chapter 16

476 46 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
"Nita, gimana keadaan lavin?"
Tanya Cheon yang baru saja tiba di rumah sakit bersama Xavier.

Vernita hanya menggelengkan kepalanya lemah, cheon yang paham pun melirik ke arah Vanya yang tertidur di pelukan seorang gadis yang terlihat tidak asing baginya.

Untuk saat ini Cheon dan Xavier tidak mengubris gadis itu, karena mereka masih sibuk berdoa agar anak mereka di selamat.

Setelah menunggu selama 3 jam lebih akhirnya dokter pun keluar dari dalam ruangan, sontak membuat vernita, Cheon , Xavier berdiri dan menghampiri dokter tidak dengan gadis itu yang masih duduk sambil menopang vanya yang masih tidur.

"Dok gimana keadaan anak saya?!".
Tanya Xavier.

"Akibat kecelakaan yang dialami anak bapak, membuat tempurung kepalanya sedikit retak, sehingga membuat beberapa sarafnya tidak berfungsi, untuk saat ini anak bapak akan di pindahkan ke ruang rawat inap agar lebih mudah untuk memantau keadaan pasien".

"Pa, lavin pa, hiks~ "
Rintih Cheon yang mendengar penjelasan dari dokter.

"Dok apa kami sudah boleh melihat anak saya?"
Tanya Cheon.

"Silahkan Bu, kalau begitu saya tinggal dulu jika ada sesuatu yang terjadi silahkan panggil saya ".

Dokter pun pergi meninggalkan mereka.

Cheon pun masuk duluan untuk melihat keadaan lavin, kemudian di susul oleh vernita.
Sedangkan Xavier lebih memilih menunggu dengan gadis yang sedang menopang vanya.

"Kamu ga mau masuk?, Kalo mau masuk sini vanyanya biar papa yang gendong".
Ujar Xavier.

Gadis itu pun melirik ke arah Xavier, lalu tersenyum.
"Terima kasih"

Di dalam ruangan Cheon menangis melihat keadaan lavin yang terbaring tak berdaya di Sertai balutan perban di kepalanya, vernita yang berdiri di samping Cheon hanya bisa membantu menenangkan Cheon.

Tak lama kemudian duo curut pun datang, betapa kaget nya mereka saat melihat keadaan lavin yang terbaring lemah tak berdaya.

Skip....
AUTHORNYA cupu :v

1minggu berlalu lavin tak kunjung sadar maupun menunjukan tanda-tanda atau gerakan-gerakan kecil,

"Vin bangun yah, liat tuh si gernald matanya udah bengkak gara-gara ga tidur".
Ucap Krishan yang masih sempat bercanda.

Mama dan papa lavin tidak bisa menjaga lavin setiap hari karena pekerjaan mereka yang benar-benar tidak bisa mereka tinggalkan.

"Vin,aku minta maaf Vin , bangun dong Vin".
Ujar Li yin

Lavin POV

Sekarang gua berada di ruangan yang gelap banget, udah kek ati Lo aja gelep wkwkkw, gua ga tau gua mau ngapain sekarang gua berdiri dan ngenyaksiin semua perjalanan hidup gua, dari mulai gua bisa jalan sampe akhirnya gua sekarang, emang bener kata orang sebelum kita mati semua memori diotak kita bakal di ulang dalam klise

Hahaha miris banget hidup gua gara-gara author anjing :v
Skip.

Gua bisa denger ada yang manggil nama gua, bahkan gua masih bisa denger candaan Krishan tapi gua ga bisa ngeluarin respon apapun dari tubuh gua, sampai akhirnya gua denger suara dia, gua pengen banget buka mata gua buat ngeliat wajah dia walaupun untuk terakhir kalinya, tapi apa yang bisa gua lakuin di ruangan gelap kek gini, sampe akhirnya gua ketemu sama seseorang yang pakaianya serba item ga usah gua jelasin kalian pasti tau itu siapa, dia ajak gua keliling ngeliat masa lalu gua.

Uniq Love (Tergoblok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang