Hai semuanya!
Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn
Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha? Wajib jawab🤭
Spam emot 💗 dulu bosqueee
-Happy Reading-
"Tenang aja kalik, lo suka kan sama Alesha?" Duga Yhena
"Alesha susah didapetin, mana bisa tenang" protes Varren
"Ohya lo kan kentang, jadi wajar aja lo minder" Yhena sengaja bercanda dengan Varren
"Alah nyinyir mulu lo" sahut Varren
"Varren, coba lo resapin omongan gue. Kalo lo tau lo bukan kentang, kenapa minder? Lo bisa, percaya sama gue" jelas Yhena
"Sebenernya, lo itu 7 kali lipat lebih sempurna dari Dinka"
"Tuh liat banyak orang yang liat lo"
"Lo itu diidam-idamin banyak cewek" imbuh Yhena diujung ucapan
"Trus kenapa lo suka Dinka daripada gue?" Tanya Varren
"Astaga Varren, lo suka sama gue?" Tanya Yhena terbahak-bahak
"Enggak sat! Kenapa dari banyaknya kelebihan gue, masih aja ada yang nggak suka sama gue"
"Contoh nya elo" imbuh Varren
"Lo itu susah digapai, jadi banyak yang nyerah mungkin" ucap Yhena lalu melanjutkan kegiatan makannya.
"Ck" gercik Varren, setelah beberapa saat, Varren pergi dengan mangkok nya
"Tuh...dingin bet kek kulkas 35 pintu" desis Yhena
"Beda lagi sama Dinka yang lembut kek kain sutra" imbuhnya tersenyum manis.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Waktu dengan cepat berlalu, hingga hari minggu pun tiba, pagi hari dimana Alesha pergi ke FLS dengan taksi yang ia dapat kan didepan halte.
Diruangan ber AC ini ia duduk bersama Hendra, cowok penulis saingannya, ia terlihat pucat, entah memang seperti itu atau ia sedang sakit.
Setelah beberapa menit diberi pengarahan, akhirnya pengumuman dipublikasikan. Hal yang ditunggu-tunggu oleh dua penulis itu. Yeah, pada akhirnya Hendra yang menang. Alesha memang kecewa, tapi keikhlasan lebih diperlukan untuk saat ini.
Pemenang lomba novel :
Asteroitmu adalah bintangku
Cerita tentang seorang lelaki tanpa nama, ia berdiri tanpa keluarga disisi nya, hidup sebagai yatim piatu dan penyakit yang dideritanya. Sangking sad nya cerita ini, pembaca bisa menangis disetiap episode nya. Oleh karna itu, cerita ini begitu menarik.
"Saya sangat mengapresiasi karya kalian. Selamat! Bulan depan cerita Hendra akan menjadi novel yang telah diterbitkan. Untukmu Alesha, kamu akan tetap diberi piala, penghargaan. Hanya saja novelmu tidak diterbitkan" ujar manajer yang tengah duduk didepan mereka berdua
"Mungkin nanti ada penerbit yang melirik critamu" imbuhnya menatap Alesha dalam-dalam. Seakan mengatakan semangat untuknya.
Manajer itu mulai beranjak keluar ruangan, digantikan pemimpin lomba yang baru saja menekan bel. Pemimpin lomba ini memberi apresiasi, Ia memberikan kontrak yang perlu ditanda tanggani Hendra juga. Kemudian pemberian piala dan penghargaan untuk Alesha.
Alesha
Setelah selesai dan diperbolehkan pulang. Alesha dan Hendra keluar ruangan. Mereka sama-sama memasuki lift
"Kamu pucet...lagi sakit?" Tanya Alesha
"Enggak" jawab Hendra
"Ohh" Alesha mengangguk paham
"Cerita lo bagus, lo kaya ngalamin hal itu" ujar Hendra setelah beberapa saat
"Ah engga, critamu lebih bagus, selamat ya" kata Alesha tersenyum manis. Sangat cantik. Gemas.
Tepat saat ini pintu lift terbuka, karna memang mereka sudah sampai di depan lobi
"Duluan" ujarnya lalu pergi
"Oh...ya" jawab Alesha
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Dikediaman Varren, Yhena dan Dinka telah menunggu kehadiran Alesha, mereka belajar kelompok untuk tugas ketrampilan terakhir semester ini.
Setelah Alesha datang, mereka mulai menganalisis ide terbaru untuk percobaan kali ini. Varren menemukan ide, Dinka mengembangkan ide dan prosedurnya, Yhena yang melakukan percobaan, selanjutnya Alesha yang menyimpulkan argumen percobaan dan membuat laporan. Kelompok ini cukup gesit, pukul 03.00 sore seluruh perkerjaan telah selesai.
"Udah selesai semua?" Tanya Yhena
"Iya tinggal nanti aku nyalin laporannya" jawab Alesha
"Makan dulu yuk, udah disiapin bibi" ajak Varren
"Gass" Yhena dan Dinka menjawab bersamaan. Tinggal Alesha yang menjadi tatapan sekarang
"Maaf aku nggak bisa, mau pulang dulu temen-temen" pamit Alesha yang sudah siap dengan ransel nya pergi melangkah menjauh
"Sha! Gue anterin" ajak Varren
Tinn!
Klakson mobil Renjun bergema sekarang
"Udah dijemput bang Renjun tuh, bye Varren" jawab Alesha
"Sha, lo kenapa?" Tanya Varren setengah berbisik, rasanya ada yang salah dengan Alesha. Sebagai jawaban, Alesha hanya mengangguk. Tersenyum simpul lalu mengalihkan pandangan.
"Kenapa makhluk ini gemes banget?" Batin Varren
Setelah Alesha sampai dimobil, alangkah terkejutnya ia melihat bang Renjun membawa seorang wanita,
"Ohya Sha, dia bu Yeri bos nya kakak" jelas Renjun. Alesha hanya mengangguk ragu
"Hai" sapa Yeri melambaikan tangan, detik selanjutnya Alesha menunduk sopan
"Santai aja Alesha, saya bentar lagi jadi kakak ip-" ucapan Yeri dihadang Renjun
"Makan bareng maksudnya" ucap Renjun
"Alah gausah malu gitu, Alesha setuju kok sama kalian berdua" girang Alesha setelah paham akan situasi
"Wih beneran? Jangan bilang papa sama mama dulu. Bang Renjun belum siap" perkataan Renjun ini memancing Alesha untuk memberikan pesan untuk mama.
Tungkling
Pesan Alesha secepat kilat masuk keponsel mama
Anak kedua mama
Ma, bang Renjun sama pacarnya lagi jemput Alesha. Mereka mau kerumah, mama mau ketemu nggak?Mama
Siap, mama sama papa otw sekarangSetelah beberapa menit perjalanan. Akhirnya mereka sampai didepan gerbang. Mobil papa dan Renjun datang diwaktu yang bersamaaan
"Papa? Duh mampus!" Batin Renjun. Ia melirik Alesha dari cermin mobil. Alesha hanya tersenyum tipis dan mengepal tangan, menunjukkan kata semangat kepada kakaknya.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Ini masih awalan ya gaes😃 so, tunggu sampai konflik sesungguhnya dateng
Spam emot 💗 dulu bosqueee
Satu vote dari kamu memperindah crita ini
Jangan lupa vote yah!!
Love you all and see you next part-!!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rensha TFALV [END] -by Akhleya
Ficção GeralRensha -by Akhleya (Varren Dan Alesha) Dihari yang sangat indah, dimana terukirnya jalinan cinta lewat permata dijari manisnya, disaat itulah hal terpenting telah diambil yang maha kuasa. -untukmu gadis sempurna penyimpan rasa luka- Cover : by me S...