Hampir tiap saat bayi di dalam perut New menendang-nendang sebuah aktifitas yang sangat New suka baik saat setelah ia berinteraksi dengan anak itu atau tiba-tiba saja menendang.
New menghabiskan susunya dan meletakkan gelas nya di dapur. Hari ini Tay kembali dalam sebuah pekerjaannya setelah ia menerima hasil kelulusan kuliahnya dan bulan depan adalah hari wisudanya.
"Duh makin hari yang mau lahiran malah makin bersinar nih." Puji Gun pada New dan di jawab dengan senyum manis saja.
"Makin berat tapi ya New, soalnya perut lo makin besar." Timpa Kitt.
"Iyalah Kitt, namanya juga hamil. Nanti lo juga bakal gitu kalo nikah sama Singto."
"Kayanya kalo gue sama Singto nikah juga gak bakal mau langsung punya anak deh."
"Kok gitu?"
"Gue ngerasa belom siap aja, lagian Singto juga katanya mau lanjutin S2 nya baru rencana sih jadi mungkin kita bakal ldr juga."
"Maksudnya ldr?"
"Dia mau lanjut S2 di Amerika gak tau juga jadi apa gaknya dan ngomongin soal nikah juga pasti bakalan masih lama."
"Kok baru tau gue." Selak New.
"Ya kan gue baru kasih tau sekarang, nah makanya gue rada bingung gitu kalo gak jadinya gak ldr kalo jadi ya gitu."
"Gak apa apalah kan buat masa depan lo berdua juga." Ucap Gun.
"Iya gue tau gue dukung dia juga tapi sisi lain sedih sih. Aah udah gue gak mau bahas ini tar kepikiran." Rengek Kitt
New hanya bisa tersenyum kala mengingat Kao yang dulu pernah melakukan hal yang sama sehingga mereka memutuskan untuk long distance relationship Bangkok - Netherlands namun bukan dengan ujung yang baik dan terkesan hanya meninggalkan kesalahan terbesar Kao padanya.
"Eh ssttt.." Gun memberi isyarat pada Kitt untuk melihat New yang malah melamun dengan tatapan kosong.
"New..."
"Iya.."
"Kok bengong?" Tanya Kitt dan Gun hanya menepuk keningnya lalu mata Kitt mengarah ke Gun. "Eh iya maaf maaf maksud gue bukan gitu."
"Gak apa apa Kitt. Lagian gue juga gak mikirin apa-apa."
Kitt tersenyum malu karena pembicaraan tadi mungkin bukan maksudnya untuk mengingat masa lalu New tetapi memang pada kenyataannya Singto berencana akan melanjutkan pendidikannya.
"Tay sampai rumah jam berapa biasanya?" Gun akhirnya memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Gak tentu sih kadang kalo sampai malam banget bisa jam 1 baru sampai."
"Hah ngapain aja dia?" Kitt mulai bercakap.
"Kan kalo event atau foto gitu juga tempatnya pasti jauh dan biasanya dia ke studio temannya dulu buat bantu balikin barang barang alat dukung photografi nya."
"Terus hari ini kira-kira balik jam berapa?"
"Dia dari pagi banget berangkatnya dan bilangnya sih jam 7 an udah dirumah."
"Terus.. lo sama Tay gimana?"
"Gimana? Gimana apa maksudnya?"
"Masih belum ada perasaan yang lo rasain sama sekali ke Tay?" Tanya Gun.
New diam sebentar sebelum menjawab apapun.
"Butuh proses lah athaphaaaannn." Tukas Kit.
"Iya tau, kan selama tujuh bulanan ini mereka sama sama satu atap."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Madness
Fanfiction"HIN JANGAN GILA YA! NGAPAIN SIH LO?" "LEPAS TAY! LU TAU GAK GUA MALU." "YA TAPI GAK DENGAN CARA BEGINI." "SI BRENGSEK ITU UDAH HAMILIN GUA DAN SEKARANG HILANG GITU AJA, INI ANAK DIA. GUE HARUS HIDUP DENGAN KEHAMILAN INI SEMENTARA AYAHNYA GAK MAU NG...