“apa?” sahut si tampan choi tanpa mengalihkan pandangannya dari game di layar televisi.
“tangan kamu geser dikit.” yeosang menarik tangan jongho pelan agar ia bisa duduk dipangkuan yang lebih muda sembari menyandarkan kepalanya di dada sang dominan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“bilang aja kamu mau sambil dipeluk, hm.”
jongho menggesek-gesek dagunya di kepala si manis dengan gemas.
“rambutku jadi berantakan, jongho!” seru si manis sambil merengut.
dominan tampan itu terkekeh, “kamu masih tetep manis kok.”
“keju!” yeosang pukul pelan bahu sang dominan.
“mau lanjut main game atau mau ngapain?”
yeosang bingung ingin melakukan apa setelah ini, pasalnya dia sudah mulai bosan bermain game sejak empat jam yang lalu dengan kekasih tampannya itu. jongho sendiri sibuk memainkan rambut blonde yeosang yang kini sudah memanjang. membuat lelaki kang itu berjuta kali terlihat lebih manis.
yeosang layangkan pukulan keras di dada bidang yang lebih muda.
“kamu mau cari mati?!” yeosang tatap nyalang si lelaki choi.
“aku kan nanya, sayang.”
“nggak, kamu bukan nanya, tapi ngajak.” si manis berujar sinis, membuat jongho yang sedang memeluknya dari belakang cengengesan tidak jelas.
“ya itu sih niatnya, kok tau?”
ekspresi yeosang berubah datar, “otakmu kan isinya selangkangan doang.”
jongho meringis, “iya iya maaf, cuddling aja mau?”
yeosang ngangguk cepat, jongho angkat tubuh mungil itu lalu menidurkannya diatas sofa. setelahnya ia ikut menidurkan dirinya disebelah si manis kang. tarik yang lebih mungil agar masuk kedalam dekapannya seraya menyamankan posisinya agar si manis juga merasa nyaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.