8. Pertama 🔞

1.2K 89 19
                                    

hai :)

.

Tok tok!

"masuk!" salak Mingi dari dalam kamar, lalu Jongho—yang mengetuk pintu—pun masuk ke dalam kamar sang tuan muda.

"tuan muda Mingi, tuan muda Seonghwa sudah datang, beliau menunggu di ruang tamu"

"untuk apa menunggu di ruang tamu? Suruh masuk ke kamar cepat!"

Jongho pun undur diri dari kamar Mingi, kembali meninggalkan Mingi berdua dengan Yunho.

"pusiiiing eungggh"

Mingi pun kembali menggenggam tangan Yunho, sembari mengusapi punggung tangannya, "yaudah kita ke dokter makanya, ya?"

"nggak mau, Mingiiiiii"

Mingi menghela nafas, Yunho betulan seperti bayi gajah sejak subuh tadi tubuhnya mulai demam, "kamu maunya apa kalo gitu?"

"peluk, Mingiiiii"

Mingi pun memeluk tubuh bongsor Yunho, menuruti kemauan sang suami, "manja banget kalo lagi sakit"

"manjanya sama suami sendiri ini, bukan sama suami orang"

Bener juga. Meskipun statusnya kontrak, tapi tetap lelaki cantik di hadapan Mingi ini berstatus suaminya. "yaudah, cepet sembuh ya, Yunho....

....biar ga nyusahin saya"

Yunho mencebikkan bibirnya, "jadi saya ngerepotin kamu gitu?!"

"lah iya, repot banget"

Yunho pun mendorong tubuh Mingi hingga pelukan mereka terlepas, "males!"

"jelas kamu ngerepotin saya karena—"

Tok tok!

Mingi tak jadi melanjutkan perkataannya, "masuk!"

Pintu kamar Mingi terbuka, lalu muncul Jongho dan Seonghwa dari luar.

"Kak Hwaaaaaa huhuhu, kepalaku pusing banget!" rengek Yunho sambil berlari dan menghambur ke pelukan si yang lebih kecil darinya.

Seonghwa mengerutkan dahinya, "pusing? Tapi kelakuanmu gak mencerminkan orang yang lagi pusing, Yun????"

"ck, ini kan seneng Kak Hwa nyamperin aku ke rumah. Berarti aku gak harus barengan sama dia nih," Yunho menuding Mingi dengan dagunya.

"lah kok jadi saya?" protes Mingi

"iya, anda. Masa ya, Kak, kata Mingi aku ngerepotin banget!"

"emang" jawab Seonghwa, santai. Membuat Yunho seketika mengerucutkan bibirnya.

Mingi terkekeh, "ya udah, kan saya harus berangkat kerja, harus cari uang yang banyak buat nafkahin kamu, Yun," lalu Mingi bangkit dari kasur, "sama ngopenin pacarmu juga" tudingnya pada Seonghwa, sinis.

"Mingi, saya bikinin sarapan dulu ya"

Mingi menggeleng, "kamu istirahat aja, Yun. Katanya pusing banget?"

"ih, tapi saya kan tetep mau ngurusin suami saya!"

Mingi menggigit pipi bagian dalamnya, kenapa juga sang suami begini manisnya? Membuat Mingi ingin—

"ya, Mingi? Pleaseeeee~"

Oke Mingi kalah.

"iya iya, bikinin roti panggang ya, yun?"

"gak suka masakan bikinan saya, ya?"

"nggak gitu, kayaknya nanti saya harus makan buru-buru, jadi yang simple aja"

UndersignedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang