—sepeda—
waktu telah menunjukkan pukul 05:35 pagi. masih terlalu pagi untuk kebanyakan manusia agar beranjak dari pulau kapuk di hari minggu seperti ini. namun tidak untuk seorang kang yeosang, lelaki manis itu bahkan sudah bangun dari pukul 05:00 pagi di hari libur seperti ini. entah ia yang terlalu rajin atau mungkin sudah memang kebiasaannya bangun pagi seperti ini.
kini yeosang sedang melahap sarapannya di dapur seorang diri. orang tua nya sedang berada di luar kota, sedangkan sang kakak masih mengarungi alam mimpi di kamarnya.
setelah selesai dengan sarapannya, ia bergegas menuju teras rumah. hari ini ia akan berolahraga dengan sepeda, menyusuri taman di sekitar sungai han. wah membanyangkannya saja sudah membuat si manis tersenyum lebar. namun saat mendapati sepeda kesayangannya tidak ada di teras rumah senyum lebarnya luntur begitu saja. yeosang pun balik lagi masuk kedalam rumah dan menerobos masuk ke kamar sang kakak.
"KAK DANIEEELLLL, SEPEDA GUE DIMANA????"
kang yeosang dengan segala teriakannya yang nyaring membuat daniel yang masih bergelut dengan mimpi indahnya terlonjak kaget.
"apasih anjir masih pagi lo udah teriak-teriak aja sih, dek." gerutunya dengan nyawa yang masih setengah tiang.
"sepeda. sepeda gue dimana?" tanya yeosang tidak sabaran.
"di halaman rumah lah, dimana lagi coba." jawab sang kakak malas-malasan.
"nggak ada kakakku sayang, kemaren kan lo yang pake buat jalan-jalan sore sama kak jihyo."
"oh iya...gue lupa. kemaren gue titipin dirumah jongho, kemaren jihyo kepleset didepan rumah jadi gara-gara panik gue titipin deh ke si tukang belah apel itu hehehehe..."
ekspresi yeosang mendadak datar, kakak nya ini memang benar-benar membuat mood baiknya menurun drastis. kenapa pula harus dititipkan ke rumah sang musuh bebuyutan kesayangan-nya yang juga sekaligus tetangga sebelah rumahnya itu? akhirnya si manis keluar dari kamar sang kakak dengan wajah kesalnya.
"sebel ah sama kak daniel, udah tau gue paling males kerumah si jongho ini kenapa malah dititipin ke rumah tuh manusia." gerutu yeosang.
*****
yeosang saat ini tengah berdiri di depan pagar rumah jongho, sedikit ragu akan masuk atau tidak. manik kelamnya itu mengedarkan pandangannya ke penjuru halaman rumah keluarga choi, mencari sesuatu yang dicari-carinya.
"sepeda gue mana ya? kok nggak ada sih? apa kak daniel bohongin gue ya?" gumam yeosang.
yeosang terlalu sibuk dengan pikirannya sehingga tak menyadari ada sesosok lain yang menghampirinya di belakangnya.
"hoi! ngapain lo bengong di depan rumah gue?" tanya sosok itu sembari menepuk pelan bahu yeosang.
"anjirr kaget gue. ngagetin aja sih lo, ho." gerutu yeosang menatap jongho —sosok yang mengagetkannya tadi, dengan kesal.
"ya lagian lo ngapain di depan rumah orang pagi-pagi gini, mau maling lo?"
"bacot lo, nggak ada gunanya gue maling di rumah lo."
"ya terus lo ngapain kang yeosang?"
"gue nyari sepeda gue, kata kak daniel ada di rumah lo."
"ini..?"
jongho menunjuk sepeda berwarna biru muda yang ada di sebelahnya. mata yeosang memicing menatap si lelaki choi dan sepeda itu bergantian.
"heh, tukang apel! lo abis pake sepeda gue?!" tanya yeosang tidak santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐥𝐚𝐧𝐭𝐞𝐫𝐧 | 𝐣𝐨𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧𝐠
Actiona collection of random stories about jongho and yeosang one flying lantern, one random story warn! bxb story jongho x yeosang dom! jongho sub! yeosang