•Anak baru•
Elena saat ini sedang menyiapkan peralatan untuk besok ia masuk sekolah. dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan teman temannya. "Ah jadi ga sabar deh ketemu Sarah sama Diana!!" Gumamnya, setelah selesai dia melanjutkan menonton Drakor di laptopnya.
Dengan rambut yang masih basah, dan balutan kaos putih dengan celana training hitam. Reihan dengan posisi duduk dan fokus melihat ke arah komputer, dan sibuk dengan urusan game nya. saat asik main, tiba tiba ia menerima telpon dari nomor yang tak dikenal. "Nomor siapa sih," gerutu Reihan dan tak menjawab telpon tersebut.
"Reihan, ayo makan!!" Suruh bunda dari bawah.
Saat mendengar itu Reihan pun keluar dari kamarnya. Dia tak lupa mengajak adiknya untuk ikut turun. "Woi, masih mau hidup kan? Ikut gue turun!" Sahut Reihan dengan candanya.
Elena melirik sinis kepada kakaknya itu. "Bacot jelek!!" Kemudian keluar dari kamarnya dan melewati kakaknya begitu saja.
Sedangkan Reihan puas dengan hasil dari keusilannya.
Mereka berdua sudah duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya. "Pa, besok aku sekolah bareng papa aja ya!!" Ucap Elena tiba tiba.
"Loh kenapa, bukannya sama Reihan?" Bingung papa.
"Males aja!! Pokoknya besok aku berangkat sama papa!!" Keluhnya.
Kemudian bunda yang mendengar itu memandang Reihan dengan sinis. Reihan pun tersedak saat melihat bunda memberikan sinyal kepadanya.
"Reihan, kamu abis apain adik kamu?" Tanya bunda halus dengan matanya yang sinis kepada Reihan.
Reihan hanya menelan ludah berat saat melihat bunda mulai kesal. "Ah- anu itu- anu Bun,"
"Anu, anu apaa!!" Bunda sambil mengebrak meja. Tak hanya Reihan saja yang kaget, bahkan papa sendiri saja takut ketika istrinya sedang kesal. sedangkan Elena sangat puas ketika kakaknya diomelin sama bunda.
"Iya deh iya, Reihan ngaku, tadi aku jahilin Elena," Jawab Reihan pasrah.
"Kamu tuh ya, emang ga bisa ya sehari aja ga jahilin adik kamu!!" Omelnya.
"Ya abisnya seru sih," tak terima Reihan sambil melahap makanannya.
Sedangkan bunda hanya bisa pasrah pada kelakuan anaknya.
"Besok jadi berangkat sama papa?" Tanya papa yang memecahkan keheningan.
"Jadi pa, aku masih males sama kakak!!" Ucap Elena yang masih tak terima dengan perkataan kakaknya itu.
"Maafin ya adikku," sahut Reihan sambil menahan senyum palsu.
"Kamu tuh kalau minta maaf ya bener!!" Tegur papa.
"Iya tuh," tak terima Elena. "Gimana mau maafin kalau gitu caranya."
"Hadehhh," gerutu Reihan. "Yaudah maafin gue ya, omongan gue keterlaluan tadi." Ucapnya sambil mengajukan tangannya.
"Iya gue maafin," jawab Elena yang menerima tangan Reihan.
"Nah gitu dong," sahut bunda yang senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inner Voice'
Teen FictionSeorang remaja SMA yang mendapat trauma karena pembullyan dari kakak kelas. Akibat dari trauma tersebut dia membenci seorang yang sok tau dengan kehidupannya, dia bahkan membenci seorang cowok. Dia hanya dekat dengan kakaknya dan papa nya. Akan teta...