7. Rahasia

360 41 4
                                    

Semalaman Zea menginap di rumah Jaemin dan sekarang Zea sudah kembali ke apartemennya diantar oleh Jaemin tadi.

Zea sudah mulai libur mulai senin besok, libur tidak libur sama aja, karena tidak ada yang spesial paling Zea hanya mengurus pesanan online shopnya saja ataupun jika para sahabatnya mengajaknya bermain.

Zea baru ingat, kemarin saat di rumah Jaemin, Yuma marah kepadanya dan ia belum sempat meminta maaf pada Yuma. Zea bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju apartemen Yuma.

Ia menekan bel unit Yuma.

Keluarlah ibu Yuma yang sedang memakai apron dan ibu Yuma menyambutnya dengan hangat.

"Zea, apa kabar sayang? Udah lama ngga kesini"

"Baik tante, iya kan sibuk kelas 12 hehe"

Ibu Yuma mempersilahkan Zea untuk masuk.

"Yuma ada tante?"

"Ada, naik aja gih ke kamarnya"

Zea mengangguk dan langsung menuju kamar Yuma.

"Yuma"

Terlihat Yuma yang sedang tengkurap dengan baju tidur berwarna biru sedang menonton drama korea.

"Ze, ngapain?"

Zea duduk di tepian tempat tidur Yuma.

"Mau minta maaf"

"Karena?"

"Kemarin yang di rumah Nana"

"Ooh, lo ngga seharusnya minta maaf, harusnya gue yang minta maaf. Maafin gue ya Ze kemarin gue kebawa emosi"

Zea mengangguk tersenyum.

"Jangan bahas Jaehyun lagi ya Ze kalo lagi sama gue"

"Kenapa Yum?"

Yuma hanya menggeleng dan menimbulkan tanda tanya besar untuk Zea.

"Lo udah makan belum? Makan dulu yu, ibu gue udah masak"

"Ngga usah Yum, mau langsung pamit, mau ngurus pesanan"

"Yaudah bawain aja ya"

"Ngga usah"

"Ngga ada penolakan"

Yuma menarik Zea untuk turun ke bawah dan meminta ibunya untuk membungkuskan makanan untuk Zea.

"Tante, aku pamit ya makasih makanannya"

"Sama-sama Ze, lain kali nginep disini"

"Iya tante siap"

"Yum pamit ya, dahhh"

Sampai di unitnya, Zea langsung menuangkan semua makanannya di tempat makan, supaya tidak basi. Selesai itu, ia sibuk mengurus semua pesanan di online shopnya.

Dari jam 11 siang sampai jam tiga sore ia baru selesai packing, sampai-sampai ia lupa makan siang. Paket-paketnya bakal ada kurir yang bakal ngambil semua pesanannya, jadi Zea tidak perlu susah payah membawa itu semua.

Selesai packing Zea ingin mengunjungi makan ibu dan ayahnya, sudah satu bulan ia tidak berkunjung, kemarin terlalu sibuk menyiapkan materi untuk ulangan akhir semester. Karena belum terlalu malam, Zea bersiap-siap untuk mengunjungi makam orangtuanya.

Ia menunggu bus di halte dekat apartemen, sekitar 30 menit lagi bus akan datang.

"Zea"

Zea menengok ke arah kanan "Om Jaehyun, ngapain?"

"Habis ke kedai kopi, kamu mau kemana?"

"Mau ke makam ibu sama ayah"

"Saya ikut ya?"

"Ikut?"

"Iya"

"Naik bus ngga apa-apa?"

Jaehyun terkekeh "Ya ngga apa-apa, emangnya kenapa? Mau naik mobil saya aja?"

"Ngga om, nanya aja hehe"

Perjalanannya tidak terlalu jauh hanya menempuh waktu 45 menit.

Mereka sudah sampai di pemakaman, sebelum Zea masuk, ia membeli satu bucket bunga di sebelah pemakaman ini.

Zea berjongkok di depan makam orang tuanya dan diikuti oleh Jaehyun di sebelahnya.

"Hai ibu, ayah, maaf ya aku baru datang"

"Ze, udah selesai berdoa?"

Zea mengangguk.

"Kamu boleh keluar duluan? Saya mau ngomong sesuatu sama orang tua kamu"

Zea tampak bingung "I-iya om"

Sekitar 15 menit Zea menunggu Jaehyun. Entah apa yang dibicarakan Jaehyun pada orang tuanya.

"Om ngapain?"

"Nanti juga kamu tau"











Haiiiiii, akhirnya aku update. Maaf ya nunggu lama. Aku harap kalian terus nungguin cerita ini sampe tamat. Jangan lupa vote dan komen ya.

Wanna Be My Daughter? [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang