2.Hari yang di tunggu-tunggu

7.7K 230 16
                                    

Jangan lupa Vote dan komen yaw❤

⚠WARNING🔞

***

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Ya hari dimana Bara akan menjadikan Salju istrinya. Pernikahan diadakan dirumah Bara dengan mewah. Semua biaya dari Bara dan sedikit dibantu oleh ayahnya.

Setelah acara ijab kabul, kini saatnya sesi pemotretan dengan berbagai jenis baju. Bara dengan tuxedo hitamnya dan Salju dengan gaun putih yang menjuntai panjang dibagian belakangnya.

Teman-teman Salju dan Bara bergiliran salaman dengan pengantinnya setelah menaruh bingkisannya di meja sana.

"Selamat ya Sal. Temen gue yang kecil ini udah nikah aja" kata Chira seraya memeluk Salju erat-erat.

"Ya ampun! Ngga nyangka banget gue. Akhirnya kita udah jadi istri Sal?!" ujar Via heboh seperti biasanya. Setelah itu Via membisikan sesuatu pada Salju dan dijawabi anggukan oleh Salju.

"Selamat menempuh hidup baru Salju cantik" kata Resti.

"Enak banget lo Bar. Udah nikah aja. Lah gue sama Resti kapan ya?" ujar Daniel dramatis.

Gion yang ada dibelakang Daniel langsung mentoyor kepalanya dengan keras. "Jadian aja kaga. Mikirin nikah. Mimpi lu ketinggian!"

"Yee sirik aje lu bambang. Mentang-mentang udah punya bini lu!"

"Bacot!" umpat Gion lalu beralih menatap Bara. "Slamet ye Bar. Tadi gue kasih bingkisan obat kuat banyak biar lo kuat nanti malem sampe subuh"

"Bangsat! Gue ngga selemah itu"

"Selamet Bar. Lo udah mau jadi bokap nih bentar lagi. Awas, Salju masih kecil. Jangan kenceng-kenceng mainnya"

Oh tidak. Raka bisa bercanda juga ternyata. Eh tapi apakah itu bisa disebut bercanda?

"Thanks ya bro!"

Mereka berempat saling rangkul layaknya sahabat.

***

Acara telah selesai. Dan kini adalah waktu yang sudah Bara tunggu-tunggu. Apalagi jika bukan first night.

Sekarang Bara dan Salju sudah berada di kamar Bara yang kini sudah menjadi kamar Salju juga. Kamar yang sudah dihiasi berbagai bunga mawar nan cantik. Menambah suasa romantis antara mereka.

"Ganti baju dulu" ujar Bara sembari menanggalkan tuxedonya. Lalu beralih melepas dasinya.

Salju mengangguk. "Salju juga mau mandi. Lengket banget badannya"

"Jangan. Nanti sakit. Gue aja yang mandi"

"Salju juga mau mandi! Lagian pake ail anget kok"

"Iya-iya. Tapi gue dulu yang mandi. Oke?"

Salju mengangguk pasrah. Lagipula Salju ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Dari pagi hingga malam ini Salju begitu lelah. Bahkan Salju tidak sempat duduk sekalipun.

Sembari menunggu Bara selesai mandi, Salju membuka bingkisan dari Via yang katanya harus langsung dipakai malam ini juga. Salju jadi penasaran. Salju mengernyit bingung setelah membuka isi kado dari Via. Pakaian macam apa ini?

Beberapa saat kemudian Bara keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi. "Sana mandi" kata Bara seraya mengacak-ngacak rambutnya yang masih basah.

Salju mengangguk lalu berjalan pelan menunju kamar mandi. Gaun yang ia pakai memang cukup berat. Tak lupa Salju membawa kado yang Via berikan.

Salju mulai melepas aksesoris dirambutnya satu-persatu. Melepaskan kalung cantik dan berbagai gelang yang terpasang cantik ditangannya. Salju merasa kesulitan ketika membuka resleting gaunnya. Mau tidak mau Salju harus meminta bantuan seseorang.

My Lisp Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang