Episode 23

50 43 20
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar?

Gimana episode kemaren?🤭

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

CEKLEK

Suara pintu terbuka, Hito masuk perlahan. Melihat keadaan rumah baik-baik saja. Lampu diruang tamu padam membuat penerangan sangat minim, bau alhokol menusuk hidungnya saat ini juga.

"Kak Hito!" Teriak Ala yang sedang terjongkok dibawah meja dapur, entah apa yang ia lakukan

Deg!

Setelah menghampiri Ala, Hito melihat tubuh seorang gadis ramping tergeletak lemas diatas lantai dengan darah yang terkucur deras membasahi lantai disekitarnya. Hito tak berucap, tangannya mulai menutup mulutnya, matanya mulai berair dan kakinya mulai melemas

"ARAAAAAAAAAA" teriaknya

Setelah dibawa kerumah sakit, Ara secepat kilat dibawa ke ruang UGD. Namun na'as, nyawanya tak tertolong.

Dan disaat terakhir Ara dengan lemas diatas lantai sangat pekat diingatan Hito. Begitu juga bau alkohol dikediaman Ara, tempat terakhir pacarnya ada didunia.

Hito benci yang namanya kehilangan, begitu kehilangan Ara, ia menjadi murka dan salah jalan. Ia meminta kedua orang tua nya untuk membelikannya kafe, lebih tepatnya bar. Ia sangat murka dengan bau alkohol dirumah almarhumah Ara, itu sebabnya ia membangun Hit Kafe. Desas desus kematian Ara yang mulai luntur dijagat maya membuatnya ikut meredam rasa kecewanya. Sebisa apapun ia melupakan Ara, sosok gadis tergeletak lemas dilantai itu selalu melekat pada dirinya. Namun hari ini, dengan sial nya Alesha mengingatkan Hito pada Ara.

-----------selesai-----------

Oke, jadi udah tau kan alasannya? Inget ya, semua hal dikehidupan pasti ada alasannya, semua hal yang terjadi sudah ada takdirnya, dan semua orang memiliki kenangan dimasa lalunya.

Setelah menenangkan Hito sebentar, Yhena segera membawa Hito pergi keluar kafe. Ia membawa kakak semata wayang nya itu untuk pulang.

°•°•°•°•°•°•°•°•°


TINNNNN!!!

Klakson motor Varren bergema didepan rumah sakit, dua perawat dan satu suster langsung datang menghampiri. Alesha segera dibawa ke UGD menggunakan tandu.

Setelah memasuki UGD, Varren duduk diruang tunggu. Ia sangat lemas,

"Mas? Mari saya obati" kata seorang perawat mengajak Varren ke UGD kecil diujung lobi

"Akh..." ringis Varren menahan obat yang masuk kekulitnya yang sobek

"Sabar mas" kata perawat itu kembali menempelkan kapas yang sudah diberi alkohol ke luka Varren

Setelah dirawat dan diberi hansaplast dengan rapi Varren kembali ke kursi tunggu depan UGD Alesha

CEKLEK

Pintu UGD yang terbuka mengagetkan Varren

"Dok, gimana keadaan teman saya?" Tanya Varren yang sontak berdiri tadi

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang