lantern15 : diary

578 74 1
                                    

Diary

Seorang pemuda tengah berdiri depan sebuah loker, loker miliknya. Sebut saja Choi Jongho. Jemari besarnya sibuk merapikan seisi loker yang berantakan. Ugh, karena terlalu banyak tugas ia tak sempat merapikannya barang sedetik pun.

Tiba-tiba sebuah buku kecil berwarna hijau muda terjatuh dari dalam lokernya karena ia terlalu grasak-grusuk.

Sebuah buku diary.

Dirinya memungut buku diary itu, kemudian dibukanya. Ia terkekeh saat membuka halaman pertama bukunya.

"Astaga, aku tak percaya pernah menulis ini."

Saat sedang larut dengan buku kecilnya itu, Jongho tak sadar jika ada seseorang yang mendekatinya sembari tersenyum miring.

Sret!

"Shit! Diaryku!"

Terlambat bukunya sudah berada ditangan seorang gadis cantik yang kini tengah memandangnya remeh.

"Wah, seorang Choi Jongho menulis diary? Aku penasaran apa isinya."

Jongho mendesis, ia tak suka gadis yang ada dihadapannya sambil tersenyum menyebalkan ini. Jeon Heejin, si ratu sekolah yang sombong dan sok cantik. Yah memang cantik sih, tapi tidak dengan kepribadiannya.

Jemari lentik gadis itu menenteng-nenteng buku diary milik Jongho.

"Jeon Heejin, kembalikan diaryku."

Gadis bernama Jeon Heejin itu menyeringai, sembari memainkan ujung rambut ikalnya.

"Tidak semudah itu, Jongho."

Ck!

Jongho mendecak, namun berusaha terlihat biasa saja. Pantang baginya berlaku kasar pada seorang perempuan.

"Apa maumu, Heejin?"

"Mauku? Tidak sulit kok."

"Cepat katakan dan kembalikan diaryku."

Gadis itu kembali menyeringai, mendekatkan wajahnya pada si pemuda Choi.

"Berkencan denganku nanti malam dan aku akan mengembalikan buku harianmu ini."

Shit! Apa-apaan gadis ini.

Ayolah, satu sekolah tau kalau Jeon Heejin itu sangat menggilai Choi Jongho. Namun, pemuda tampan itu selalu mengabaikannya, selalu bersikap cuek dengan gadis itu.

"Aku tidak mau."

"Jadi tidak mau? Baiklah kujamin besok pagi semua isi buku harianmu akan tertempel di mading dan menjadi topik hangat di radio sekolah."

Sialan!

Jongho membisu, memikirkan bagaimana caranya agar keluar dari permainan licik si gadis Jeon. Ayolah semua rahasia dan bahkan isi hatinya berada di diary itu. Bisa gawat jika tersebar hingga satu sekolah.

"Bagaimana?"

Pemuda itu menatap Heejin tajam, hingga kemudian ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Baiklah baiklah aku mau, kau puas? Sekarang kembalikan diaryku."

"Berkencan denganku dulu, aku akan mengembalikannya nanti malam. Sampai jumpa, Jongho sayang."

Heejin berlalu meninggalkan Jongho yang kini tengah menahan kesal. Ah, tidak. Dia sudah sangat kesal pada Heejin. Sialan sekali gadis itu, andai saja si gadis bukan anak kepala sekolah mungkin sudah Jongho tenggelamkan hidup-hidup di sumur belakang sekolah yang tak terpakai.

Jongho pun menutup lokernya dengan kasar. Saat hendak berbalik seseorang menepuk bahunya dengan pelan.

"Yo, Jongho."

𝐥𝐚𝐧𝐭𝐞𝐫𝐧 | 𝐣𝐨𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang