Chapter 27

1.2K 101 23
                                    

Kala ke dua mata berlian itu menyorot ke arah dua sudut melengkung dari bibir malaikat kecilnya justru ada sejumlah tusukan di hatinya karena menahan sakit dengan beralaskan senyuman. New tahu betul bahwa Pluem pasti terasa dekat dengan ayah kandungnya tetapi bahagia sesungguhnya adalah dengan seseorang yang mengetahui sejarah hidupnya dari awal yakni Tay.

Dilihat bagaimana Pluem hanya bisa mengangguk lalu mengulas senyumnya, tak ada rentetan pertanyaan dari mulutnya seperti yang ia lakukan pada Tay padahal kita tahu bahwa anak kecilpun akan sepolos itu mengeluarkan cicitnya.

"Nak, hari ini kita pulangnya jangan malam ya sore ini sudah harus pulang." New seolah memberi aba-aba pada Kao agar kegiatan ia bersama Pluem tidak lama.

"Iya Papa." Jawab Pluem dengan polosnya.

Kao sedikit tertawa kecil dan agak meremeh begitu menatap New dari sorot matanya pun New sudah bisa tahu dengan ancaman itu.

"Pluem, hari ini nginep di rumah om ya."

New langsung membelalakan kedua matanya tidak percaya Kao bahkan melanggar perjanjian itu.

"Kao—" bisik New seolah memohon.

"Nginep di rumah om? Kaya aku di rumahnya uncle Gun?" Tanya balik Pluem dengan polosnya.

"Iya, mau tau gak kenapa?"

"Kenapa om?"

"Karena uncle Gun sedang tidak bisa diganggu dan paman Gun juga memintamu dan Papa untuk menginap di rumahku—"

"KAO!" Teriak New gusar.

"Papa, kenapa?" Pluem yang menyadari Papanya memanggil temannya itu dengan sangat marah lalu Pluem merentangkan kedua tangannya meminta untuk digendong oleh Papanya. 

"Papa New gak kenapa-kenapa mungkin kecapekan Nak. Jadi malam ini kita di tempat Uncle ok?" Pluem tidak menjawab apapun ia hanya melihat New yang begitu ingin memaki Kao.

Gun berkali-kali menghubungi ponsel New setelah pesannya tidak dibalas juga. Bagaimana bisa New begitu saja menerima permintaan Kao dan tidak mengijinkannya untuk ikut untuk menemani mereka terlebih baru saja kemarin New mendapatkan perlakuan tidak baik dari Kao, ia takut jika memang New sedang berada dibawah ancaman Kao.

"Halo Papii." Gun hampir putus asa dan mulai merasakan perasaan semakin gelisah terhadap New dan Pluem hingga akhirnya ia memilih untuk menghubungi suaminya. 

Sepanjang acara Tay duduk nampak tak tenang entah ia gelisah memikirkan New ia sangat ingin segera pulang ke Thailand meskipun jadwal kepulangannya besok Tay memilih untuk mengurus penerbangan kembalinya malam ini bagaimanapun ia harus pulang setidaknya pekerjaan Tay disini sudah selesai.

'New malam ini aku pulang ya. See you, love you.' send.

Genggaman Kao tidak lepas sedikit pun dari tangan New bahkan saat Pluem berada dalam pangkuan New saat mereka sedang makan di sebuah kedai es krim setelah Kao mengajak Pluem bermain dan membeli segala mainan untuk Pluem.

"Gimana enak es krim nya nak?" Kao bertanya pada anaknya dan di susul dengan anggukan Pluem.

"Enak Uncle."

"Ok kalo kamu suka, uncle akan sering sering mungkin ajak kamu kesini ya." New saat ini tidak ingin membalas apapun jika ia kembali membalasnya maka Kao akan semakin kencang menggenggam tangannya dan bisa melakukan apapun lebih dari ini.

Disaat yang bersamaan New merasa tubuhnya semakin tidak nyaman, rasa penat di kepalanya semakin memburu tubuhnya mendadak dingin yang merasakan bagian perutnya mulai keram dan mulai merasakan mual.

Sweet MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang