Let's Live Together • Jaeyong [✓]

CHAPTER 8

RESTORAN Bibimbap adalah tempat dimana Jaehyun, Jeno, dan Taeyong berada saat ini. Ketiganya memutuskan untuk pergi ke restoran ini. Ah, tidak. Tapi Jeno, anak itu memaksa Taeyong dan Ayahnya untuk makan siang bersama dan jadilah mereka berada di sini.

Putra kecil dari CEO si pemilik JH Company itu tak henti-hentinya memasang senyuman manis yang selalu terpatri di wajah mungil nan menggemaskannya.

Bagi bocah berusia 4 tahun itu, tidak ada kebahagian lain selain berada di tengah-tengah antara sang Ayah dan Yongie Noona nya. Jeno, berhasil membujuk Taeyong yang awalnya bersikeras untuk tidak pergi ke tempat ini akhirnya berhasil di luluhkan dengan cara mengancam pria manis itu untuk berhenti bersekolah.

Tentu Taeyong tidak lagi menolak, pria mungil itu tidak mungkin membiarkan Jeno kehilangan pendidikannya di usia yang cukup muda. Dan Taeyong tidak ingin itu terjadi.

Hening.

Ya, hanya keheningan yang melanda ketiga anak adam itu. Jaehyun maupun Taeyong tidak bosan dengan isi pikirannya masing-masing, sedangkan Jeno yang melihat kedua pasangan itu hanya bisa mengerucutkan bibir. Jeno ingin menangis saja rasanya, tapi tak terhitung beberapa detik Ayahnya mulai mengeluarkan suara.

"Jung Jaehyun." Laki-laki berlesung pipi itu Menyebut namanya sendiri.

Taeyong yang sedari tadi menunduk, lantas mendongak. Netranya langsung bertemu dengan milik Jaehyun, satu alisnya menukik ke atas.

Taeyong menyernyitkan alis "Lalu?" tanya si pria mungil.

Jaehyun mendecak. tidak peka sekali pria di hadapan nya ini. Pikirnya

"Itu namaku." timpal pria bermarga Jung lagi. Taeyong hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Apa kau tidak ingin Menyebutkan nama mu juga?" Jaehyun bertanya. "Untuk apa?" Taeyong bertanya kembali.

Jaehyun lagi-lagi di buat geram oleh pria manis di hadapan nya. Kenapa dia malah bertanya? Jaehyun hanya ingin mengetahui namanya agar mempermudah mereka untuk berinteraksi.

"Setidaknya beritahu namamu, agar kita mudah berinteraksi." Jaehyun menjawab malas.

"Lee Taeyong." Taeyong menyebut namanya. Dan mendapatkan anggukan dari pria yang lebih tua 6 tahun darinya.

Tak lama makanan pesanan mereka datang, "Selamat menikmati makanannya tuan." ucap si pelayan.

"Terima kasih." Taeyong berucap.

Mengambil sendok yang di sediakan mereka mulai mengaduk isian bibimbap menjadi satu dengan nasi di dalamnya. Menyantap makanan itu dan menyisakan suara dentingan sendok dan mangkuk yang beradu.

"Selamat makan!" Jeno sangat bersemangat mengucapkannya.

Di tengah acara makan mereka Jeno mulai membuka mulut, "harusnya sejak di butik tadi Daddy dan Yongie Noona berkenalan. Tapi tidak apa, Jeno senang melihat kalian sekarang sudah berteman."