'you are undersigned, Jeong Yunho'
note:
-MinYun alias Mingi top, Yunho bengbeng
-update kalo aku sempet!!
-mengandung kata-kata kasar, adegan jorok. pokoknya jorok, jorok, dan jorok.
-age switch
-rate dewasa, dari segi latar belakang cerita
-gak ta...
"sayang, mau sarapan apa?" tanya Yunho pada Mingi yang sedang duduk sambil baca berita dari tabletnya di sofa ruang TV
"kalo boleh sih mau bibir kamu aja, kalo gak boleh ya nasi goreng aja gapapa"
Yunho memelototi Mingi, tapi Mingi balik memelototi dia, memberikan kode pada Yunho. Yunho pun mendecak malas, lalu dia mengecup singkat bibir Mingi.
"tapi tetep aku bikinin nasi goreng, bibir ku gak akan bikin kenyang"
Mingi tersenyum lebar, "iya, makasih sayang" lalu Yunho pun berlalu menuju dapur.
"duh mesra banget manten baru" ujar papa Song yang daritadi duduk di seberang Mingi. Iya, jadi yang tadi itu sandiwara Mingi dan Yunho sebagai pasusu romantis, karena sejak pagi tadi mereka kedatangan papa Song yang katanya pengen tau daily life pasangan Min-Yun.
"ya kan masih anget, pa, kalo udah kayak papa tuh kan udah anyep"
"biar anyep tapi kalo di ranjang masih panas kok, Gi"
"skip. Jadi papa ngapain sih pagi-pagi udah ke rumah Mingi???"
"mau ngecek dong anak sama mantu papa gimana kabarnya, eh gimana, udah jadi cucu belum???"
Mingi mendengus kasar, "pa, kemaren Mingi sama Yunho kecapean, sampe rumah ya langsung tidur, mana sempat praktek biologi???" benar mereka langsung tidur, tapi soal praktek biologi, bukannya mana sempat, tapi mana mungkin?????
"yah kan papa pengen cepet nimang cucu loh"
"iya besok Mingi bikinin dari tepung sama air dan sayuran"
"papa pengen cucu, bukan bakwan???????"
"ya abis ribut mulu. Kalo dibikin kemaren pun jadinya juga sembilan bulan lagi, emang Yunho mengandung anak genderuwo apa hari ini hamil besok lahiran?!"
"kok jadi ribut sih kita? Udah intinya papa mau cucu, titik. Udah ya, papa mau ke ruang makan, bhay!" si papa pun bangkit dari duduknya, lalu beralih menuju ruang makan.
"heran deh, kok bisa sih gue terbuat dari benih kecebong itu bapak-bapak????" Mingi pun melanjutkan kegiatan membaca beritanya. Dia hari ini dakat libur karena kemaren habis menikah, dapet libur seminggu pula.
Gak lama, Yunho selesai nyiapin sarapan, lalu mereka sekeluarga pun sarapan. Papa sangat memuji masakah Yunho, katany enak banget. Padahal itu mah karen pake mecin sekebon aja. Yunho memang selalu masak sendiri karena lebih irit, makany dia jago dalam urusan dapur.
Selesai makan, Jongho yang beresin bekas makan. Lalu Yunho pun siap-siap buat berangkat ke kampus. Kalo Mingi dapet libur, lain dengan Yunho yang masih kuliah. Dia tetep masuk, mana hari ini ada kuis. Semalam dia belajar dulu sebelum tidur, habis nikah malam pertamanya belajar beton prategang, ah mangtaf.
"Yun, nanti kamu dianter supir ya" ujar Mingi pas Yunho udah siap dengan outfit kuliahnya.
"saya berangkat sendiri aja, bisa naik bus kebetulan di seberang rumah kamu ada halte bus"
Mingi menggeleng, "nurut sama suami"
Yunho mendengus, dia lupa kalau sekarang statusnya adalah suaminya Mingi—sebagai pihak penerima. "ck, iya iya"
Mingi nyodorin sebuah kartu ke Yunho, "uang buatmu akan saya transfer semua ke situ, saya transfer seminggu sekali, pinnya tanggal lahir kamu"
Yunho ngambil kartu yang disodorin Mingi, "maaf ya saya jadi merepotkan, terima kasih"
"its okay, kamu ada di bawah tanggung jawab saya"
"kalau begitu, saya berangkat dulu ya?"
Mingi mengangguk, tapi saat Yunho beralih, dia justru menahan Yunho lagi.
"ada apa lagi???"
"baju kamu lusuh banget, yun, mirip gelandangan"
"enteng banget itu muncung, ya daripada saya gak pake baju?????"
"ya udah, nanti habis kamu kuliah, saya jemput kamu, kita cari outfit yang bagus buat kamu ke kampus"
"udah saya bilsng gak us—"
Cup!
"kok dicium???????"
Mingi terkekeh, "mulutmu bawel, mending disumpal sama bibir saya kan daripada disumpal sama—"
Blep! Belum selesai Mingi bicara, Yunho udah gantian nyumpal mulut Mingi dengan saputangannya, "otak anda perlu digosek pake wipol."
Sampai di kampus, Yunho disambut oleh sahabatnya—Jung wooyoung—yang kemarin pun menghadiri pesta pernikahan Yunho.
"Yun, lo kalo punya dukun yg kuat peletnya tuh bilang dong, gue kan mau juga dapet bos tajir!"
Yunho noyor kepala Wooyoung, "pacar lo itu udah karyawan, masih nyari lagi. Lo emang beneran black mamba ya gue perhatiin?!"
Yunho tersenyum miring, lalu dia mendekatkan bibirnya pada telinga Wooyoung dan membisikan sesuatu, "jual diri, Woo"
.
Yunho menjadi pusat perhatian selurih mahasiswa jurusannya. Gimana enggak, pulang kuliah dia dijemput sama suaminya yang bawa mobil super mewah. Kayaknya Yunho bakal bener dicap simpenan pejabat deh habis ini.
Sambil nutupin muka kayak artis mesum keciduk dispet, Yunho masuk ke dalam mobil Mingi.
"udah, yun?" tanya Mingi
"udah apa? Kok kayak emak lagi nanyain anaknya yang lagi boker sih???"
Mingi terkekeh, Yunho ini kayak angry bird, pemarah, "udah naiknya? Mau berangkat?"
"udah"
"oke, Yeosang, jalan"
"baik, Tuan Muda" Kang Yeosang—supir pribadi Mingi yang kini menjadi supir pribadi Yunho—pun melajukan mobil Mingi. Mereka bertiga menuju ke pusat perbelanjaan atau kita sebut saja mall. Agenda mereka hari ini adalah membelikan Yunho pakaian baru untuk ke kampus.
Sampai di mall, yeosang menurunkan Mingi dan Yunho di lobby, lalu dia parkir. Mingi dan Yunho pun masuk ke dalam mall.
"saya belum pernah masuk ke dalam mall yang ini" Yunho kagum dengan interior super megah di mall yang baru dia masuki. Satu-satunya mall yang pernah ia masuki itu yang di dekat kampus, itu pun dia Cuma makan di situ pas ditraktir Seonghwa.
"sekarang kita masuk kan, Yun?"
Yunho mengangguk, "makasih ya, Mingi, karena kamu says jadi bisa ngerasain banyak hal yang belum pernah saya rasain"
Mingi terkekeh, lalu terlintas sebuah ide di kepalanya, "Yunho, mari kita berkencan hari ini. Kencan pertama kita"
.
To be continue
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kok tiap hari update?
karena ke depannya kita gak tau bakal sesibuk apa aku. jadi kalo ada kesempatan up, ya trabas aja lah ya😭