Ini ekspresi elena ketika di jahilin kakaknya gaes:v,(pasrah).
•Usai masalah•
Elena melihat jam yang sudah menunjukkan jam 04.00, kemudian beranjak bangun dari tidurnya dan meninggalkan kasur besarnya, sambil mengambil handuk kemudian masuk ke kamar mandi.
Sambil bersenandung kecil elena tersenyum senang, karena akhirnya dia menceritakan semua masalahnya pada keluarganya, dia bahkan tak berfikir untuk menceritakan kejadian itu kepada keluarganya, akan tetapi tuhan berkehendak lain.
Reihan semalam sudah tenang dengan pikirannya, karena elena mau menceritakan kepada orang tuanya, dia tahu kalau adiknya itu anak yang sangat kuat dan tak mau memikirkan hal yang tak penting, akan tetapi Reihan tidak bisa santai kalau sampai menyangkut fisik, tapi semua akan diselesaikan dengan damai oleh papa.
"Alhamdulillah, elena pasti sekarang lebih baik," lirih Reihan dengan posisi duduk di meja belajarnya dan menyiapkan buku mata pelajaran nanti.
Elena sudah selesai dengan kegiatan mandinya, dia sedang memakai seragam sekolah dan siap siap berangkat.
"Len kamu udah siap," panggil bunda.
"Iya Bun, abis ini turun," sahut elena sambil teriak.
Reihan berjalan menuju dapur," mana susu Reihan bun."
"Oh iya bunda lupa," jawab bunda sambil menepuk dahinya.
"Yahh bunda mah gitu sama Reihan," gumam Reihan kesal.
Elena nyelonong, "dih udah gede, kelakuan kayak bayi," Cicit elena.
"Iri bilang bos," tak terima Reihan.
"Nyenyenyenye," elena sambil memutar bola mata malas.
"Tuh kan pagi pagi udah pada ngajak ribut," potong bunda yang sudah pusing ngadepin tingkah lakunya Reihan sama elena.
"Hehehe," cengir Reihan dengan polos.
"Nyengir Lo nyet," nyolot elena.
"Suka suka gue babi," Reihan sambil meletin elena.
Bunda hanya geleng geleng kepala, dan heran kepada kedua anaknya ini, kalau ga ada masalah pada ga akur, tapi sebenarnya mereka saling menyayangi satu sama lain.
"Kalian mau ribut terus," bunda dengan dingin. "lihat itu udah jam berapa."
"Eh astaga, udah jam 07.15," elena dengan melotot kan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inner Voice'
Teen FictionSeorang remaja SMA yang mendapat trauma karena pembullyan dari kakak kelas. Akibat dari trauma tersebut dia membenci seorang yang sok tau dengan kehidupannya, dia bahkan membenci seorang cowok. Dia hanya dekat dengan kakaknya dan papa nya. Akan teta...