Bagi sebagian besar orang yang sudah menikah dalam kehidupan pernikahan tidak selalu melulu berjalan adem ayem atau tanpa masalah dari dua manusia yang sudah menjadi satu kepala, begitu juga Tay dan New selama lima tahun terakhir mereka menjalani kehidupan pernikahan berjalan dengan tenang meskipun tak luput pula dari masalah masalah yang mereka hadapi tapi sayangnya tidak pernah seberat sekarang yang datangnya dari orang lain. Kedekatan antara Tay dan Mild memang belum santar terdengar oleh New namun bukan berarti hal tersebut tidak akan diketahuinya apalagi semenjak Kao bertemu dengan Mild yang entah apa yang mereka rencanakan dan lakukan pada Tay atau New demi mencapai tujuan mereka berdua.
Begitu semuanya sudah merasa lebih tenang Off mengajak Tay kembali ke unit, saat pintu dibuka langkah anak kecil itu terdengar di telinga Tay dengan tertawa lucunya pria itu langsung jongkok sejajar dengan Pluem yang menyambut kedatangan anaknya.
"Ayah.." Pluem langsung memeluk Tay seperti biasanya setiap ayahnya sampai di rumah.
"Jagoan Ayah." Balas Tay memeluk Pluem lalu menggendong anaknya ia juga mencium pipi Pluem. "Hm masih bau acem nih Pluem jagoan ayah belum mandi?" Pluem terkekeh pelan sambil menggeleng.
"Belum karena main terus sama Uncle Off tadi." Selak Gun.
"Papii mana pesanan aku?" Tagih Gun saat menghampiri Suaminya namun Off bingung tidak tahu harus menjawab apa.
"Gun, bisa ajak Pluem mandi gak ada?" Selak Tay pada Gun dengan sedikit memberi tanda jika ada hal yang lebih penting dari ini. Tentu saja Gun paham lalu mengangguk setuju.
"Pluem mandi sama Uncle Gun ya."
"Iya Ayah.." Pluem mengangguk lalu beralih gendongan pada Gun.
Tay melihat anaknya sampai menghilang dari hadapannya lalu ia menghampiri New.
"Hin." New menatap suaminya dengan wajah yang bingung seolah Tay baru saja menemukan masalah besar dalam hidupnya dan rasanya seperti tidak baik-baik saja.
"Kamu kenapa Tay?" Saat pertanyaan itu muncul Tay nampak bingung untuk menjelaskannya pada New karena Kao kembali lagi datang ke apartemen mereka.
"Peng, gimana bilangnya?"
"Hah.." New nampak bingung karena pertanyaannya malah dilempar oleh Off. "Kenapa Tay?"
"Hin aku mau kita pindah dari sini." ucap Tay cukup membuat New sedikit terkejut.
"Pindah?" tanyanya heran. "Kenapa Tay, ada apa sebenernya kok tiba-tiba ajak aku pindah?" Melihat New malah semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi Off berinisiatif menjelaskannya pada New, ia berdaham pelan sedikit menelan salivanya.
"Gini New, Sorry kalo gue ikut campur tadi pas gua turun di lobby gua ketemu Tay dan dia disana ketemu... Kao."
"Apa, Kao? Lagi dia dateng lagi?"
"Hin, Kao udah keterlaluan dia bahkan bisa ke sini tanpa ada lagi rasa takut dengan adanya aku meskipun alasan dia untuk ketemu sama Pluem aku tetap khawatir sama kamu dan Pluem. Ini gak bisa dibiarin dan lebih baik kita tinggalin tepat ini kita pindah." Jelas Tay. Mendengar hal tersebut membuat New kembali di rundungi rasa khawatir apa dan penasaran apa yang diinginkan Kao apa benar-benar kedatangannya kembali untuk mengambil Pluem darinya.
"Tapi ini apartemen kamu Tay dari hasil kamu sendiri. Lagipula pindah itu bukan hal yang gampang atau cepat, kita harus cari dulu tempat lain.."
"New.. Gini, masalah apartemen biar gua yang urus dan masalah tempat tinggal kalian bisa tinggal sementara dirumah gua sampai kalian dapat tempat baru, yang penting kalian bisa pergi dari orang itu dan dia gak nemuin kalian." Jelas Off pada New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Madness
Fanfiction"HIN JANGAN GILA YA! NGAPAIN SIH LO?" "LEPAS TAY! LU TAU GAK GUA MALU." "YA TAPI GAK DENGAN CARA BEGINI." "SI BRENGSEK ITU UDAH HAMILIN GUA DAN SEKARANG HILANG GITU AJA, INI ANAK DIA. GUE HARUS HIDUP DENGAN KEHAMILAN INI SEMENTARA AYAHNYA GAK MAU NG...