Part 4 - shoot

4.8K 288 4
                                    

Shiina berlari ke arah Revo yang masih berjalan cepat keluar mall. Langkah Revo yang besar-besar membuat Shiina harus berlarian untuk mengejarnya. setelah sekuat tenaga Shiina mengejar Revo yang hanya berjalan biasa ke arah luar mall, akhirnya Shiina berhasil menyamai langkahnya.

"Revo! Tunggu kenapa sih. Capek tau ngejar lo."

Cemburu sih cemburu, tapi gak gini juga kaliiii, Batin Shiina jengkel.

Revo menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Shiina. "Emang gue minta lo ngejar? Ga kan."

Mulai lagi deh sensitifnya, batin Shiina kembali dengan kesal.

"Yaudah, mau lo apaan?" Ucap Shiina menantang. Kalau tidak dibeginikan dia pasti akan marah dengan jangka waktu panjang.

"Jangan deket-deket Raka."

"Iyaaaa."

"Dan jangan pernah jauh dari gue."

"Iyaaa --eh? Apa lo bilang? Emang lo kira gue anjing peliharaan lo pake gak boleh jauh," Gerutu Shiina sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Tadi lo nantangin, sekarang giliran gue bilang apa yang gue mau lo marah-marah." Revo lalu membuka pintu mobilnya karena sekarang mereka berada di tempat parkir.

Melihat Revo yang membuka pintu bagian stir mobil, cepat-cepat dihadang Shiina. Karena dia tau Revo akan merokok di jalan serta mengebut dan meninggalkan Shiina disini. Shiina tak mau ditinggal Revo yang sudah mengantar dirinya dari rumah ke mall. Jika ia ditinggal, dia pulang bersama siapa?

"Oke-oke. Iya gue selalu deket sama lo, puas kan? Jangan marah lagi. Kita dari tadi narik perhatian orang tau gak sih! Terus mau lo apa lagi?" Ucap Shiina setelah Revo berhasil dicegahnya dan berhadapan dengannya.

"Ini yang terakhir, gue mau lo jadi pacar gue."

Mendengar perkataan itu, membuat Shiina membulatkan matanya kaget. Dia, serius? Sangat tidak romantis dengan cara menyatakannya. Dan di tempat dan waktu yang tak tepat pula. Setelah marah secara tiba-tiba menyatakan ucapannya seperti tadi. Apa-apaan itu?

"Emang lo sayang sama gue? Gak usah sayang deh, emang lo suka sama gue? Enggak kan? Gue gak mau pacaran tapi gak saling sayang, cuman buat gue nyesek tau gak!" Bentak Shiina di depan muka Revo.

Revo memunculkan senyum liciknya. "Takut karena lo gampang jatuh cinta? Sedangkan gue susah?"

Perkataan Revo terlalu meremehkan Shiina seakan Shiina adalah wanita yang gampangan, membuat Shiina semakin geram.

"Oke, gue pacaran sama lo mulai hari ini! kita liat siapa yang akhirnya cinta mati, lo atau gue!" Tantang Shiina emosi.

Revo kembali memunculkan senyum liciknya. Entah mengapa, apapun yang Revo inginkan selalu berakhir dengan kemenangan Revo. Namun entah tantangan yang satu ini, Shiina berharap ia dapat memenangkannya.

"Sekarang, temenin ke tempat ice skating." Revo membukakan pintu untuk Shiina. sebelum Shiina masuk dia sempat bertanya, "mau ngapain kesana?"

"Main."

"Hah?"

______

Revo dan Shiina sedang mengantri untuk membayar awal masuk ice skating. Antrian ini sangat panjang membutuhkan waktu 21 menit lalu barulah tiba giliran Revo dan Shiina.

"Mau pesan berapa?" Tanya penjaga bagian loket masuk ice skating.

"Dua," jawab Revo singkat.

"Pakai loker?"

Transfrom a cold soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang