empat puluh dua : tiga orang

30 5 0
                                    

Ketika terjadi cinta segitiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika terjadi cinta segitiga. Menurutmu si pria A atau si pria B yang bisa mendapatkan cinta dari sang gadis?

👥👥👥

"Apa Jea ga ada keterangan lagi?"

Semua murid menggeleng. Ada yang hanya diam, ada yang terlihat tidak peduli sama sekali. Haechan yang diam di pojokkan, melirik ke tempat duduk yang kosong, dimana tempat Jea biasanya duduk. Haechan menghembuskan napas. Matanya jengah, tak sengaja bertatapan langsung dengan mata Suyeon. Keduanya saling menatap dalam diam. Wajah Suyeon sangat datar sekali, bahkan Haechan bersumpah belum pernah melihat ekspresi wajah Suyeon seperti ini. Seperti bukan Suyeon, namun kenyataannya itu Suyeon.

Oh, apakah iblis baru menampakkan wujud aslinya sekarang? Pikir Haechan.

Tidak mau ambil pusing dan memikirkan sesuatu yang rumit. Haechan memutuskan untuk tidak bertatapan lagi dengan Suyeon. Rasanya seperti ada yang tidak beres anatara Suyeon dengan Jea. Bukan seperti yang direncanakan Haechan, tapi Suyeon punya maksud tersendiri untuk menjauhi Jea. Apakah Suyeon tahu apa yang dialami Jea? Mendadak Haechan khawatir. Khawatir tanpa alasan, dan kembali memikirkan Jea, Haechan jadi bersalah. Mau gimana lagi, semuanya sudah terlanjur menjadi abu. Andai saja Haechan tidak bertindak ceroboh dengan akal-akalan menjauhi Jea berniat memperingati Jea akan sikapnya. Mungkin saja tidak sampai seperti sekarang. Keadaannya semakin parah, takutnya Jea tidak bisa mengontrol dirinya.

Drrt

Haechan melirik ponselnya di atas meja. Satu per satu pesan masuk. Haechan menyerngit, dengan rasa penasaran Haechan membuka layar kunci ponselnya.

Unknown
Kalo lo mau tau Jea kenapa ga masuk sekolah hari
Temui gue
(Lokasi ditandai)
Lo bakal tau alasan Jea hari ini ga masuk

Anda telah diblokir

BRAK!

"Haechan kenapa gebrak meja? Kamu bosan dengan pelajaran saya?" Pak Toni di depan memandang marah Haechan.

Sadar menjadi perhatian sekitar, Haechan tersadar. Sontak dia meneguk saliva gugup, mengatur napas, dan menyadarkan diri.

"Engga, pak. Tadi ada nyamuk di m-meja saya. Serius, pak!"

"Alasan aja kamu, Chan. Kebiasaan sekali kamu berisik di pelajaran saya!"

Haechan ingin menyahut, cuma pak Toni sudah kembali menukas dengan cepat dan marah.

"Lebih baik kamu keluar dari materi saya. Saya catat hari ini kamu absen dari kelas saya. Silahkan...." Pak Toni terlihat lebih serius kali ini daripada biasanya.

ARTISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang