Chapter 2: Deep In His Eyes (2)

15 10 6
                                    

 Lagu berganti, aku sekarang juga sudah lebih tenang dari yang tadi. Aku lanjut berbincang-bincang dengannya. Satu hal yang kita bicarakan adalah film apa yang bakal kita tonton nanti. Karena kita benar-benar belum tahu ingin menonton apa.. Kita pergi tanpa rencana sama sekali.

 Aku mengambil ponselku ku kemudian aku mencari jadwal bioskop hari ini. Kita pun memutuskan untuk menonton Zootopia!! Bukankah itu mengembaskan dari sekian banyak film namun kita memilih film itu untuk kita tonton bersama, sungguh sangat kekanak-kanakan. 

Kita membeli tiket secara online agar kita tidak perlu mengantri sesampai disana. Aku ingat bahwa kita berdebat siapa yang akan bayar, aku ingin aku yang bayar dan Taehyung ingin dia yang bayar. Akhirnya kita memilih untuk menggunakan permainan batu, gunting kertas untuk menentukan siapa yang membayar  dan Taehyung  memenangkan permainan itu. Entah mengapa dia langsung berteriak "Yessss" sambil menjulurkan lidahnya padaku. Aku pun tertawa melihat tingkah Taehyung, ia sungguh kekanak-kanakan. Tapi hal itu membuat perasaanku sangat tenang, aku sangat bahagia.

Akhirnya kita pun sampai pada tujuan kita. Taehyung mulai memakai masker dan topinya, kemudian mengambil tiket parkir otomatis disebelah kirinya. Kita parkir dekat pintu masuk karena malam itu sangatlah sepi, kita sengaja mencari hari dan jam dimana orang-orang tidak berpergian. Taehyung pun memarkirkan mobilnya, tiba-tiba instingku berkata untuk mematikan radio, namun disaat aku mematikan radio aku merasakan tanganku bersentuhan dengan Taehyung. Pelan-pelan Taehyung mengangkat kepalanya kemudian menatap diriku dengan lembut.

"Yaak Noona.. Noona pasti sengaja kan? Hahaha" Canda Taehyung.

"Yak!! Kamu jangan main-main denganku ya!! Hahaha" Jawabku.

"Hahhaha.. Yuk Noona kita turun.." Balas Taehyung.

Kami berdua berjalan melewati pilar demi pilar, untung saja Taehyung memarkirkan mobil dekat dengan pintu masuk bioskop. Setelah mencetak tiket yang sudah kami pesan online tadi. Kami duduk menunggu di ruangan premiere lounge karena film kami akan mulai 30 menit lagi. Taehyung menawariku untuk memesan makanan dan minuman untuk cemilan kami di dalam bioskop. Kami memesan hotdog, kentang, sosis dan tentu saja coca-cola. Sambil menunggu pesanan kami datang, aku yang duduk canggung di depan Taehyung tidak tahu harus berbicara apa.

 Taehyung pun mencoba untuk mencairkan suasana canggung kami dengan membicarakan masa-masa kami waktu sekolah dulu. Ia mencoba mengingatkan ku tentang teman-temannya dulu yang dekat dengannya, bahkan ia menceritakan Jimin saat Jimin pertama kali memasuki sekolah. Aku ingat, waktu itu Jimin adalah orang yang pemalu, ia memiliki aksen busan yang sangat kental waktu itu. Untungnya Jimin memiliki Taehyung yang selalu ada menemaninya. Saat diingat-ingat.. dulu Taehyung sangat  nakal, ia sering sekali tidur saat pelajaran dan sering tidak masuk sekolah. Alasannya karena ia kelelahan akibat dance and vocal practice setiap harinya. Malam itu bisa dibilang bahwa Taehyung lah yang menyetiri obrolan kami, aku masih gugup dan malu bertemu dengannya lagi.

Namun terbesit dipikiranku, apakah saat itu Taehyung lagi dekat dengan perempuan atau tidak? Karena aku sama sekali tidak mendengar notif masuk ke ponselnya. Hm.. jangan terlalu berharap apa-apa dulu mungkin saja ponselnya di mode hening. Karena disisi lain aku pun melakukan hal yang sama. Untuk berjaga-jaga agar Minho tidak merusak pertemuanku dengan Taehyung, aku mematikan notification kontaknya Minho agar kalau seandainya Minho mengirimku pesan, tidak akan ada pemberitahuan, lagi pula aku masih sangat marah dengan apa yang dilakukannya padaku pagi ini.

***

To Be Continue

Vote it if you like it🌟

TURN BACK TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang