6. Tentang Kuliah

393 47 3
                                    

"Hari ini nonton yu ada film bagus" Ajak Yuma pada ke 5 sahabatnya.

"Main aja ke rumah Nana, bundanya lagi bikin kue" Ujar Haechan sambil nyengir.

"Boleh tuh, sekalian main ps" Ujar Jeno.

"Yah yaudah deh gapapa"

"Mau gua temenin Yum?" Tanya Zea.

"Ngga usah Ze, udah lama juga ngga ngumpul di rumah Nana"

Pak June selaku wali kelas kami masuk ke kelas dan kelas pun hening tanpa suara sedikitpun. Tanpa basa-basi Pak June langsung memulai ujian.

Sekitar jam 12 siang mereka selesai ujian, disambut teriakan gembira dari para siswa karena hari ini terakhir ujian.

Sebelum pulang mereka mampir dulu ke kantin, soalnya setiap ulangan mereka tidak pernah istirahat makan, mereka selalu belajar setiap jam istirahat. Mereka harus mendapatkan nilai yang sempurna. Apalagi sekarang udah kelas 12.

"Kalian mau lanjut ke univ mana?" Tanya Renjun.

Sebenarnya Zea tidak suka sama pembahasan tentang kuliah.

"Gua mau di Seoul university" Jawab Jaemin.

"Loh ko sama?!" Ujar Renjun.

"Fix kita sekampus lagi berenam" Ujar Yuma.

Mereka tertawa kecuali Zea yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ze, lo gapapa?"

"H-hah? O—oh gapapa ko"

Selesai makan mereka langsung pergi ke rumah Jaemin, Zea dibonceng Jaemin, Yuma dibonceng Renjun, Jeno, Haechan bawa motor sendiri-sendiri.

Kalau kata orang, nangis di motor itu hit different banget dan Zea lagi ngerasain itu. Dia pengen banget kuliah, tapi dia tidak punya biaya, bisa aja dia daftar beasiswa, tetapi Zea juga memikirkan kemungkinan biaya yang dibutuhkan.

Baru satu langkah ia akan masuk ke rumah Jaemin, tapi tangan Zea di tahan oleh Jaemin.

"Gua tau tadi lo nangis, lo utang cerita sama gua Ze"

Zea tentu saja kaget bagaimana bisa Jaemin tau dia nangis.

Jaemin menggandeng tangan Zea dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

"Bundaaaaaa" Zea langsung berlari menghampiri bunda Jaemin.

"Hai sayang, kemana aja bunda kangen"

"Ada bun ngga kemana-mana"

Bunda tersenyum dan mengusap pucuk kepala Zea.

Zea langsung bergabung dengan sahabatnya.

Udah lama mereka tidak kumpul-kumpul buat ngobrol bareng saking sibuknya tugas kelas 12. Setiap weekend mereka selalu kerja kelompok dengan kelompoknya masing-masing.

"Chan gimana pendekatan sama Aeri?" Tanya Jaemin.

"Ngga usah di bahas" Haechan melemparkan kacang yang ada didepannya.

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba hp Zea berdering menampakkan nama "Jaehyun ganteng" Zea mengernyit bingung, Zea tidak tau kalau waktu itu Jaehyun menyimpannya dengan nama itu.

"Siapa Ze ko ga di angkat?"

"Om Jaehyun"

"Ga usah diangkat" Yuma langsung merebut ponsel Zea dan mematikan sambungan telfonnya.

"Yum gua ngga ngerti deh kenapa lo sebenci itu sama om Jaehyun, cuma karena—"

"Lo bilang cuma? Lo ngga bakal ngerti gimana di posisi gua Ze"

Wanna Be My Daughter? [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang