Chapter 1: First Met (5)

15 8 6
                                    

"Taehyung-a mianhae, semalam aku ketiduran." Kataku mengawali percakapan di pagi hari.

"Gwaenchanha noona.. aku sekarang lagi di studio bersama member lainnya" Balas  Taehyung.

Sedetik kemudian kembali terdengar notifikasi pesan dari pria bermarga kim itu, Taehyung memberikanku selca bersama Min Yoongi saat di studio." Neomu kyeopta!!!" Dalam hatiku melihat foto selfie mereka berdua. Taehyung benar-benar menjadi penguat suasana hatiku. Ia membuatku tersenyum dan tertawa sepanjang hari walaupun kami hanya bercakap lewat Kakao Talk.

"Noona, aku ingin melihat wajah noona" ucap Taehyung tiba-tiba.

Aku terkejut membacanya, kenapa ia tiba-tiba ingin melihat wajahku? Sungguh tidak percaya diri saat itu, karena aku merasa bahwa diriku tidak cantik. Namun apa boleh buat? Aku  bukan siapa-siapa Taehyung, aku tidak peduli ia akan meninggalkanku apa tidak, aku hanya menjalankan misi agar bisa mendapat kembali perhatian dari Minho. Aku tidak tertarik untuk menjadi pacar seorang Kim Taehyung.

*Kang Ae Ri send a picture*

"Wah .. noona neomu yeppeo" . Balas Kim Taehyung.

"YAK Kim Taehyung!!!!"

Saat itu aku merasa  jantungku berhenti berdetak. Aku tau Taehyung hanya mencoba untuk menggodaku saja. Aku tau yang ia katakan pasti hanya  sekedar candaan klasik dari seorang Kim Taehyung. Aku mencoba mengontrol hati dan pikiranku agar aku tidak jatuh  padanya. Aku masih berstatus pacaran dengan Minho, ingat? Perasaanku itu masih dan hanya untuk Minho seorang walaupun ia sudah menjadi sangat kejam padaku. Aku hanya ingin mendapat perhatian dari Minho. Kemudian malamnya aku mengirim pesan kepada Minho setelah 2 hari kami tidak bertukar kabar.

"Oppa.. besok aku mau jalan-jalan dengan teman SMPku" ucapku.

"Oh geure." Balas Minho singkat, padat dan jelas.

    Aku sangat sedih melihat balasan Minho yang seperti itu. Ia bahkan tidak bertanya dengan siapa, kemana, dan akan pulang jam berapa. Ia sungguh tidak peduli lagi denganku. Sepertinya ia memang sedang menghabiskan waktunya dengan sahabat perempuannya itu.

     Aku menanamkan dalam pikiranku bahwa "Minho saja bisa melupakanku dan bersenang senang dengan sahabat perempuannya, masa aku tidak bisa?".Aku sudah mencoba untuk tidak peduli lagi dengannya, namun sepertinya tidak bisa. Aku selalu berpikiran yang aneh-aneh ketika ia bersama sahabat perempuannya itu. Aku banyak menaruh kecurigaan terhadapnya. Namun aku selalu mencoba untuk selalu berpikiran positif dan percaya kepada Minho.

         Aku ingin hubunganku kembali seperti dulu, aku ingin merasakan kebahagiaan yang pernah aku rasakan waktu pertama kali bertemu dengannya. Aku sangat rindu akan masa-masa itu , terlebih pada senyum manis Minho yang kini sudah tak pernah terlihat lagi. Aku juga selalu berpikir apakah aku mempunyai kesalahan hingga aku dicampakkan seperti ini? Sepertinya itu sangat tidak mungkin, karena selama ini aku selalu memberinya kehangatan yang kupunya, aku juga selalu terbuka dengannya, I have no ideas. Aku sangat bingung.

***

   Keesokan harinya aku bangun pagi sekali karena tidak sabar bertemu dengan Kim Taehyung. Aku juga bangun lebih pagi agar aku bisa menelepon Minho sebelum ia pergi ke lokasi syuting. Aku membuka PONSEL ku kemudian aku mengetik nama Minho.

*tuuuuutt... tuuuutttt*

     Teleponnya berdering sangat lama hingga akhirnya menutup sendiri. Kemudian aku mencoba untuk kedua kalinya lagi. Saat aku mencoba yang kedua kalinya, akhirnya teleponku diangkat.

***

To Be Continue

Vote it if you like it🌟

TURN BACK TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang