Hai semuanya!
Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn
Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha? Jgn bosen ngejawab yaaa🤭
Spam emot 💗 dulu bosqueee
-Happy Reading-
Varren membawa Alesha ketepi danau
"Sha, duduk dulu sini" kata Varren menepuk tempat disampingnya. Setelah Alesha duduk, keduanya menatap matahari yang berkibar terang disertai awan
"Tadi itu selingkuhan bunda" awal perkataan Varren membuat Alesha menatap nya
"Dulu waktu SMP, gue lagi diajak jalan-jalan bunda sama ayah, pas udah sampai di hotel PARDH Bali, ada om-om gitu nyamperin bunda. Dan saat itu dia berantem sama ayah. Sampai-sampai ayah dirawat dirumah sakit selama seminggu, sejak detik itu, rasa sayang dan kepercayaan gue ke bunda lenyap gitu aja, gue netapin kalo semua wanita sama kaya bunda. Gue bahkan nggak mau liat bunda, trus entah takdir gue dipertemukan sama seseorang, gadis yang bikin pandangan gue terhadap semua cewek berubah, lambat laun gue cukup bisa debat sama bunda, Mereka semua nggak tau perdebatan itu adalah pengungkapan rasa rindu gue ke bunda" imbuh Varren
"Siapapun gadis itu, aku bahagia kamu ketemu orangnya" ujar Alesha, sambil mengingat gadis yang berjalan bersama Varren ditrotoar kemarin
"Orangnya itu lo" batin Varren
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Setelah selesai bicara, Varren mengantar Alesha untuk pulang.
"Makasih buat hari ini" ucap Varren sambil melepas helm Alesha. Alesha mengangguk
"Sampai jumpa besok" ucap Alesha
"Bye~" Varren mulai menyalakan mesin motor dan melaju
Sore ini saat Varren pulang melewati rumah Dinka, terlihat Yhena berdiri didepan gerbang rumah Dinka tengah bertengkar dengan satpam rumah tetangganya itu, karna Varren memang sulit berinteraksi dengan perempuan, ia menghiraukan itu dan tetap melaju menuju rumahnya. Ia memeriksa ponselnya yang dari tadi bergetar
(14 pesan dari 3 chat)
Renal
Oy
Ren!
Latihan cuy!
Hito udah ngedumel tuh
Sewot mulu dari tadiJordan
Sialan, gegara lo g brgkt Hito ngamuk
Lo ngapain g brngkt asem!
Woylah
Anjing ya lo RenDijo
Ren
Latihan jan lupa
Woy!
Cepeet siniii
Sialan g diread lagi"Bego! lupa kalo hari ini latihan basket" gerutu Varren
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Pak! Saya itu temen nya, temen deket kok" kata Yhena untuk kesekian kalinya
"Iya non saya tau, tapi den Dinka lagi nggak bisa diganggu" jawab pak satpam
"Yaudah pak bilanggin saya bakalan nunggu disini sampai dia mau keluar" pinta Yhena
"Iya non, sebentar" pak satpam mulai memasuki rumah menuju kamar agaknya. Diluar, dinaunggi awan mendung terlihat Yhena berdiri dengan high heels hitam didepan gerbang berwarna merah tua itu, ia bersama angin dingin mulai beradu.
"Mas dinka.... katanya dia bakalan nunggu diluar sampe mas keluar" ucap pak satpam
"Iya pak nih tugas saya udah selesai" kata Dinka menjawab pertanyaan pak satpam tadi. Ia berdiri dari kursinya untuk menuruni tangga, sempat melirik kearah jendela menatap Yhena disana.
"Bi" ucap Dinka memanggil asisten rumah tangga. Ia membisikkan untuk membuatkan teh untuk Yhena
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Ada apa" kata Dinka memulai obrolan mereka, yah Yhena dan dirinya yang telah mengheningkan suasana dikursi alumunium depan rumah
"Ni non diminum teh nya" kata bibi seraya menaruh secangkir teh didepan Yhena
"Makasih bi, nggak usah repot-repot" jawab Yhena
"Yang nyuruh den Dinka neng" ucap bibi menyengir lantas pergi
"G-gue tadi liat lo kedinginan jadi nyuruh bibi buatin teh anget" jelas Dinka
"Tuh, mana bisa gue nggak suka sama cowok seperhatian elo Ka? Dinka, Dinka, makin lama gue makin suka sama lo" senyuman Yhena terukir sambil tangannya meraih cangkir putih dimeja, ia mulai menghirup perlahan
"Gue denger lo putusin Reyfan" kata Dinka
"Iya, sebenernya kecewa sih sama elo, dulu aja gue berjuang keras buat pisahin Alesha sama Reyfan demi lo, kata lo itu demi Varren, tapi setelah itu, lo malah jauh dari gue" kata Yhena menaruh cangkir itu ditempatnya lagi, ia menatap Dinka
"Omongin aja, nggak usah dipendem" imbuh Yhena
"Sorry" kata Dinka
"Dulu gue terlalu egois, bisa-bisanya gue nyuruh lo buat deketin Reyfan biar pisah sama Alesha. But sekarang lo bisa lakuin apa yang lo mau, seterah lo, makasih buat perjuangan lo dulu" kata Dinka
"Yang pengen gue lakuin? oke, gue pengen pacaran sama lo" kata Yhena
"Sorry Yhen, hati gue masih ada pawangnya" batin Dinka
"Ekhem! Kok diem" ledek Yhena
"Lo cewek bar-bar banget ya, haha, terus terang nembak gue" sahut Dinka
"Tapi sorry banget, lagi nggak pengen pacaran Yhen" imbuhnya
"Nggakpapa sih, semakin banyak perjuangan gue buat lo, semakin manis nantinya saat perjuangan gue membuahkan hasil" jawab Yhena
"Lo kesini mau ngapain btw" ujar Dinka mengalihkan pembicaraan agaknya
"Kangen sama lo" jawab Yhena
"Yaudah gue pulang dulu, udah sore juga" ucap Yhena berdiri dari duduknya
"Hati-hati" ucap Dinka membalas lambaian tangan Yhena.
°•°•°•°•°•°•°•°•°
Spam emot 💗 dulu bosqueeeSatu vote dari kamu memperindah crita ini
Jangan lupa vote yah!!
Love you all and see you next part-!!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rensha TFALV [END] -by Akhleya
General FictionRensha -by Akhleya (Varren Dan Alesha) Dihari yang sangat indah, dimana terukirnya jalinan cinta lewat permata dijari manisnya, disaat itulah hal terpenting telah diambil yang maha kuasa. -untukmu gadis sempurna penyimpan rasa luka- Cover : by me S...