•Ternyata dia•Elena dan kedua kawannya sudah didalam perpustakaan, mereka menyusuri tiap tiap rak buku, sarah dari tadi sudah membawa banyak buku untuk dipinjam, Diana dan Elena hanya terkekeh melihat kelakuan Sarah yang sangat excited ketika melihat buku buku terutama novel remaja.
"Sarah udah yuk," keluh Diana yang sudah capek melihat Sarah membawa banyak buku.
"Iya iya ini terakhir," jawab Sarah yang sadar bahwa buku yang dipinjam sudah banyak.
"Ya udah buruan," Diana sambil menarik narik lengan Sarah.
"Iya sabar ihh," Sarah sambil menuju ke penjaga perpus untuk meminjam buku.
"Ya udah kita tunggu didepan ya," lanjut Diana, kemudian disusul elena keluar perpustakaan.
"Eh Len," Sambil mencekal tangan elana. "tungguin gue bentar ya," mohon Sarah.
"Iya," santai elena.
Setelah mendapatkan kartu pinjaman dari perpus, mereka berdua keluar dan menyusul Diana yang sudah diluar, tak lama kemudian mereka sudah sampai di kelas. saat masuk kedalam Elena melihat Raka yang tadi di lapangan.
"Eh itu Raka," sahut Diana sampai seisi kelas teralihkan padanya.
"Eh anjir pelan pelan," kaget Sarah sambil menutup mulut diana.
Raka yang tadi duduk santai dengan keempat temannya, sekarang teralihkan oleh suara yang menyebut namanya, sedangkan elena langsung duduk ke tempatnya untuk melaksanakan kegiatan penting yaitu tidur, sebelum tidur matanya sempat bertemu dengan matanya Raka, karena tempat duduk mereka berdua ber sampingan, tanpa berlama lama elena memutuskan pandangannya.
🌼🌼🌼
Bu Ratna sudah pusing ngadepin tingkah lakunya kelas 11 IPS 3, karena dari tadi rame tak mau mendengarkan apa yang diterangkan olehnya, jadi dia memutuskan untuk duduk dan tak mau menghiraukan muridnya.
"Loh Bu kok duduk," tanya Reihan yang dari tadi ngomong sama temen temennya.
"Kalian terusin aja kalau ngomong ya, ga usah dengerin ibu," ketus Bu Ratna kesal.
Tiba tiba bel istirahat berbunyi, seperti penyelamat buat Bu Ratna, raut wajah yang tadi murung sekarang semangat karena bisa keluar dari kelas tersebut.
"Ya udah anak anak, sudah waktunya istirahat," sahut Bu Ratna sambil mengambil buku dan keluar dari kelas.
"Iya Buu," jawab bareng kelas 11 IPS 3.
"Kasian dicuekin sama anak kelas," sahut Brian.
"Yah salah siapa dulu nuduh kelas kita nyuri," jawab Ical tak terima.
"Iya sih, kalau Bu Ratna ga fitnah kelas kita, gabakal diginiin," setuju Reihan.
"Ah biarin aja udah cerita lama," tutur Brian.
"eh btw Clara gila sih waktu nampar adkel kemaren," sambungnya.
"Iya njirr, itu cewe yang bareng pak Saiful kan," heboh Ical, "ga nanggung nanggung njirr kalau nampar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Inner Voice'
Teen FictionSeorang remaja SMA yang mendapat trauma karena pembullyan dari kakak kelas. Akibat dari trauma tersebut dia membenci seorang yang sok tau dengan kehidupannya, dia bahkan membenci seorang cowok. Dia hanya dekat dengan kakaknya dan papa nya. Akan teta...