Jangan lupa Vote dan komen yaw❤
***
"Balaaa"
"Pinjem leptopnya"
Bara berdecak kesal. Selalu saja tunangannya ini mengganggu aktivitas menontonnya. "Buat apaan?!"
"Nonton dlakol dong" jawab Salju seraya merangkul leher Bara dari belakang. Dari situ Salju bisa melihat video apa yang sedang Bara tonton di meja kerjanya.
"Ntar. Nanggung"
"Ih. Bala lagi nonton apaan sih?!" tanya Salju ketika melihat video yang Bara tonton. Disana menayangkan film action yang terdapat adegan dewasanya.
Bara menarik tangan Salju membuat Salju menjadi duduk dipangkuannya. "Anak kecil ngga boleh liat"
"Ish! Bala selalu aja gitu. Ngatain Salju anak kecil. Padahal Salju juga mau liat video yang Bala tonton tau"
"Iya. Nanti kalo kita udah nikah, kita nonton bareng"
"Nikahnya kapan?"
"Bulan depan?"
"Selius?!"
Bara mengangguk. Bara sendiri tidak menyangka jika bulan depan ia sudah diperbolehkan menikahi Salju. Setelah sekian lama Bara membantu pekerjaan kantor ayahnya dan sesekali ngeband jika ada waktu luang, akhirnya Bara bisa mengumpulkan uang yang cukup banyak. Cukup untuk mengadakan pesta pernikahan yang cukup mewah.
"Kalo kita udah nikah, Salju mau punya anak banyak!" seru Salju tiba-tiba.
"Banyak? Emang kuat?"
Salju mengerjapkan matanya. "Kuat kenapa?" tanyanya. Jujur. Sebesar itu Salju masih belum mengerti yang namanya buat anak. Salju saja tidak tau, nanti anaknya akan keluar dari mana.
"Kuat bikinnya"
"Emang gimana?"
"Nanti gue ajarin kalo udah nikah. Sekarang fokus belajar dulu nggausah mikirin nikah" kata Bara sok bijak.
***
Disini. Universitas tinggi di Jakarta, Salju dan Bara sebagai mahasiswa dan mahasiswi. Bara mengambil jurusan permusikan sedangkan Salju mengambil jurusan permasakan. Sesuai dengan hobi mereka.
Selama hampir satu semester ini. Bara benar-benar fokus belajar dan mencari uang. Ketemu Salju pun hanya sesekali ketika gadis itu meminta untuk bermain dirumahnya. Semua itu Bara lakukan demi pernikahannya dengan Salju. Bara ingin pernikahannya dengan Salju menjadi moment paling indah dalam hidupnya.
For your information nih. Gion dan Via sudah menikah sekitar tiga bulan yang lalu dan Via dikabarkan sudah tengah hamil. Ternyata mereka lebih ngebet nikah dibanding Bara dan Salju bukan?
"Bar. Gimana? Mau kawin kapan lo?"
"Kepo!"
Daniel hanya mengelus dadanya sabar. Memang selalu seperti itu jawaban Bara ketika Daniel menanyakan masalah pernikahannya. Sudah tau begitu tapi Daniel tetap saja tidak kapok untuk menanyakan hal yang sama.
Bara menyeruput capucino di dalam cangkir sebelum melontarkan pertanyaan pada Gion yang sedang asyik bermesraan dengan istrinya. Padahal ini tengah di kantin. "Yon!"
"Kenapa ngab?!"
"Gue mau ngomong sama lo. Empat mata"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lisp Wife ( On Going )
RomanceSequel My Lisp Girlfriend yang belum baca cerita sebelumnya disarankan baca terlebih dahulu supaya ngga bingung. "Kamu tetap menjadi gadis kecilku yang menggemaskan." WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA YANG DIBAWAH UMUR MOHON LEBIH BIJAK...