yaswa atau lebih lengkapnya yaswa alvarendra, memanggil pelan seorang johan arshan prawira yang sedang asik dengan ponsel digenggamannya. membuat yang dipanggil segera menoleh ke arah lelaki manis yang lebih muda darinya itu.
“dalem, dek? kenapa?”
“aku ngantuk...” ujar yaswa sembari menguap tanda si lelaki manis sudah mengantuk.
“adek mau tidur?” tanya johan sembari mengusak pucuk kepala yaswa dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
“huum, tapi tugas aku belum kelar...”
yaswa mencebikkan bibirnya kesal sambil menunjuk tugas-tugasnya yang menumpuk seperti cucian kotor.
johan tersenyum lembut sembari menarik pinggang yaswa agar mendekat kearahnya, menyandarkan kepala lelaki manis yang satu tahun lebih muda darinya itu di dadanya yang bidang.
“gausah dipaksain, liat mata kamu udah merah banget, wa.” ujarnya lembut. jemarinya sibuk mengelus kepala si manis dengan sayang. merasa prihatin dengan tugas-tugas lelaki kesayangannya yang kian menggunung seperti itu.
“tapi nanti malem deadline-nya, kak.”
sungguh yaswa ingin menangis saja rasanya, kapan semua tugasnya ini akan selesai? salah dirinya juga yang terlalu sering leyeh-leyeh, saat sudah waktunya deadline saja ia kelimpungan sendiri.
“sekarang baru jam 11 siang, kamu tidur aja dulu sebentar, nanti lanjut nugas lagi.”
“tapi, kak—”
yaswa baru saja ingin melanjutkan kata-katanya, tapi si tampan bersurai merah itu sudah menyela.
“wa, gak ada tapi-tapian. sekarang kamu tidur biar nanti lanjutinnya enak, ini biar kakak yang beresin. kamu tidur aja ya, oke?”
mau tidak mau yaswa menurut, selain matanya yang sudah sangat lelah juga perintah johan adalah hal mutlak yang harus dilakukan. kalau tidak, lelaki kelahiran oktober itu bisa mengomel sepanjang hari jika ia tidak menurut.
yaswa dengan rambut blondenya yang mulai panjang setengkuk itu menidurkan tubuhnya diatas sofa dengan menggunakan paha johan yang menjadi bantalnya.
“biarin aja gak usah di beresin, temenin aku tidur...”
johan terkekeh, kemudian lelaki itu mengelus lembut kepala si manis agar segera tertidur.
“aku tidur yaa, kak.”
“iya, udah buruan merem. nanti kakak bangunin kamu jam 3, cukup kan?”
“cukup banget.”
“yaudah selamat tidur, sayang.”
yaswa tersenyum malu-malu disela-sela mata terpejamnya. terlebih saat sang dominan mengecup lembut keningnya. dua menit kemudian keduanya sama-sama terjun ke alam mimpi masing-masing dengan yaswa yang memeluk pinggang johan, sedangkan johan sendiri bersandar pada sofa. jemari besarnya berada diatas kepala yaswa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kang yeosang as yaswaalvarendra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.