dua puluh enam : mendadak ragu

43 6 0
                                    

Berusaha semampumu, menyerahlah, harusnya, sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berusaha semampumu, menyerahlah, harusnya, sih.

-Dr. J. Jaehyun

***

Jea yang baru aja selesai mandi itu pun berjalan menuju meja riasnya sembari mengusak rambutnya yang basah, karena pas mandi dia keramas. Mumpung libur, jadi Jea keramasnya pagi-pagi. Masih belum siang juga, jadi seger gitu.

Berdandan seadanya karena emang punya rencana untuk tetap di rumah. Jea cuma pakai celana training dan kaos putih berlengan pendek, biar ga gerah. Rambutnya dikuncir juga biar ga ribet kemana-mana.

Turun ke bawah untuk menuju dapur. Mau liat ada makanan apa kagak, siapa tau aja Jaehyun masak pagi-pagi sih, tapi keknya mana mungkin Jaehyun itu kalo libur udah bangun pagi-pagi. Masih sibuk pacaran sama kasur dan berkelana di dunia kapuk.

Ngebuka lemari makan, tapi sayang kosong. Yaudalah, Jea jadinya buka kulkas ngeliat camilan apa kek yang bisa buat ngeganjal perutnya pagi-pagi. Tapi, pas nunduk buat ngambil cemilan, tiba-tiba Jaemin datang dan bersuara.

"Jea," panggilnya, lantas meletakkan sebungkus bubur di atas meja makan kayu, "nih, bang Jae beliin bubur."

Jea yang tadinya udah pegang cemilan, akhirnya ga jadi, dia taruh kembali semula. Lalu menutup pintu kulkas dan berjalan menuju Jaemin dengan alis berjengit.

"Kapan balik?" Tanya Jea, lantas duduk di atas kursi meja makan dan membuka plastiknya penasaran. "Bubur?" Lirihnya, terus menoleh ke sekitarnya. "Mana si Jaehyunnya?"

Jaemin pun ikut duduk berhadapan dengan Jea, terus mengambil bubur punyanya. "Tengah malem, sih. Lo udah tidur, tapi untungnya bang Jae masih melek tuh nonton avanger tengah malem." Membuka sterofom dan ikatan plastik itu, Jaemin menambahkan kembali, "bang Jae lagi jogging terus sekalian beli bubur keliling dan ngasih ini pas gue lagi nyiram tanaman depan rumah."

Jea yang mendengar kalimat langka itu pun tersedak buburnya selagi mengunyah, "ga salah liat abang gue lagi jogging?" Menuangkan air putih ke dalam gelas yang memang disediakan di atas meja itu, langsung diminumnya sampai tandas. Menyerngit heran menatap Jaemin, "mungkin itu bukan abang gue kali, lo salah liat kali."

Jaemin mengerucut bingung, "kagak, dih. Bang Jaehyun itu tadi pake kaos abu sama celana training item, dia juga pake sepatu warna dongker."

Kini Jea justru tertawa terpingkal-pingkal, lalu menggeleng tak percaya bak orang gila baru, Jea segera minum kembali. Menelannya secara perlahan-lahan. Menurutnya lucu banget, abangnya pagi-pagi di hari weekend mau olahraga.

Hellow? Jea sumpah ga percaya.

Masih sedikit tertawa, "ha? Serius?" Kembali lagi tertawa membuat Jaemin menggeleng heran.

"Aduh, Jaehyun, Jaehyun," menggeleng-geleng tak habis pikir sembari kembali tertawa lucu. Sangat lucu ibarat Jea udah dapat tontonan lawakan pagi-pagi, perutnya tergelik geli. "Kesambet apaan lagi itu orang." Cibirnya, kembali makan buburnya.

ARTISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang