membubarkan diri terkecuali petugas piket untuk besok.
"Zidan! Kamu pulang sama Dela?" Tanya Ana.
"Sama kamulah" singkat Zidan lantas menarik tangan Ana keluar kelas.
"Zidan!!" Tiba-tiba Dela menghampiri mereka dan berkata, " boleh pulang bareng?" Dalam hati Ana mulai merasakan sesak itu lagi entah kenapa.
"Enggak gue bareng Ana. Duluan ya!" Pamit Zidan barlalu bersama Ana disampingnya. Sementara Dela hanya tersenyum menguatkan.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Happy reading ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE(?)
Teen FictionIni sebuah kisah persahabatan yang di bumbui dengan perasaan yang jauh melambung. Harus ada yang rela berkorban dan dikorbankan. "Banyak yang bilang bahwa tidak ada persahabatan yang antara cowok dan cewek. Apakah itu benar?" - FRIENDZONE