Episode 32

38 25 14
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Pagi yang sangat cerah ini Alesha berangkat sekolah, seperti biasa ia diantar bang Renjun.

"Assalamualaikum" pamit Alesha tersenyum riang

"Ada apa Sha? Senyum-senyum nggak jelas" ledek Renjun atas sikap aneh adiknya

"Senyum ibadah bang" jawab Alesha menunjukkan senyum pepsodentnya

Awal memasuki gerbang, Alesha seperti pusat perhatian, semua melihatnya dengan tatapan yang tak biasa, bukan kagum atau sebagainya, tapi seakan meremehkan, menghina, kecewa, dan tak percaya.

"Ada apa?" Pikir Alesha.

Ia melangkahkan kaki memasuki gedung SMA British School, terasa sangat aneh, semua orang seperti membicarakannya. Ia yang berjalan melewati koridor, semua orang menatapnya bagaikan wanita kotor. Sungguh menyakitkan.

Ceklek!

Alesha memasuki ruang kelas Mipa 4, kelasnya sendiri. Terlihat Yhena langusng berlari menghampiri Alesha,

"Sha, lo hamil?" Tanya Yhena

"Hah? Maksud lo?" Tanya Alesha balik, suasana menjadi bergemuruh dan semua siswa datang ke kelas Mipa 4, menyaksikan sang gadis yang dirumorkan hamil dilaman grub sekolah.

"Lo hamil kan?" Tanya Yhena lagi

"Gue? Enggak!" Bentak Alesha

"Sha, nggak papa, kita bisa nerima lo..." pelan Yhena

"Siapa yang mau nerima dia!"

"Keluarin dari sini!"

"Gue nggak mau satu sekolah sama jalang!"

"HUUUUU PERGIIII"

"STOP!" jerit Yhena menghadang kekacauan. Dirinya sangat bermuka dua, ia yang menyebarkam video dan rumor ini mengapa berlagak tidak tau dan membela Alesha. Oh ini yang dinamakan munafik.

"Temen-temen kalian kenapa?" Tanya Alesha menahan rasa sakitnya, satu kali ia menitikkan air mata.

"Gue sama sekali nggak hamil" imbuhnya

"Udah deh Sha, air mata cabe-cabean lo nggak bisa ngeboongin kita semua, iya kan?" Sorak Dilfia

"Kemaren gue liat Varren ngasih lo obat sambil nunjuk perut lo, janin itu punya Varren?" Tanya Dilfia tak malu-malu

"Tolong ya, kalo gue kena fitnah jangan bawa-bawa Varren!" Teriak Alesha

"Disaat seperti ini lo masih bela Varren? Parah" batin Dinka yang masih duduk dibangku kelasnya.

"Husttt lo jangan bawa-bawa Varren" bisik Ala pada Dilfia

"Ayah Varren jaksa" imbuh Ala mendekatkan mulutnya pada telingga Dilfia, membuat gadis itu bersikecap diam terpaku.

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang