9.Perkara

2.6K 137 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaw❤



Kondisi Salju dikabarkan sudah pulih dan sudah diperbolehkan pulang.

"Besok langsung belangkat honey moon kan?" tanya Salju pada Bara yang tengah membantu mertuanya mengemasi barang-barang. Mereka tengah bersiap untuk pulang ke rumah.

"Engga dong sayang. Nunggu kamu bener-bener sehat dulu."

Wanita yang tengah duduk dipinggir brankar rumah sakit sambil mengayunkan kakinya yang menjuntai itu, menekuk bibirnya. "Salju kan udah sehat. Kata doktel juga gitu."

"Iya. Tapi, belum bener-bener sehat. Takutnya disana nanti kamu sakit. Ribet nanti urusannya," tutur Bara. Bara khawatir dengan istrinya itu. Ditambah lagi Salju habis keguguran.

Salju mengangguk pasrah dengar bibirnya yang ditekuk lucu. Salju harus bersabar lagi untuk menunggu waktu honey moon-nya.

"Udah siap nih. Ayo pulang," kata Mila dengan tangannya yang menenteng banyak barang.

"Salju digendong aja kali ya ke mobilnya?" Ujar Bara. Semenjak Bara tau jika Salju keguguran, Bara menjadi tambah posesif dengan Salju. Bara takut istrinya itu kenapa-napa lagi.

"Iya bener. Nanti barang-barang biar Bunda aja yang bawa."

"Jangan. Nanti abis Bara bawa Salju ke mobil, Bara balik lagi kesini ambil barang. Bunda nggausah bawa apa-apa."

"Ohh. Bunda tetep bawa dong. Kasian kamunya nanti. Ini barang-barang banyak banget loh."

"Yaudah. Tapi yang enteng-enteng aja Bund."

"Siap Papah Muda!" Seru Mila.

Oh tidak. Mila keceplosan.

Segera Mila melirik Salju yang tidak menampilkan ekspresi selain ekspresi polos yang selalu menghiasi wajahnya.

Mila menghembuskan nafas leganya begitu juga dengan Bara. Untung saja anak polosnya itu tidak mengerti arti ucapan Mila tadi.

Selepas itu, Bara menggendong Salju menuju parkiran diikuti Mila dibelakangnya.

***

"Bala."

"Iya?"

"Libulannya besok ya? Salju udah pengin bangett. Plis." Salju memohon dengan Puppy Eyes.

Bara menghembuskan nafasnya pasrah. Kasihan juga dengan Salju yang sudah memohon-mohon seperti itu. Apalagi waktu liburan semester tinggal satu minggu lebih.

Saking tidak sabarnya, dari tadi siang Salju sudah menyiapkan pakaian yang akan dipakai untuk berangkat liburan. Bara jadi tidak tega jika harus menunda-nunda pemberangkatan honey moon-nya. Wanita itu pasti tengah bersedih.

"Yaudah. Aku boking pesawatnya dulu ya? Sekarang kamu tidur. Siapin energi buat besok. Kita ambil jam terbang pagi soalnya."

"Yeay! Siap suami." Salju berlagak hormat. Ia mengecup pipi Bara sebelum bersiap-siap untuk kealam mimpi.

Bara terkekeh. Ia mengambil ponselnya yang ada diatas nakas untuk memesan tiket pesawat.

Semoga besok lancar.

***

Pagi ini Satria bertugas sebagai supir. Ia harus mengantar kedua adiknya itu ke bandara segera.

"Jagain adek gue! Awas kalo sampe gue denger adek gue kenapa-napa. Gue potong otong lo biar ngga bisa apa-apa lagi, "cetus Satria dengan sengitnya.

My Lisp Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang