Yunho terbangun dari tidurnya. Saat dia bangun, dia melihat sudah berada di kamar yang berbeda dengan yang kemarin.
Kalau semalam dia menangis hingga ketiduran di kamar Mingi—dan Mingi tidak ada usaha untuk menenangkannya, hanya mendiamkannya saja—pagi ini dia ada di kamar lain, kamarnya sama luas dengan kamar Mingi, tapi isinya lebih ringkes hanya ada ranjang, lemari, meja belajar, meja rias, dan meja tv beserta tv nya juga.
Ceklek!
"selamat pagi, tuan muda"
Yunho terperanjat ketika ada seorang lelaki yang terlihat lebih muda masuk ke dalam kamarnya dengan tiba-tiba.
"s-siapa anda?!"
"saya Choi Jongho, saya adalah pelayan yang diberi tugas oleh tuan muda Mingi untuk menjadi pelayan pribadi anda, tuan muda Yunho"
Yunho mengangguk—ternyata orang suruhan Mingi, "baiklah, baiklah"
"anda sudah ditunggu tuan muda Mingi di meja makan, saya menyarankan anda untuk mencuci muka terlebih dahulu baru menemui beliau. Sementara anda mencuci muka, saya akan menyiapkan pakaian untuk anda"
"eh, tidak perlu, saya bisa sendiri!"
Jongho nyaris mendecak jika dia tak ingat bahwa yang dihadapannya ini adalah tuan barunya, lalu dia pun mendorong pelan Yunho menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar, "ayo tuan muda cuci muka dulu, nanti baju tuan muda akan saya letakkan di kasur, dan saya akan menunggu di depan pintu"
"tapi, Jongho—"
"sampai jumpa, tuan muda!"
Blam! Jongho segera menutup pintu kamar mandi.
Yunho pun menuruti Jongho, dia mencuci mukanya. Di meja kamar mandi sudah tersedia berbagai macam peralatan mandi, yang kerennya bisa ada sabun muka yang persis dengan sabun muka yang biasa Yunho gunakan.
Setelah selesai mencuci muka, Yunho mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah Jongho siapkan. Kemeja berwarna biru mudaa cerah, serta celana kargo selutut. Tak lupa Yunho memakai minyak telon, karena itu sudah menjadi kebiasaannya. Selesai bersiap, Yunho pun keluar kamar.
"tuan muda, sudah selesai?"
Lagi, Yunho dibuat terperanjat oleh Jongho yang ternyata menungguinya di depan kamarnya.
"iya, Jongho, saya sudah selesai"
"kalau begitu, mari tuan muda saya antar ke ruang makan"
"baiklah" Yunho pun mengikuti Jongho.
Sampai di ruang makan, Yunho melihat Mingi sudah duduk di kursi meja makan sambil membaca koran, dia sudah rapih dengan outfit ke kantornya.
"selamat pagi, tuan muda Mingi" sapa Jongho pada Mingi.
Mingi menoleh, "pagi Jongho, pagi juga Yunho-ya"
Yunho pun mengalihkan pandangannya ke Mingi, "s-selamat pagi, Pak Mingi"
Jongho memundurkan bangku di sebelah Mingi, "silahkan duduk di sini, tuan muda Yunho"
Yunho pun duduk, "terima kasih, Jongho. Tapi kamu tidak usah memanggil saya tuan muda, saya bukan tuanmu"
"karena anda adalah calon suami dari tuan muda Mingi, maka anda adalah tuan muda saya juga"
Yunho membulatkan matanya, lalu dia menatapi Mingi dengan tatapan 'jelaskan apa ini miskah?!'.
"Jongho, kamu bisa pergi" ujar Mingi
Jongho mengangguk, "terima kasih, saya permisi dulu, tuan muda" lalu Jongho pun beralih dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undersigned
Fanfiction'you are undersigned, Jeong Yunho' note: -MinYun alias Mingi top, Yunho bengbeng -update kalo aku sempet!! -mengandung kata-kata kasar, adegan jorok. pokoknya jorok, jorok, dan jorok. -age switch -rate dewasa, dari segi latar belakang cerita -gak ta...