Aku mengangkat telfonnya..
"Annyeong.. Oppa.. jal jinaesseo?" (Apa kabar?)
"Yaa Aeri-ah, kamu ngomong apa ke temanku tadi pagi? Mengapa ia menangis setelah mengangkat telfon dari mu?" Jawab Minho tanpa menjawab pertanyaanku.
"Aku tidak mengatakan apa-apa padanya.. uhm.. hello? Bukannya kamu yang seharusnya menjelaskan sesuatu padaku? Mengapa wanita itu bisa mengangkat telfon mu di pagi hari?"
"Iya dia kebetulan kerumahku tadi pagi"
"Geojitmal.. kamu tidur dengannya kan?"
"Yaa!! Kamu kalau ngomong dijaga ya, aku tidak tidur dengannya lagian dia tidak ada urusannya dengan hubungan kita."
"Tentu saja dia ada urusannya dengan hubungan kita, aku tau kamu disana untuk keperluan syuting tapi semenjak kamu bersamanya kamu berubah!" Jawabku sambil meneteskan air mata.
"Yaa Aeri-a, itu salahmu sendiri tidak bisa menemaniku disini akibat kau sibuk menyelesaikan tugas akhir kuliahmu itu"
"Ani.. aku salah.. kamu bukan baru berubah sekarang kok, kamu memang sudah berubah saat kita sudah berhubungan badan.. sekarang apa? Kamu bersenang-senang dengan cewe lain disana, apakah menurutmu aku bodoh? Apakah menurutmu aku bisa tertipu bahwa kalian hanya sahabat saja?"
"Loh bukannya kamu disana juga seperti itu? Kamu pasti sudah tidur sama cowo kan semenjak aku pergi? Hahahah sudah berapa cowok yang tidur denganmu? Neo michinsaekki!"
Hatiku sungguh tersayat mendengar Minho berteriak pelacur kepadaku dan ini semua hanya karena Minho membela perempuan itu. Aku sungguh benci perempuan itu, I hate her so much.
"Oppa.. kabari aku disaat kamu sudah lebih tenang, nan gidarilge" Jawabku dengan rapuh.
Aku menutup teleponnya. Air mataku tidak bisa berhenti mengingat perkataan Minho padaku. Bagaimana mungkin ia bisa bilang seperti itu hanya karena perempuan itu. Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan aku masih menangis tersedu-sedu. Namun anehnya aku masih berharap bahwa Minho akan meminta maaf dan hubungan kita akan berjalan normal seperti biasa.
Aku hanya berharap itu kepada Minho, I just want to get back normal. Minho tidak tahu betapa rindunya aku disini menunggu kepulangannya. Aku melihat galeri di ponselku, melihat kenangan-kenangan manis saat Minho belum berubah sama sekali, aku melihat bagaimana ia tesenyum lebar ketika bersamaku, aku melihat bagaimana kita bersenang-senang menikmati lagu kesukaan kita, mengapa hal tersebut tidak dapat aku rasakan lagi? Kalau tahu akan seperti ini mungkin aku tidak akan memberi tubuhku padanya.
***
Seperti biasa aku tidak bisa menahan rasa keinginan tahuku, aku membuka Instagram kemudian aku mencari mencari si perempuan yang ngakunya adalah sahabat Minho. Aku mengetik Park Soo Ah dan WOW.. ternyata ia merupakan seorang ulzzang (selebgram) yang cukup terkenal.
Aku melihat foto-fotonya kemudian aku melihat foto Soo Ah berpegangan tangan diikui dengan caption emoji heart pink. Aku tidak yakin itu siapa karena fotonya hanya sepasang tangan saja, tidak ada muka ataupun badannya. Aku memperhatikan tangan lelaki itu kemudian aku melihat ia memakai cincin yang sering Minho pakai. Hatiku mulai berdegub dengan kencang, ini tidak mungkin, ini semua tidak mungkin. Aku mencoba untuk tenang dan berpikiran jernih, namun sayang.. aku tidak bisa.
Aku mulai menangis tersedu-sedu lagi, aku tidak ingin kehilangan Minho, namun apa daya aku terlalu jauh dibawah level Park Soo Ah. Aku masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Minho bersama dengannya. Kalau seperti ini mengapa Minho tidak memutuskanku saja? Aku tidak akan memaksakan Minho untuk stay jika Minho ingin memutuskanku. Aku tidak bisa memutuskannya karena aku masih sayang sekali dengannya, I hate myself, disaat seperti ini aku tidak mempunyai keberanian untuk mengakhiri semuanya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dan aku masih menangis hingga akhirnya aku ketiduran. Kira-kira seperti itulah malam dimana aku merasakan titik terperihku.
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
TURN BACK TIME
FanfictionChoi Minho? Kim Taehyung? Park Jimin? Min Yoongi? Ada apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Kang Aeri dikelilingi oleh para idol? Hubungan Choi Minho dengan Kang Aeri sudah diambang ketidakpastian.. Bagaimanakah dengan hubungan Kang Aeri dan Kim Ta...