3.Taking a Bath Together

7.7K 210 14
                                    

Jangan lupa Vote dan komen yaw❤


"Hay Salju comel"

"Bebeb gumush sini"

"Lucu banget sih"

Godaan-godaan itu sudah biasa Salju dengar setiap harinya semenjak dia masuk kuliah. Teman-teman sekelasnya, khususnya kaum laki-laki semua tergemas-gemas dengan Salju. Tentu mereka belum tau jika gadis yang tengah mereka goda itu sudah bersuami.

Salju yang polos hanya bisa mesem-mesem dengan pipi meronanya mendengar godaan dan pujian untuk dirinya. Salju tidak tau bagaimana menanggapi para lelaki yang jumlahnya tak sedikit memuji dan menggodanya.

"Duduk sebelah gue sini" ujar Rio seraya menggeret Salju agar duduk didepannya. Dengan lugunya Salju menurut untuk duduk disebelah Rio.

Rio memiliki paras yang cukup tampan dan selalu bersikap lembut. Terutama dengan istri Bara ini.

"Sebelah gue aja Sal" ujar Virgi yang tak lain adalah teman Rio. Virgi menepuk-nepuk kursi didepannya.

Virgi juga tak kalah tampan dengan Rio dengan wajah khas Asia, namun Virgi orangnya lebih jahil dan kurang sopan karena suka mencolek-colek Salju.

"Salju disini aja. Disitu deket banget ama dosennya"

Rio tertawa terbahak-bahak melihat temannya yang di tolak Salju begitu saja dan gadis itu lebih memilih duduk didepannya.

Setiap hari Rio dan Virgi selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan bangku yang dekat dengan Salju duduk. Sistem duduk dikelas mereka memang selalu bebas setiap harinya. Siapa cepat dia dapat pokoknya.

"Empat puluh tujuh - empat puluh dua" ujar Rio dengan songongnya menatap Virgi.

Memang sudah dari tiga bulan yang lalu mereka sepakat untuk berlomba mengumpulkan poin terbanyak. Satu poin akan didapatkan jika berhasil duduk dibelakang Salju. Dan yang mendapatkan poin terbanyak dibulan keenam akan mendapat hadiah dari lawan mainnya. Hadiahnya adalah barang berharga milik mereka.

Virgi mendengus sebal. Tadi pagi ia sudah bangun lebih pagi agar bisa berangkat mendahului Rio. Namun, cowok yang suka sok kalem didepan Salju itu ternyata sudah berangkat lebih awal lagi darinya. Alahasil Rio berhasil mendapatkan kursi yang strategis akan ditempati Salju.

"Ngga usah songong lo! Liat aja, besok dan seterusnya gue bakal ngalahin lo"

"Yoi. Semangat brader" ungkapan penyemangatan tapi lebih merujuk pada ungkapan ejekan dari raut wajah Rio yang seperti mengejek itu.

Dari Virgi, beralih ke Salju. Rio menepuk-nepuk pelan bahu Salju. "Sal!"

Salju yang merasa ditepuk pundaknya pun menoleh kebelakang, dan mendapati wajah manis Rio yang sedang tersenyum padanya. "Kenapa?" tanya Salju.

"Nanti ke kantin bareng gue ya?"

Salju menggelengkan kepalanya tanda tak mau. Hari ini Salju sudah ada janji akan ke kantin bersama dengan suaminya, Bara. "Salju mau kekantin baleng Bala"

Rio mengangguk paham. Rio tau Salju memang sudah memiliki pacar yaitu Bara dari jurusan Permusikan. Meski begitu, Salju jarang sekali ke kantin bersama dengan kekasihnya itu. Dan Salju lebih sering ke kantin bersama Sarah, teman terdekat dikelasnya. Makanya Rio, Virgi maupun pemuja Salju lainnya acap kali mengajak Salju untuk ke kantin bersama meskipun Salju lebih sering menolaknya.

Setelah itu dosen super galak masuk dengan membawa beberapa buku dan berkas di tangannya.

***

"Salju kangen tau ke kantin baleng Bala"

My Lisp Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang