Episode 39

24 9 0
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Empat tahun kemudian....

Hari minggu yang cerah, seorang gadis berbalut sweater putih tengah mengerjakan tugas kuliahnya dikafe besar dekat kampusnya. Ia berfokus pada laptop yang seharian ia tatap dengan tangan yang tetap mengetik dari fajar hingga terik sinar mentari menyala siang ini.

"Ey Sha!" Panggil seorang lelaki berjakun yang datang bersama satu lelaki lainnya.

"Udah disini aja lo, padahal janjiannya jam empat sore" cetus Reyfan duduk didepan Alesha, diikuti langkah Dinka yang ikut duduk bersama.

"Ga sabar nunggu Varren balik itu" goda Dinka menyenggol bahu Alesha.

"Siapa juga? Gue itu nyelesaiin skripsi" elak Alesha sambil menyeruput americanonya.

"Bagi dong" suara dingin nan besar itu masuk kegendang telinga gadis ini. Tangannya perlahan melemas, hingga cup coffee nya hampir tumpah.

"Eits" lelaki tadi menggengam tangan Alesha bersama cup itu, lalu menaruhnya diatas meja. Detik selanjutnya ia mulai duduk menempati kursi terakhir, hingga meja ini pas berisi empat orang.

"Varren!" Teriak Reyfan, Dinka, dan Alesha bersamaan.

"Duh! Kaget gue, kenapa? Ga suka gue disini?" Tanya Varren terkekeh

"Katanya jam empat baru nyampe bandara?" Tanya Reyfan mewakili pertanyaan kedua sahabatnya.

"Penerbangannya gue cepetin, Ayah masih di Los Angeles, bisanya berangkat pas pemberangkatan kedua jadi gue duluan" jelas Varren diikuti anggukan para sahabatnya.

"Gue kangen sama lo bro!!" dengan suara seraknya, Dinka memeluk Varren, kemudian diikuti Reyfan.

Setelah rasa rindu mereda, mereka duduk ditempat masing-masing. Menatap Alesha yang masih sibuk mengetik skripsinya yang padahal sudah selesai.

"Sha" panggil Varren

"Hm?" Jawabnya

"Sha" panggil Varren lagi

"Apa?" Jawab Alesha

"Sha" panggilan Varren ketiga, Alesha menatap wajah Varren. Kedua pasang mata itu dipertemukan. Cinta yang hanya berlandaskan komitmen bisa bertahan hingga sekarang, sungguh inilah yang dinamakan cinta sejati.

"Varren" sekarang giliran Alesha yang memanggil nama seorang yang ia rindukan, tak sadar ia menitikkan air mata, memeluk dada bidang Varren yang telah dingin merindukan dirinya. Seorang Varren yang gagah perkasa pun bisa menangis saat ini, mereka tak peduli menjadi tontonan para pengunjung. Yang mereka pikirkan adalah pecahnya rasa rindu antar keduanya.

"Aku kangen banget sama kamu" ucap Alesha melepaskan tangannya, ia mulai duduk dan mengusap air matanya.

"Aku, really really miss you so so so so much!" Jawab Varren dari lubuk hatinya yang paling dalam.

"Aduh, drama romance dimulai" sindir Reyfan bergidik ngeri, melihat nasibnya yang jomblo. Ia masih difase menunggu Yhena untuk mau balikan.

"Balik yuk Fan, gue pengen main PS" ajak Dinka memberi kode agar Alesha dan Varren bisa berdua.

"Lo cemburu yaaaaa" ledek Reyfan mendapat tempelengan keras dari mantan ketua osis ini. Keduanya terkekeh lalu pamit pulang, menyisakan dua insan yang saling merindukan.

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang