Chapter 7

2.1K 262 62
                                    

Gun menunggu kedatangan kedua temannya dengan rasa cemas tapi Off mencoba untuk membuat Gun lebih tenang dan tidak terlalu khawatir karena New sudah berhasil Tay temukan.

"Untung Tay ketemu sama New." Ucap Gun "Aku udah takut banget New kenapa-kenapa."

"Moga aja engga kamu tenang aja. Sini." Panggilnya lalu merangkul Gun.

"Tay feeling nya kuat banget ya, aku yang dekat sama New aja sampe gak bisa kepikiran dia ada dimana."

"Ya gitu kalo Tay udah sayang sama banget sama orang."

"Hah?" Gun tidak memahaminya.

"Iya, Tay tuh emang udah lama suka sama New."

"Yang bener kamu?"

"Tay sendiri yang bilang sama aku waktu awal dia gimana bisa punya perasaan sama New. Tay itu orangnya tulus banget apalagi soal New sampai dia pernah ribut sama New soal Kao dulu Tay tetap perhatian sama New bahkan sampai detik ini."

"Serius, aku gak paham berantem soal Kao?"

"Jadi gini waktu semester pertama sebelum kamu Kitt dan Singto pindah di kampus sekarang Tay aku sama New udah berteman tapi mereka berdua yang lebih dekat bahkan Tay lebih sering nginep di tempat New padahal kita beda jurusan tapi Tay selalu temenin New kalo lagi ada tugas juga sebaliknya karena mereka udah temenan dari kecil cuma ketemu lagi pas mereka satu kampus." Jelasnya. "Tay sama New udah kaya Yin dan Yang satu kesatuan saling melengkapi. Tapi gak lama setelah itu New kenal sama Kao ketua BEM ya emang ganteng banget dan banyak banget yang suka sama dia sampai akhirnya New bisa dekat sama Kao sementara Tay udah ngerasa kalau Kao ini emang bukan cowok baik. Temen high school nya Tay itu pacarnya Kao bahkan pas deket sama New dia masih pacaran dan sayang saat itu New gak tau kebenarannya sampai mereka mutusin buat pacaran, dengan situasi Kao masih pacaran sama temen SMA Tay. Dari situ Tay emosi banget dua temannya di kibulin dia langsung main hajar Kao dan gobloknya di depan New. Ya udah New yang gak percaya mungkin udah bucin juga. Malah milih Kao dan setelah itu berjarak sama Tay. Aku berusaha buat baikin mereka udah selesai sih cuma udah gak seakrab dulu aja sekarang."

"Pantesan Tay sama New kaya biasa aja gitu sih aku pikir emang karena pembawaan mereka kaya gitu."

"Tay itu udah suka sama New waktu sama sama jadi Maba."

"Udah lama banget itu, kita aja bentar lagi skripsi."

"Nah makanya, kejadian kaya gini bikin Tay makin protect sama New."

"Kuat banget ya Tay gak nyangka aku."

"Tay itu emang paling pinter nyebunyiin perasaan."

"Gimana ya pas dia tau New hamil sama orang yang ternyata dia benci dan bahkan sekarang malah nyakitin dia."

"Mungkin udah level pengen bunuh Kao kali." Celetuk Off.

Tak lama terdengar suara bel dari pintu Gun dan Off yakin itu adalah Tay dan New. Pintu dengan cepat dibukanya dan Tay sudah menggendong New yang terlelap sepanjang jalan ke apartemen.

"New ya ampun." Gun panik

Tay langsung menunju kamar New untuk memindahkannya ke kasur. Pelan pelan tubuh New di baringkan dengan lembut agar tidak terbangun setelah berhasil Tay berdiri di samping kasur dan Gun duduk disamping New.

"New gue khawatir banget, lo kenapa jadi gini sih."

"Gun, kayanya masih ada pengaruh obat tidur deh dan dia kecapean jalan." Ucap Tay.

"Lo ketemu dia dimana?"

"Kita ngobrol di depan aja yuk. Takut nanti New bangun." Pinta Tay. Gun dan Off mengangguk setuju.

Sweet MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang